BELAJAR KESETIAAN DARI SEEKOR ANJING


a) Hachiko

Sutradara         : Lasse Hallström
Produser          : Richard Gere, Bill Johnson, Vicki Shigekuni Wong
Penulis             : Stephen P. Lindsey
Jenis Film        : Drama
Produksi          : Inferno Production
Durasi              : 104 menit.
Negara             : Amerika Serikat
Bahasa             : Inggris

Pemeran



Sinopsis Film Hachiko

Film Hachiko bercerita tentang seekor anjing yang sangat setia pada tuannya, melebihi batas kesetiaan anjing pada rata-rata. Film ini diangkat dari kisah nyata di Jepang. Film dimulai didalam sebuah kelas, Murid-murid sedang menyajikan presentasi mengenai tokoh pahlawan mereka. Seorang anak laki-laki bernama Ronnie menceritakan tentang anjing kakeknya yang bernama Hachiko. Bertahun-tahun yang lampau, seekor anak anjing Akita tiba di Amerika dari Jepang . Di stasiun, anak anjing itu terlepas setelah kandangnya terjatuh dari gerbong barang, dan ditemukan oleh seorang dosen bernama Parker Wilson (Richard Gere). Parker langsung menyukai anak anjing itu. Setelah Carl penjaga stasiun menolak untuk mengurusnya, Parker membawanya pulang ke rumah. Di rumah, istri Parker yang bernama Cate (Joan Allen) keberatan suaminya memelihara anak anjing.

Hari berikutnya, Parker berharap pemilik anjing itu telah menghubungi stasiun kereta api, namun ternyata pemiliknya yang sebenarnya tidak muncul. Parker secara diam-diam mengajak anak anjing itu naik kereta api ke kantor. Di kantor, Parker diberi tahu oleh seorang rekan yang orang Jepang bernama Ken, bahwa tanda di kalung anak anjing itu dibaca sebagai Hachiko, dalam bahasa Jepang, Hachiko berarti nasib baik. Parker lalu memberi nama anak anjing itu, Hachi. Menurut Ken, Parker dan Hachi sudah ditakdirkan untuk saling bertemu. Cate menerima telepon dari seseorang yang ingin memungut Hachi. Namun Cate membiarkan suaminya memelihara Hachi setelah melihat suaminya makin dekat dengan anak anjing itu.

Parker dan istrinya Cate (Joan Allen) merawat anjing itu hingga Hachiko bertumbuh besar dan tiada hari yang dilewatkan Parker tanpa bermain dengan Hachiko.Suatu hari, ketika Hachiko sudah beranjak dewasa, tanpa disangka ia mengikuti Parker ke stasiun saat Parker berangkat kerja. Parker terpaksa keluar dari kereta untuk memulangkan Hachico ke rumah. Namun, ternyata Hachico menjemputnya di stasiun pada pukul 17.00. Sejak saat itu Parker membiarkan Hachiko mengantar-jemputnya di stasiun.

Waktu berlalu, dan Hachi telah menjadi anjing setia Parker. Para pemilik kios, pedagang, dan pejalan kaki tercengang-cengang dengan kelakuan Hachiko yang tidak seperti anjing pada umumnya.Semua orang di sekitar Stasiun Bedridge menyayangi Hachiko dan selalu menyapa anjing itu layaknya sebagai manusia.

Setiap hari, setelah kereta api tuannya berangkat, Hachi pulang sendiri ke rumah, tapi ketika hari sudah sore, ia kembali lagi ke stasiun untuk menjemput. Kebiasaan Hachi mengantar dan menjemput Parker berlangsung beberapa lama. Namun pada suatu siang, Hachi menolak mengantar Parker yang ingin berangkat mengajar. Parker akhirnya berangkat sendirian, tapi Hachi mengejarnya sambil membawa bola. Parker terkejut, tapi senang Hachi akhirnya mau diajak bermain bola. Parker tidak ingin terlambat mengajar, dan pergi juga walaupun dilarang Hachi yang terus menggonggong. Siang itu, Parker yang mengajar sambil memegang bola milik Hachi, terjatuh tak sadarkan diri, dan meninggal dunia.

Hachiko sepertinya tak pernah mengerti perihal meninggalnya Parker. Setelah kematian Parker, Cate menjual rumahnya dan meninggalkan Bedridge. Sementara Hachiko dipelihara oleh anak perempuan Parker, Andy Wilson (Sarah Roemer).

Hachi pindah ke rumah Andy yang tinggal bersama suami bernama Michael. Keduanya memiliki bayi bernama Ronnie. Hachi tak lama kemudian lari untuk pulang ke rumah tempat tinggalnya dulu. Ia lalu kembali menunggu tuannya yang tidak kunjung pulang di stasiun. Hachi selalu duduk menunggu di tempat ia biasa menunggu. Penjual makanan di stasiun bernama Jas merasa kasihan, dan memberinya makan hot dog. Andy mencari-cari Hachi, dan menemukannya di stasiun. Hachi diajak pulang, namun keesokan harinya dibiarkan untuk kembali pergi ke stasiun.

Hachi mulai tidur di gerbong kereta yang rusak. Ia berjaga menunggu tuannya sewaktu siang, dan hidup dari makanan dan air yang diberikan oleh Jas dan seorang tukang daging. Pada satu hari, wartawan surat kabar bernama Teddy ingin tahu soal asal usul Hachi. Ia bertanya apakah dirinya dibolehkan menulis cerita tentang anjing itu. Setelah membaca artikel di surat kabar, orang-orang mulai mengirimi Carl uang, dengan pesan agar uang tersebut dibelikan makanan untuk Hachi. Ken sahabat Parker membaca artikel yang ditulis Carl, dan menyatakan kesediaan untuk membayari biaya hidup Hachi. Walaupun Parker sudah setahun meninggal dunia, Ken menyadari Hachi masih ingin dan merasa harus menunggu kepulangan tuannya, serta berharap tuannya masih hidup.

Tahun demi tahun berlalu, dan Hachi masih tetap menunggu di stasiun. Ketika mengunjungi makam Parker, Cate bertemu dengan Ken, dan mengaku dirinya masih merasa kehilangan suaminya yang sudah meninggal sepuluh tahun lalu. Cate lalu pergi ke stasiun tempat Hachi menunggu. Ia terkejut melihat Hachi yang sudah tua, kotor, dan lemah, namun terus setia menunggu tuannya. Ketika kembali ke rumah, Cate bercerita soal Hachi kepada Ronnie yang sudah berusia 10 tahun. Malam itu, Hachi menunggu di tempatnya biasa menunggu, tempatnya berbaring dan jatuh terlelap, bermimpi bertemu Parker.

Selesai sudah laporan Ronnie tentang Hachi kepada teman-temannya sekelas. Kesetiaan Hachi menunggu Parker, kakek Ronnie, menjadikan Hachi sebagai pahlawan selama-lamanya di mata Ronnie. 


     Mengenal sutradara film hachiko

Hallström lahir di Stockholm , Swedia. Ayahnya adalah seorang dokter gigi [1] dan ibunya adalah penulis Swedia Karin Lyberg (1.907-2.000). Kakek dari pihak ibu, Ernst Lyberg, adalah Menteri Keuangan Swedia dalam kabinet pertama Carl Gustaf Ekman (1926-1928) dan pemimpin Partai Liberal Swedia (1.930-1.933).Hallström memiliki dua anak, Johan (lahir 1976) dari pernikahan pertamanya ke Hallström Malou (meninggal 3 Februari 2005) dan Tora (lahir 1995) dengan aktris Lena Olin , istrinya yang kedua.

Hallström belajar keahliannya membuat video musik, khususnya untuk kelompok ABBA . Karena keberhasilan internasional My Life sebagai Dog (1985), yang ia dinominasikan untuk Academy Awards untuk menulis dan mengarahkan, Hallström telah bekerja di film-film Amerika . Sukses pertama Amerika-nya menonjol adalah Apa Makan Gilbert Grape (1993). Ia mencapai tingkat yang terbesar dari keunggulan ketika ia dinominasikan untuk Academy Award untuk sutradara terbaik untuk film kritis yang diakui The Cider House Rules (1999) dan kemudian mengarahkan diterima dengan baik Film Chocolat (2000), yang keduanya dinominasikan untuk yang Academy Award untuk Best Picture .

Film terbarunya The Hypnotist telah dipilih sebagai entri Swedia untuk Oscar Berbahasa Asing Terbaik di Academy Awards ke-85 .





B  ) Heart Is


Sutradara                     : Oh Dal-gyoon
Jenis film                     : Drama
Penulis                         : Sin Dong Ik
Produksi                      : OSBS Production
Durasi                          : 1:37:55
Negara                         : Korea
Bahasa                         : Korea
Tahun terbitan             : 26/10/2006

Pemain                        :
·         Yoo seung ho sebagai Chan yi (abang)
·         Dali sebagai ma eum (anjing)
·         Kim hyang ki sebagai so yi (adik)
·         Kim nan hwi sebagai ibu




SINOPSIS FILM HEART IS


Film ini menceritakan tentang dua orang kakak beradik, Chan dan Soi yg hidup berdua di rumah mereka di daerah pedesaan krn ayah mereka telah lama meninggal sementara ibu mereka telah lama meninggalkan mereka, dgn alasan untuk mencari uang tapi ia tdk pernah kembali.

Di hari ulang tahun Soi, Chan memberikannya seekor anak anjing yg diculiknya dari induknya yg baru melahirkan. Soi sangat bahagia krn ia memang menginginkan anak anjing sbg hadiah ulang tahunnya. Oleh Soi, si anjing itu dinamakan Ma’eum.

Awalnya masih ada paman dan bibi mereka yg tinggal berdekatan dan sesekali menemani Soi ketika Chan pergi bersekolah tapii ketika sang paman dipindahtugaskan, dgn berat hati sang bibi bilang ke Chan kalo mulai saat itu mereka terpaksa harus hidup berdua saja krn mereka tdk mampu untuk mengajak mereka ikut serta.

Sebelum pergi, sang bibi menyerahkan secarik kertas bertuliskan alamat rumah pada Chan, sang bibi bilang itu adl alamatnya ibunda mereka namun sang bibi tdk tau apakah si ibu masih tinggal di sana atau tidak. Chan memutuskan untuk tidak memberitahu Soi mengenai hal itu krn ia tidak ingin memupuk harapan yg sia2 dlm diri Soi sementara Chan sudah merasa bahwa sang ibu sebenarnya tdk menginginkan mereka berdua krn dr sejak ia pergi meninggalkan mereka, tdk sekalipun si ibu pernah nongol atau mengirimkan surat untuk menanyakan kabar mereka.

Bertiga,  mereka mengalami hari2 yg menyenangkan. Soi dan Chan saling menyayangi satu dgn yg lainnya. Soi bersama dgn Ma’eum  kerap duduk di halte bisa dekat rumah mereka sambil menunggu Chan pulang sekolah. Walau sesekali Soi suka merajuk apabila keinginannya tdk dipenuhi oleh Chan, tapi tdk butuh waktu lama untuk mereka berbaikan kembali.

Waktu berlalu.. musim dingin pun tiba.

Chan dan Soi asyik bermain semacam snowboard dgn ma’eum  yg menarik papan seluncur yg mereka berdua duduki. Di tengah asyik bermain, tiba2 Chan merasa sakit perut. Chan kemudian berpesan pada Soi untuk menunggunya dan tdk beranjak meninggalkan tempatnya. Soi menurut. Tapi ma’eum tdk krn saat itu perhatiannya teralihkan pada sebuah layangan yg mendarat tak jauh dari tempatnya.

Dengan riang ma’eum berlari mengejarnya. Rupanya lapisan es yg dipijaknya blmlah terlalu mengeras sehigga tidak sanggup menahan bobot tubuh nya. Es itu pun retak dan ma’eum terjatuh ke dlm air yg dingin tersebut. Soi yang melihat ma’eum terjatuh, beranjak mendekat untuk menolongnya.

Sementara itu Chan telah selesai menuntaskan 'panggilan alam'. Ketika ia kembali, Chan melihat Soi yg sedang berdiri di atas lapisan es yg tipis dan lapisan es tersebut sudah berderak. Chan berteriak agar Soi tdk bergerak dr tempatnya, tapi terlambat krn tau2 lapisan esnya pecah dan Soi pun terjatuh.
Chan segera berlari untuk menyelamatkan Soi tapii ditahan oleh seorang pria yg ada di dekatnya. Soi tenggelam dan meninggal. Ajaibnya, ma’eum berhasil lolos!

Sejak Soi meninggal, sikap Chan terhadap ma’eum berubah, dari yg tadinya sayang, Chan mejadi kesal tiap kali melihat ma’eum, ia selalu menendangnya dan mengusirnya pergi dan melemparinya dgn sesuatu apabila ma’eum masih juga tdk mau pergi.

Karena Soi sudah meninggal, akhirnya Chan memutuskan untuk mencari ibu mereka. Chan membawa serta tas ransel pink yg selalu dibawa Soi krn itu merupakan hadiah terakhir dr ibu mereka sblm si ibu meninggalkan mereka berdua. Soi sangat menyayangi tas ransel tersebut dan ia masih percaya akan janji ibunya yg bilang bahwa apabila Soi bersikap baik maka sang ibu akan datang untuk membelikannya buku2. Tapi sampai saat terakhir hidupnya, sang ibu tak juga kunjung tiba.

Suatu hari Chan membeli tiket kereta api menuju Busan untuk mendatangi kediaman ibunya. ma’eum yg melihat kepergiaan Chan langsung mengikutinya walau tdk diajak Chan. Chan termenung duduk di bangku kereta api shg tdk melihat ma’eum yg berlari mengejarnya. Secepat-cepatnya anjing berlari, kereta api jelas lbh cepat, maka tdk lama kemudian kereta api itupun lenyap dr pandangan mata Ma’eum . Namun Ma’eum  tdk putus asa, ia terus berlari menyusuri rel kereta api untuk mencari jejak Chan. Sesekali Ma’eum  keluar dr lintasan untuk mencari makanan dan minuman, tapi segera setelah perutnya terisi, Ma’eum  kembali ke jalur kereta api dan melanjutkan perjalanannya ke tempat Chan.

Di Busan, Chan berhasil menemukan tempat tinggal ibunya dan ternyata ibunya memang masih tinggal di sana. Chan yg kecewa akan sikap ibunya yg tdk menginginkan kedatangannya, jadi tdk bisa bercerita soal Soi. Ibunya kemudian memberitahukan Chan kalo tdk lama lagi dia akan pergi meninggalkan Korea menuju ke Amerika dan mungkin tdk akan kembali lagi, tapi si ibu berencana untuk pergi tanpa mengajak anak2nya. Chan hanya diam saja.

Tak lama setelah ibunya pergi dr rumah untuk mengurus visa dan dokumen2 yg diperlukan untuk melancarkan perjalanannya ke Amerika, Chan pun keluar dr kediaman ibunya dan memutuskan untuk hidup sendiri.

Chan kemudian bertemu dgn anak2 yg 'berprofesi' sbg pengemis. Para pengemis2 cilik itu mempunyai 'bos' yg awalnya memposisikan dirinya sbg malaikat penolong anak2 yg 'tersesat' dan tdk mempunyai tempat tinggal, tapi makin lama, 'wajah' aslinya barulah mulai terlihat, yg mana selama ini sang bos lah yg justru hidup dr hasil mengemis anak2 yg ditanggungnya.

Singkat cerita, setelah melalui perjalanan yg panjang dan berliku, Chan akhirnya bertemu kembali dgn Ma’eum , tapii bukan berarti Chan langsung bersikap manis pada Ma’eum ! Chan masih tetap bersikap kasar pada Ma’eum  tapi Ma’eum  dgn tdk putus asa tetap membuntuti Chan dan tdk membiarkan seorang pun menyakiti Chan.

Sang bos yg kesal ama Ma’eum  yg tdk mau menurut pada dirinya, memutuskan untuk 'mengumpankan' Ma’eum  pada anjing herder miliknya, Becca (atau Becky ya? Lupa dhe :P). Kembali tampil bak orang yg baik hati, pagi itu si bos membagi2kan tiket masuk ke dunia fantasi kepada anak2 'asuh'nya itu.

Sementara anak2 tersebut bersenang2 di taman hiburan, Ma’eum  habis diserang si Becca dan dibuang ke suatu tempat. Chan yg mendengar tentang Ma’eum  dr anak buah si bos menjadi marah dan memukuli kandang Becca dgn tongkat. Si bos yg amat menyayangi Becca marah melihat ulah Chan, baru saja ia hendak menghajar Chan tapi dr kejauhan terdengar bunyi sirene mobil polisi. Sang bos pun kabur bersama anak buahnya dan Becky.

Chan kembali bertemu dgn ma’eum yg walau tampak terluka namun masih hidup. Tapi hidup blmlah menjadi lbh mudah untuk mereka berdua. Masih banyak halangan yg harus mereka hadapi untuk dpt hidup tenang.

Sang bos yg masih menyimpan dendam (bukan hanya soal 'terusirnya' dia dr tempat kediamannya tapi juga krn dalam salah satu upaya pengejaran Chan & Ma’eum , Becky mati tertabrak mobil), akhirnya berhasil menemukan jejak Chan dan ma’eum. Sang bos bersumpah untuk membalaskan dendam kematian Becky, karenanya ia berniat untuk memastikan Chan mati di tangannya. ma’eum berupaya menggagalkan rencana sang bos yang mengakibatkan dirinya menerima bbrp pukulan di sekujur tubuhnya.

Chan menolong ma’eum tetapi pada akhirnya ma’eum mati karena tidak kuat lagi menahan sakit yang amat sangat.


  •  Kritikan terhadap film

a) Heart Is

Meskipun film heart is bergenree family, tapi tidak bagus untuk ditonton oleh anak yang berusia dibawah 10 tahun karena banyak mengandung unsur kekerasan jikalau ingin menonton, harus dibawah pengawasan orang tua.

b) Hachiko

Adegan kurang jelas di film Hachiko seperti pertemuan Hachi dengan seekor poodle betina bewarna putih yang bernama Lucky. Sayangnya pertemuan singkat itu tidak berujung kemana-mana, seakan-akan hanya iklan untuk mempromosikan keindahan anjing poodle. Sepertinya sang sutradara ingin menambahkan unsur percintaan anjing tapi gagal.


  •  Kesan terhadap film

a) Heart Is
film ini hanya tersirat kesedihan yang hanya sekedar.adegan yang menyedihkan adalah saat ibunya tidak mengakuinya sebagai anak , saat Soi meninggal dan saat ma eum meninggal

b) Hachiko
Begitu mengesankan. Sangat banyak kesedihan di dalamnya yang membuat air mata mengalir.terutama saat hachiko yang tidak tau kalau tuannya meninggal dan tetap menunggu nya.


  • Tinjauan Bahasa
a) Hachiko

Bahasa yang digunakan dalam film ini tidak baku,karena menggunakan tutur kata dalam kehidupan sehari-hari. Ketika diterjemahkan,kalimat sedikit berbelit-belit dari segi katanya maupun penyusunannya.Mungkin ini disebabkan kita sulit memahami bahasa orang lain serta makna yang mereka bicarakan,sehingga ketika diterjemahkan sedikit berbeda dengan apa yang mereka bicarakan.

b) Heart is

Bahasa yng digunakan dalam film ini mudah dimengerti walaupun sudah diterjemahkan ke dalam bahsa Indonesia, tetapi karena diterjemahkan dari bahsa korea, bahasa terjemahan indonesianya menjadi tidak baku.    

Komentar


  1. Keunggulan film

a) Hachiko

·         sang anjing yang berperan sebagai hachiko berperan luar biasa hebatnya. Gerakan tubuh dan ekspresi wajah Hachiko sangat meyakinkan sekali.
·         backsoundnya  menyentuh hati saat mendengarnya
·         menggunakan 2 alur, alur maju dan mundur. Hal ini memudahkan pemirsa memahami ceritanya

b) Heart Is
·
         sang anjing yang berperan sebagai ma’eum berperan cukup bagus. Gerakan tubuh dengan ekspresi wajah sesuai dengan kemauan sang sutradara.

·         Jalan cerita menggunakan alur maju, sehingga pemirsa dapat mengerti.

*      Kekurangan  film

a) Heart Is

Film ini banyak mengandung unsur kekerasan, jadi tidak baik ditonton untuk anak di bawah 10  tahun.Tokohnya terlalu banyak sehingga membuat bingung.

b) Hachiko

Film ini dikemas terlalu sederhana maka dipertengahan cerita hampir terlihat membosankan. Namun karena ceritanya yang sederhana itulah film  ini memiliki daya pikat tersendiri. Siapapun yang menonton akan terbawa  emosi hingga meneteskan air mata. Banyak adegan dan scene yang cenderung sama, sehingga ketika menonton membuat sedikit membosankan. Latar tempat yang digunakan hanya di stasiun, kurang variasi latar. Durasi singkat untuk ukuran film barat,yaitu hanya 90 menit

Kesimpulan dan saran

a) Hachiko

Film ini menceritakan anjing yang bernama hachiko yang setia menunggu tuannya, meskipun dia tidak tau kalau tuannya telah meninggal. Film ini layak ditonton oleh penikmat film yang menyukai film yang mengharukan.

b) Heart Is

film ini bagus dan layak ditonton.