HARUN YAHYA
Daftar Isi
Pendahuluan
Bab 1 Episode
Pembentukan Atom
• Penciptaan Alam
Semesta
• Big Bang dan Perluasan
Alam Semesta
• Big Bang dengan Bukti
• Allah Menciptakan Alam
Semesta dari Ketiadaan
• Tanda-Tanda Al Quran
• Penciptaan Materi dari
Momen ke Momen
• Gaya-Gaya Fundamental
di Alam Semesta
• Kekuatan Raksasa di
Dalam Inti: Gaya Nuklir Kuat
• Sabuk Pengaman Atom:
Gaya Nuklir Lemah
• Gaya yang Menjaga
Elektron tetap pada Orbitnya Gaya Elektromagnetik
• Gaya yang Menjaga Alam
Semesta Tetap Utuh Gaya Gravitasi
Bab 2 Struktur Atom
• Kekuatan yang
Terkandung dalam Inti
• Ruang di Dalam Atom
• Di Dalam Inti: Proton
dan Netron
• Sumber Keanekaragaman
di Alam Semesta
• Garis Batas Keberadaan
Fisik: Quark
• Aspek Lain dari Atom:
Elektron
• Partikel-Partikel
Terakselerasi
• Orbit Elektron
• Gelombang atau
Partikel?
• Gerbang Dunia Penuh Warna
dibuka oleh Elektron
Bab 3 Langkah Kedua
Menuju Materi: Molekul
• Ikatan-ikatan Kimia
• Ikatan Ion
• Ikatan Kovalen
• Ikatan Logam
• Langkah Berikutnya:
Senyawa
• Bahan Penyusun
Kehidupan: "Karbon"
• Apa yang Terjadi
Seandainya Atom-Atom yang
Berdekatan Tiba-Tiba
Bereaksi?
• Ikatan Antara Molekul:
Ikatan Lemah
• Molekul Ajaib: Air
• Sifat-Sifat Ajaib Air
• Sifat Air yang Menarik
• Langit-Langit
Pelindung: Ozon
• Molekul yang Kita
Rasakan dan Cium
• Bagaimana Kita
Memandang Materi?
Bab 4 Atom-Atom yang
Menjadi Hidup
Bab 5 Kekuatan Atom
• Kekuatan Tersembunyi
di Dalam Inti
• Fisi
• Fusi
• Efek Bom Atom:
Hiroshima dan Nagasaki
• Pada Momen Ledakan
• Seperseribu Detik
Setelah Ledakan
• Dua Detik Setelah Ledakan
• Enam Detik Setelah
Ledakan
• Tiga Belas Detik
Setelah Ledakan
• Tiga Puluh Detik
Setelah Ledakan
• Dua Menit Setelah
Ledakan
• Radiasi yang
Dipancarkan Atom
Kesimpulan
KEPADA PEMBACA
Buku ini berisi fakta-fakta yang meruntuhkan teori evolusi.
Semua ini untuk menangkal kekeliruan pandang akibat teori ini, yang telah
begitu lama menjadi landasan bagi semua filsafat anti-Tuhan. Darwinisme menolak
fakta penciptaan, dan lebih jauh lagi, penciptaan Allah, dan selama 140 tahun
terakhir filsafat ini telah membuat banyak orang meninggalkan kepercayaannya
atau jatuh ke dalam keraguan. Oleh karena itu, sangat penting kiranya
menunjukkan bahwa teori ini merupakan suatu kekeliruan dan penipuan, dan
menyebarkannya kepada semua orang.
Seperti dalam buku-buku lain karangan penulis, penjelasan
yang disampaikan dilengkapi dengan ayat-ayat Al Quran dan para pembaca diajak
untuk mempelajari dan hidup dengan ayat-ayat tersebut. Semua subjek yang
berhubungan dengan ayat-ayat Allah dijelaskan tanpa meninggalkan ruang apa pun
bagi keraguan atau pertanyaan dalam pikiran pembaca.
Penuturan yang tulus, terus-terang dan lancar akan
memungkinkan setiap pembaca dari berbagai usia dan kelompok sosial memahami
buku-buku ini dengan cepat dan mudah. Bahkan mereka yang keras menentang
ketuhanan akan tersentuh dengan fakta-fakta yang diungkapkan dalam buku-buku
ini dan tidak dapat membantah kebenaran isinya.
Buku ini dan semua karya-karya lain dari penulis dapat dibaca
secara perorangan atau dikaji bersama dalam suatu diskusi. Membaca buku-buku
ini dalam kelompok pembaca akan sangat bermanfaat, karena para pembaca dapat
mengutarakan perenungan dan pengalaman mereka kepada yang lainnya.
Akhirnya, buku-buku yang ditulis semata untuk mencari
keridhaan Allah ini dapat menjadi sarana yang amat efektif untuk memahami
maupun menyampaikan Islam kepada orang lain.
TENTANG PENGARANG
Pengarang, yang menulis dengan nama pena HARUN YAHYA, lahir
di Ankara pada tahun 1956. Setelah menyelesaikan sekolah dasar dan menengahnya
di Ankara, ia kemudian mempelajari seni di Universitas Mimar Sinan, Istambul
dan filsafat di Universitas Istam-bul. Semenjak 1980-an, pengarang telah
menerbitkan banyak buku bertema politik, keimanan, dan ilmiah. Harun Yahya
terkenal sebagai penulis yang menulis karya-karya penting yang menyingkap
kekeliruan para evolusionis, ketidak-sahihan klaim-klaim mereka dan hubungan
gelap antara Darwinisme dengan ideologi berdarah seperti fasisme dan komunisme.
Nama penanya berasal dari dua nama Nabi: “Harun” dan “Yahya”
untuk memuliakan dua orang nabi yang berjuang melawan kekufuran. Stempel Nabi
pada cover buku-buku penulis bermakna simbolis yang berhubungan dengan isi
bukunya. Stempel ini mewakili Al Quran, kitabullah terakhir, dan Nabi kita,
penutup segala nabi. Di bawah tuntunan Al Quran dan Sunah, pengarang menegaskan
tujuan utamanya untuk menggugurkan setiap ajaran fundamental dari idelogi ateis
dan memberikan “kata akhir”, sehingga membisukan sepenuhnya keberatan yang
diajukan melawan agama.
Semua karya pengarang ini berpusat pada satu tujuan:
menyampaikan pesan-pesan Al Quran kepada masyarakat, dan dengan demikian
mendorong mereka untuk memikirkan isu-isu yang berhubungan dengan keimanan,
seperti keberadaan Tuhan, keesaan-Nya, dan hari akhirat, dan untuk menunjukkan
dasar-dasar lemah dan karya-karya sesat dari sistem-sistem tak bertuhan.
Karya-karya Harun Yahya dibaca di banyak negara, dari India
hingga Amerika, dari Inggris hingga Indonesia. Buku-bukunya tersedia dalam
bahasa Inggris, Prancis, Jerman, Italia, Spanyol, Portugis, Urdu, Arab,
Albania, Rusia, Serbia-Kroasia (Bosnia), Polandia, Melayu, Turki Uygur, dan
Indonesia, dan dinikmati oleh pembaca di seluruh dunia.
Pendahuluan
Mengapa?”
Setelah jawabannya ditemukan, pertanyaan ini ada-lah kunci
menuju gerbang yang mengantarkan sese-orang ke dunia baru yang sama sekali
berbeda. Pada saat yang sama, per-tanyaan ini merupakan garis tipis pemisah
antara orang yang tahu dan mereka yang tidak tahu.
Di dunia tempat kita hidup, manusia terus-menerus mencari
jawaban akan pertanyaan seperti, “apa?”, “bagaimana?” dan “dengan cara apa?”,
dan hanya dapat membuat kemajuan kecil dalam menjawabnya. Tidak mungkin
seseorang menemukan kebenaran kecuali dia bertanya kepada dirinya, “mengapa?”
mengenai keteraturan dan keseimbangan luar biasa di mana dia merupakan bagian
di dalamnya.
Dalam buku ini, kita akan membahas subjek 'atom', pembangun
dasar setiap benda hidup dan benda mati. Setelah melihat apa yang terjadi dan
bagaimana itu terjadi dalam hubungannya dengan atom, kita akan mencari jawaban
untuk pertanyaan “mengapa?”. Jawaban per-tanyaan ini akan membawa kita pada
kebenaran yang kita cari. Kita akan menemukan jawaban itu dalam Al Quran,
petunjuk ilahiah yang berisikan penjelasan untuk segala sesuatu.
Sejak paro pertama abad ke-19, beratus-ratus ilmuwan bekerja
siang dan malam untuk mengungkap rahasia atom. Studi-studi ini, yang men-dedah
bentuk, gerakan, struktur dan sifat-sifat atom lainnya, telah meng-hancurkan
prinsip fisika klasik bahwa materi adalah suatu entitas tanpa awal dan tanpa
akhir, dan meletakkan pondasi untuk fisika modern. Penelitian-penelitian itu
juga memunculkan pelbagai pertanyaan baru.
Banyak ahli fisika, yang mencari jawaban untuk semua
pertanyaan itu, akhirnya sepakat bahwa terdapat suatu keteraturan sempurna,
keseimbangan tepat dan desain terencana dalam atom, seperti semua hal lainnya
di alam semesta ini.
Kebenaran ini diungkapkan dalam Al Quran yang diturunkan
Allah empat belas abad yang lalu. Seperti yang telah dijelaskan dalam Kitab
Suci bahwa seluruh jagat raya berjalan dengan keteraturan yang sempurna karena
bumi, langit, dan semua yang berada di antaranya diciptakan Allah, yang
memiliki kekuasaan dan ilmu yang tak terbatas.
Tentu saja tidak aneh bahwa semua yang diciptakan Allah
memiliki kesempurnaan luar biasa dan berjalan dengan ketertiban tanpa cacat.
Yang mengejutkan justru ketidakpekaan manusia yang tiada akhir ter-hadap begitu
banyak keajaiban yang dia temui, lihat, dengar, dan tahu — termasuk tubuhnya
sendiri — dan ketidakpeduliannya pada alasan “me-ngapa” detail yang luar biasa
ini ditunjukkan kepadanya.
Walaupun yang dibahas adalah subjek ilmiah, tujuan buku
“Kesem-purnaan Penciptaan Atom” ini berbeda dengan tujuan buku-buku ilmiah pada
umumnya. Buku ini membahas atom khusus sebagai bahan pem-bangun benda-benda,
baik hidup maupun mati, dengan pertanyaan “apa?“, “bagaimana?”, “dengan cara
apa?”, yang pada akhirnya mem-buka pintu jawaban untuk pertanyaan “mengapa?”.
Setelah pintu ini terlewati, keunggulan ilmu pengetahuan Allah, dan ciptaan-Nya
akan terungkap agar semua makhluk dapat melihatnya:
“Allah, tidak ada Tuhan melainkan Dia Yang Hidup kekal lagi
terus menerus mengurus (makhluk-Nya); tidak mengantuk dan tidak tidur.
Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi. Siapakah yang da-pat memberi
syafa’at di sisi Allah tanpa izin-Nya? Allah mengetahui apa-apa yang di hadapan
mereka dan di belakang mereka, dan mere-ka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu
Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya. Kursi Allah meliputi langit dan bumi.
Dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya.” ( QS. Al Baqarah, 2: 255) !
Bab 1
EPISODE PEMBENTUKAN ATOM
Alam semesta, dengan dimensi yang luasnya tak terjangkau
pemahaman manusia, berfungsi pada keseimbangan yang sensitif tanpa pernah
gagal. Alam semesta juga berfungsi dengan keteraturan terencana, dan sudah demikian
sejak awal pembentukannya. Bagaimana alam raya yang luas ini terwujud, akan
menuju ke mana, dan bagaimana hukum-hukum alam bekerja memper-tahankan
keteraturan dan keseimbangan di dalamnya, selalu menjadi perhatian manusia
sejak dulu sampai sekarang. Para ilmuwan telah melakukan penelitian tak
terhitung banyaknya mengenai subjek ini dan menghasilkan pelbagai teori dan
pendapat. Bagi para ilmuwan yang mengukur rancangan dan keteraturan alam
semesta dengan menggu-nakan akal dan kesadaran mereka, tidaklah susah sama
sekali untuk menjelaskan kesempurnaan ini. Ini karena Allah, Zat Mahakuasa,
Penguasa seluruh jagat raya, yang menciptakan rancangan sempurna ini. Dan ini
sangatlah jelas bagi semua orang yang mau berpikir dan bernalar. Allah
menyebutkan kebenaran nyata ini dalam ayat Al Quran:
“Sesungguhnya dalam penciptaaan langit dan bumi, dan silih
bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang
berakal.” (QS. Ali ‘Imran, 3: 190) !
Akan tetapi, para ilmuwan yang tidak mengindahkan bukti
penciptaan itu mengalami kesulitan besar dalam menjawab pertanyaan yang tak ada
habisnya ini. Mereka tidak ragu menggunakan segala cara seperti menghasut,
membuat teori-teori palsu tanpa dasar ilmiah apa pun. Bila tersudut, mereka
bahkan menipu untuk mempertahankan teori-teori yang bertentangan sepenuhnya
dengan kenyataan. Namun seluruh perkembangan ilmu pengetahuan yang terjadi
hingga awal abad ke-21, membawa kita pada sebuah fakta tunggal; alam semesta
diciptakan dari ketiadaan oleh Allah yang Mahakuasa dan Maha Mengetahui.
Penciptaan Alam Semesta
Selama berabad-abad, orang mencari jawaban untuk pertanyaan
“bagaimana asal-usul alam semesta”. Beribu-ribu model alam semesta telah
diajukan dan beribu-ribu teori telah dihasilkan di sepanjang sejarah. Namun
tinjauan terhadap semua teori ini mengungkapkan bahwa pada intinya mereka hanya
terbagi dalam dua model berbeda. Yang pertama adalah konsep alam semesta tak
terbatas tanpa permulaan, yang tidak lagi memiliki dasar ilmiah apa pun. Yang
kedua adalah bahwa alam semesta diciptakan dari ketiadaan, yang sekarang ini
dikenal dalam masyarakat ilmiah sebagai “model standar”.
Model pertama, yang telah terbukti tak dapat bertahan,
menyatakan bahwa alam semesta telah ada sejak waktu yang tak terbatas dan akan
terus bertahan dalam keadaannya yang sekarang ini. Gagasan alam semesta tak
terbatas ini telah berkembang sejak zaman Yunani kuno, dan telah menyebar ke
dunia barat sebagai hasil filosofi materialistis dan telah dibangkitkan kembali
dengan Renaisans. Inti Renaisans adalah pengkajian kembali hasil kerja para
pemikir Yunani kuno. Jadi, filosofi materialis dan konsep alam semesta tak
terbatas yang dididukung oleh filosofi ini dicomot dari rak sejarah yang berdebu
oleh kepentingan ideologis dan filosofis, dan disampaikan pada manusia sebagai
fakta-fakta ilmiah.
Penganut materialisme seperti Karl Marx dan Friedrich Engels
dengan penuh semangat merangkul gagasan itu, yang jelas menyediakan dasar-dasar
kuat untuk ideologi materialistis mereka. Dengan demikian keduanya memainkan
peran penting dalam memperkenalkan model ini pada abad ke-20.
Menurut model “alam semesta tak terbatas”— yang sangat
populer di paro pertama abad ke-20 — alam semesta tidak memiliki awal maupun akhir.
Alam semesta tidak pernah diciptakan dari tidak ada menjadi ada, tidak pula
akan hancur. Menurut teori ini, yang juga menjadi dasar untuk filosofi
materialis, alam semesta memiliki struktur yang statis. Namun, temuan-temuan
ilmiah belakangan menyatakan bahwa teori ini sama sekali salah dan tidak
ilmiah. Alam semesta tidak akan ada tanpa awal; alam semesta ini bermula dan
telah diciptakan dari ketiadaan.
Gagasan bahwa alam semesta ini tak terbatas, yaitu tidak
berawal, selalu menjadi titik awal ateisme dan ideologi yang mengingkari Allah.
Ini karena dalam pandangan mereka, bila alam semesta ini tak berawal, berarti
tidak ada yang menciptakan. Namun ilmu pengetahuan segera mengungkapkan bukti
pasti bahwa argumen-argumen materialis ini tidak berlaku, dan alam semesta
diawali dengan sebuah ledakan dahsyat yang disebut Big Bang. Muncul dari
sesuatu yang tidak ada hanya berarti satu hal: “Penciptaan”. Allah, Yang
Mahakuasa, menciptakan seluruh alam semesta.
Ahli astronomi Inggris ternama, Sir Fred Hoyle, adalah salah
seorang ilmuwan yang penasaran dengan fakta ini. Dengan teori
“steady-state”-nya, Hoyle menerima bahwa alam semesta mengalami perluasan,
tetapi tetap berkeras bahwa alam semesta tidak terbatas dalam skalanya dan
tanpa awal maupun akhir. Menurut model ini, ketika alam semesta meluas, materi
muncul secara spontan dan dalam kuantitas sebesar yang dibutuhan. Teori ini,
yang berlandaskan pada premis-premis yang sangat tidak praktis atau sulit, dan
yang diajukan dengan kepen-tingan tunggal untuk mendukung gagasan “alam semesta
tak terbatas tanpa awal atau akhir”, bertolak belakang dengan teori Big Bang.
Padahal teori Big Bang secara ilmiah telah terbukti dengan sejumlah besar
pengamatan. Hoyle dan yang lainnya terus mengingkarinya, namun se-mua perkembangan
ilmu alam menyatakan sebalik-nya.
Big Bang dan Perluasan Alam
Semesta
Pada abad ke-20, terjadi lompatan besar di bidang astronomi.
Pertama, pada tahun 1922, seorang ahli fisika Rusia, Alexandre Friedmann, menemukan
bahwa alam semesta tidak memiliki struktur yang statis. Berpijak pada Teori
Relativitas Einstein, Friedmann menghitung bahwa sebuah impuls kecil saja dapat
mengakibatkan alam semesta meluas atau mengerut. Georges Lemaître, salah
seorang ahli astro-nomi terkenal Belgia, adalah yang pertama kali menyadari
pentingnya hitungan ini. Hitungan ini membawanya pada kesimpulan bahwa alam
semesta memiliki awal dan terus-menerus meluas sejak permulaan. Ada hal penting
lainnya yang diangkat Lemaître: menurutnya, seharusnya ada kelebihan radiasi
yang tertinggal dari Big Bang dan ini dapat dilacak. Lemaître yakin bahwa
penjelasannya benar walaupun pada awalnya tidak mendapat banyak dukungan dari
kalangan ilmuwan. Sementara itu, bukti lebih lanjut bahwa alam semesta meluas
mulai bermunculan. Pada waktu itu, Edwin Hubble, seorang ahli astronomi dari
Amerika, yang mengamati bintang-bintang dengan teleskop raksasanya, menemu-kan
bahwa bintang-bintang memancarkan cahaya geser merah (red shift) tergantung
jarak mereka. Dengan temuan ini, yang diperolehnya di Observatorium Mount
Wilson, California, Hubble menantang seluruh ilmuwan yang mengajukan dan
membela teori “keadaan-tetap” (steady-state), dan mengguncangkan pondasi model
alam semesta yang dianut saat itu.
Temuan-temuan Hubble bergantung pada aturan fisika bahwa
spektrum cahaya yang bergerak menuju titik pengamatan cenderung mendekati ungu,
sementara spektrum cahaya yang bergerak meninggal-kan titik pengamatan
cenderung mendekati merah. Ini menunjukkan bahwa benda-benda angkasa yang
diamati dari Observatorium Mount Wilson California bergerak menjauhi bumi.
Pengamatan selanjutnya mengungkap-kan bahwa bintang dan galaksi tidak hanya
bergerak menjauhi kita tetapi juga saling menjauhi satu sama lain. Pergerakan
benda-benda angkasa ini sekali lagi membuktikan bahwa alam semesta meluas.
Dalam buku Stephen Hawking's Universe, David Filkin menyatakan gagasan menarik
tentang perkembangan ini:
Dalam dua tahun, Lemaître mendengar berita yang selama ini
berharap pun dia tak berani. Hubble telah mengamati bahwa cahaya dari galaksi
adalah geser merah, dan menurut efek Doppler, ini berarti bahwa alam semesta
meluas. Kini, ini hanya soal waktu. Einstein tertarik pada kerja Hubble dan
memutuskan untuk mengun-junginya di Observatorium Mount Wilson. Pada saat yang
sama, Lemaître memberikan kuliah di Institut Teknologi California, dan berhasil
menyudutkan sekaligus Hubble dan Einstein. Dia mengajukan teori “atom
primitif”-nya dengan hati-hati, selangkah demi selangkah, meyakinkan bahwa
seluruh alam semesta telah diciptakan “pada hari yang tidak memiliki hari
kemarin”. Dengan sangat saksama, dia menjelaskan seluruh perhitungan
matematikanya. Ketika selesai, dia tidak dapat memercayai telinganya sendiri.
Einstein berdiri dan menyatakan bahwa apa yang baru saja didengarnya adalah
“interpretasi yang paling indah dan paling memuaskan yang pernah kudengar” dan
selanjutnya mengakui bahwa menciptakan “konstanta kosmologis” adalah “kesalahan
terbesar” dalam hidupnya.1
Fakta yang telah mengejutkan Einstein, yang dianggap sebagai
salah satu ilmuwan terpenting dalam sejarah, adalah bahwa alam semesta
mempunyai permulaan.
Pengamatan lebih jauh pada perluasan alam semesta telah
membuka jalan bagi pendapat-pendapat baru. Sejak saat itu, para ilmuwan sampai
pada model alam semesta yang semakin kecil apabila seseorang kembali ke masa
lampau, dan pada akhirnya mengerut dan konvergen pada satu titik, seperti yang
dikemukakan Lemaître. Kesimpulan yang dapat diturunkan dari model ini adalah
bahwa pada suatu masa, semua benda alam semesta memadat dalam sebuah
titik-massa tunggal yang memiliki “volume nol” karena gaya gravitasinya yang
sangat besar. Alam semesta kita menjadi ada sebagai hasil dari ledakan
titik-massa yang memiliki “volume nol” ini. Ledakan ini disebut “Big Bang”.
Big Bang menunjukkan hal lain. Mengatakan bahwa sesuatu
memi-liki volume nol itu berarti sama dengan mengatakan bahwa sesuatu itu
“tidak ada”. Seluruh alam semesta ini diciptakan dari sesuatu yang “tidak ada”
ini. Selanjutnya, alam semesta ini memiliki awal, bertolak belakang dengan
pandangan materialisme, yang beranggapan bahwa “alam semesta adalah kekal”.
Big Bang dengan Bukti
Begitu ditetapkan kenyataan bahwa alam se-mesta mulai
terbentuk setelah sebuah ledakan be-sar, para ahli astrofisika mencapai
kemajuan pesat dalam penelitian-penelitian mereka. Menurut George Gamow,
apabila alam semesta terbentuk dalam ledakan besar dan tiba-tiba, pastilah
terting-gal sejumlah radiasi dari ledakan tersebut yang menyebar rata di
seluruh alam semesta.
Pada tahun-tahun setelah hipotesis ini disam-paikan,
temuan-temuan ilmiah susul-menyusul terjadi, dan semuanya membuktikan kebenaran
Big Bang. Pada tahun 1965, dua orang peneliti ber-nama Arno Penzias dan Robert
Wilson menemu-kan suatu bentuk radiasi yang hingga saat itu tak teramati, yang
disebut sebagai “radiasi latar bela-kang kosmis”. Radiasi ini tidak seperti
benda-benda alam semesta lainnya karena keseragam-annya yang luar biasa.
Radiasi ini tidak terlokali-sasi, juga tidak memiliki sumber yang jelas; justru
tersebar merata di mana-mana. Segera disadari bahwa radiasi ini adalah
peninggalan Big Bang, yang masih memancar sejak ledakan besar itu terjadi.
Gamow telah meneliti frekuensi radiasi tersebut, dan menemu-kan bahwa besarnya
mendekati nilai yang telah diramalkan oleh para ilmuwan. Penzias dan Wilson
dianugerahi Penghargaan Nobel atas temuan mereka itu.
George Smoot dan tim NASA-nya hanya membutuhkan waktu delapan
menit untuk mencocokkan tingkatan-tingkatan radiasi yang dilaporkan oleh
Penzias dan Wilson, berkat satelit ruang angkasa COBE. Sensor-sensor yang
sensitif pada satelit berhasil memberikan keme-nangan baru bagi teori Big Bang.
Sensor-sensor itu membenarkan keber-adaan suatu bentuk yang rapat dan panas
sisa dari Big Bang. COBE memotret sisa-sisa nyata dari Big Bang, dan kelompok
ilmuwan dipaksa mengakuinya.
Bukti lainnya berhubungan dengan jumlah relatif Hidrogen dan
Helium di alam semesta. Perhitungan menunjukkan bahwa proporsi gas
hidrogen-helium di alam semesta cocok dengan hitungan teoretis dari apa yang
seharusnya tersisa setelah Big Bang.
Penemuan bukti penting ini menyebabkan teori Big Bang
diterima sepenuhnya oleh dunia ilmiah. Dalam sebuah artikel di Scientific
American yang terbit bulan Oktober 1994 disampaikan bahwa “model Big Bang adalah
satu-satunya model yang diakui pada abad ke-20”.
Satu persatu, pengakuan mulai berdatangan dari nama-nama yang
mempertahankan konsep “alam semesta tak terbatas” selama bertahun-tahun. Dennis
Sciama, yang mempertahankan teori “steady-state” bersama Fred Hoyle,
menggambarkan situasi mereka setelah pembuk-tian Big Bang. Dia berkata bahwa
mulanya dia mendukung Hoyle tetapi, setelah bukti mulai menumpuk, dia harus
mengakui bahwa permainan ini telah selesai dan teori steady-state harus
dibuang.2
Allah Menciptakan Alam Semesta
dari Ketiadaan
Dengan banyaknya bukti yang ditemukan sains, pendapat yang
ber-hubungan dengan “alam semesta tak terbatas” disingkirkan ke tumpukan sampah
sejarah gagasan ilmiah. Namun, pertanyaan-pertanyaan yang lebih penting
bermunculan: Apa yang ada sebelum sebelum Big Bang? Kekuatan apa kiranya yang
dapat menyebabkan ledakan raksasa yang menghasilkan alam semesta yang
sebelumnya tidak ada?
Ada satu jawaban yang dapat diberikan untuk pertanyaan apa
yang ada sebelum Big Bang: Allah, Yang Mahakuasa, yang menciptakan bumi dan
langit dalam keteraturan sempurna. Banyak ilmuwan, terlepas dari mereka beriman
atau tidak, terpaksa mengakui kebenaran ini. Walaupun mereka mungkin menolak
untuk mengakui kenyataan ini dalam media ilmiah, pengakuan mereka secara
tersirat membongkar rahasia mereka. Anthony Flews, seorang filosof ateis
terkenal, berkata:
Jelas sekali, pengakuan itu baik bagi jiwa. Oleh karena itu,
saya akan mulai dengan mengakui bahwa penganut ateis Stratonis harus merasa
malu dengan konsensus kosmologis dewasa ini. Karena tampaknya para ahli
kosmologi menyediakan bukti ilmiah untuk apa yang dianggap St. Thomas tidak
terbukti secara filosofis; yaitu, bahwa alam semesta mempunyai permulaan.
Selama alam semesta dapat dengan mudah dianggap tidak hanya tanpa akhir, namun
juga tanpa permulaan, akan tetap mudah untuk mendesak bahwa keberadaannya yang
tiba-tiba, dan apa pun yang ditemukan menjadi ciri-cirinya yang paling
mendasar, harus diterima sebagai penjelasan akhir. Meskipun saya mempercayai
bahwa teori itu (alam semesta tanpa batas) masih benar, tentu saja tidak mudah
atau nyaman untuk mempertahankan posisi ini di hadapan kisah Ledakan Besar. 3
Sebagian ilmuwan seperti H. P. Lipson, fisikawan Inggris yang
materialis, mengakui bahwa mereka terpaksa menerima teori Big Bang:
Jika benda hidup bukan
disebabkan oleh interaksi atom-atom, gaya-gaya alam, dan radiasi, bagaimana dia
muncul? … Namun saya rasa, kita harus … mengakui bahwa satu-satunya penjelasan
yang paling masuk akal adalah penciptaan. Saya tahu ini aib bagi para
fisikawan, termasuk saya, tapi kita tidak boleh menolak apa yang tidak kita
sukai bila bukti-bukti eksperimental mendukungnya.4
Kesimpulannya, sains menunjuk pada suatu realita tunggal
apakah para ilmuwan materialis menyukainya atau tidak. Benda dan waktu
diciptakan oleh Pencipta, Yang Mahakuasa, dan yang menciptakan langit, bumi dan
segala sesuatu yang berada di antaranya: Mahakuasa Allah.
“Allah-lah yang menciptakan tujuh langit dan seperti itu pula
bumi. Perintah Allah berlaku padanya, agar kamu mengetahui bahwa-sanya Allah
Mahakuasa atas segala sesuatu, dan sesungguhnya Allah, ilmu-Nya benar-benar
meliputi segala sesuatu.” (QS. Ath-Thalaaq, 65: 12) !
Tanda-Tanda Al Quran
Selain menjelaskan alam semesta, model Big Bang mempunyai
implikasi penting lain. Seperti yang ditunjukkan dalam kutipan dari Anthony
Flew di atas, ilmu alam telah membuktikan pandangan yang selama ini hanya
didukung oleh sumber-sumber agama.
Kebenaran yang dipertahankan oleh sumber-sumber agama adalah
realitas penciptaan dari ketiadaan. Ini telah dinyatakan dalam kitab-kitab suci
yang telah berfungsi sebagai penunjuk jalan bagi manusia selama ribuan tahun.
Dalam semua kitab suci seperti Perjanjian Lama, Perjanjian Baru, dan Al Quran,
dinyatakan bahwa alam semesta dan segala isinya diciptakan dari ketiadaan oleh
Allah.
Dalam satu-satunya kitab Allah yang keutuhannya bertahan, Al
Quran, terdapat pernyataan tentang penciptaan alam semesta dari ketiadaan, di
samping bagaimana kemunculannya, yang sesuai dengan ilmu pengetahuan abad
ke-20, meskipun diungkapkan 14 abad yang lalu.
Pertama, penciptaan alam semesta dari ketiadaan diungkapkan
dalam Al Quran sebagai berikut:
“Dia Pencipta langit dan bumi. Bagaimana Dia mempunyai anak
pa-dahal Dia tidak mempunyai istri. Dia menciptakan segala sesuatu; dan Dia
mengetahui segala sesuatu.” (QS. Al An’aam, 6: 101) !
Aspek penting lain yang diungkapkan dalam Al Quran empat
belas abad sebelum penemuan modern Big Bang dan temuan yang berkaitan dengannya
adalah bahwa ketika diciptakan, alam semesta menempati volume yang sangat
kecil:
“Dan apakah orang-orang yang kafir tidak mengetahui
bahwasanya langit dan bumi itu keduannya dahulu adalah suatu yang padu,
kemudian kami pisahkan antara keduanya. Dan dari air kami ja-dikan segala
sesuatu yang hidup. Maka mengapakah mereka tiada juga beriman?” (QS. Al
Anbiyaa’, 22: 30) !
Terjemahan ayat di atas mengandung pemilihan kata yang sangat
penting dalam bahasa aslinya, bahasa Arab. Kata ratk diterjemahkan “suatu yang
padu” yang berarti “bercampur, bersatu” dalam kamus bahasa Arab. Kata itu
digunakan untuk merujuk dua zat berbeda yang menjadi satu. Frase “Kami
pisahkan” diterjemahkan dari kata kerja bahasa Arab, fatk yang mengandung makna
bahwa sesuatu terjadi dengan memisahkan atau menghancurkan struktur ratk.
Tumbuhnya biji dari tanah adalah salah satu tindakan yang menggunakan kata
kerja ini.
Mari kita tinjau lagi ayat tersebut dengan pengetahuan ini di
benak kita. Dalam ayat itu, langit dan bumi pada mulanya berstatus ratk. Mereka
dipisahkan (fatk) dengan satu muncul dari yang lainnya. Menariknya, para ahli
kosmologi berbicara tentang “telur kosmik” yang mengandung semua materi di alam
semesta sebelum Big Bang. Dengan kata lain, semua langit dan bumi terkandung
dalam telur ini dalam kondisi ratk. Telur kosmik ini meledak dengan dahsyat
menyebabkan materinya menjadi fatk dan dalam proses itu terciptalah struktur
keseluruhan alam semesta.
Kebenaran lain yang terungkap dalam Al Quran adalah
pengem-bangan jagat raya yang ditemukan pada akhir tahun 1920-an. Penemuan
Hubble tentang geser merah dalam spektrum cahaya bintang diungkap-kan dalam Al
Quran sebagai berikut:
“Dan langit itu Kami bangun dengan kekuasaan (Kami) dan
sesung-guhnya Kami benar-benar meluaskannya.” (QS. Adz-Dzaariyat, 51: 47) !
Singkatnya, temuan-temuan ilmu alam modern mengarah pada
kebenaran yang dinyatakan dalam Al Quran dan tidak mendukung dogma materialis.
Materialis boleh saja menyatakan bahwa semua itu “kebetulan” namun fakta yang
jelas adalah bahwa alam semesta terjadi sebagai hasil penciptaan Allah dan
satu-satunya pengetahuan yang benar tentang asal mula alam semesta ditemukan
dalam sabda Allah yang diturunkan kepada kita.
Penciptaan Materi dari Momen ke
Momen
Seperti yang telah ditunjukkan teori Big Bang sekali lagi,
Allah men-ciptakan alam semesta dari tidak ada. Ledakan besar ini melibatkan
banyak gradasi dan detail halus, mendorong manusia untuk berpikir, dan semua
materi ini tidak bisa dijelaskan sebagai suatu kebetulan saja.
suhu pada setiap momen ledakan, jumlah partikel atom,
gaya-gaya yang bekerja, dan intensitasnya, harus memiliki nilai yang sangat
tepat. Bahkan jika satu nilai saja tidak tepat, alam semesta yang kita tinggali
sekarang ini tak akan pernah terbentuk. Akhir seperti itu tak akan terelakkan
jika satu saja dari nilai yang disebutkan di atas bergeser sedikit yang
meskipun secara matematis hanya dinyatakan dengan nilai mendekati “0”.
Pendek kata, alam semesta dan bahan penyusunnya, yaitu atom,
yang sebelumnya tidak ada menjadi ada segera setelah Big Bang berkat
keseimbangan yang telah diciptakan oleh Allah ini. Para ilmuwan melakukan
banyak penelitian untuk memahami kronologis kejadian-kejadian yang berlangsung
selama proses ini dan pengaturan hukum-hukum fisika yang bekerja pada setiap
fase. Fakta-fakta yang sekarang diakui para ilmuwan yang telah bergelut di
bidang ini adalah sebagai berikut:
l Momen “0”: “Momen” ini adalah momen ketika materi dan waktu
belum ada, dan ketika ledakan berlangsung, yang dalam fisika disebut sebagai t
(waktu) = 0. Ini berarti bahwa tak ada apa-apa pada saat t = 0 ini. Untuk
mendapatkan gambaran kejadian sebelum “momen” — ketika penciptaan dimulai —
ini, kita harus tahu hukum-hukum fisika yang ada saat itu, karena hukum-hukum
fisika yang berlaku sekarang tidak mencakup momen awal ledakan.
Kejadian-kejadian yang mungkin didefinisikan oleh para ahli
fisika dimulai pada 10-43 detik, yang merupakan unit waktu terkecil. Ini adalah
frame waktu yang sulit diterima daya pikir manusia. Apa yang terjadi dalam
periode waktu sangat kecil, yang bahkan tidak bisa kita pahami ini? Para ahli
fisika sampai kini masih belum mampu mengembangkan teori yang menjelaskan
dengan detail lengkap kejadian-kejadian pada momen itu.5
Ini karena para ilmuwan tidak memiliki data yang dibutuhkan
untuk membuat perhitungan. Aturan matematika dan fisika mene-mui kebuntuan pada
batasan tersebut. Jadi, kejadian sebelum ledakan dan pada momen pertama
ledakan, yang setiap de-tailnya bersandar pada keseimbangan rumit, mengandung
realita di luar batasan pikiran manusia dan ilmu fisika.
Penciptaan ini, yang dimulai sebelum adanya waktu,
mengarahkan momen demi momen pada pemben-tukan materi alam semesta dan
hukum-hukum fisika. Sekarang mari kita cermati peristiwa-peristiwa yang terjadi
dengan ketepatan luar biasa dalam waktu yang sangat singkat selama ledakan ini.
Sebagaimana disebutkan di atas, dalam ilmu fisika, segala
sesuatu dapat dihitung dari 10-43 detik dan seterusnya, dan energi serta waktu
dapat didefinisikan hanya setelah waktu ini. Pada saat terjadinya penciptaan,
suhu men-capai 1032 (100.000.000.000.000.000.000. 000.000.000.000) Kelvin.
Sebagai pemban-dingnya, derajat suhu matahari dinyatakan dalam satuan juta
(108) dan derajat suhu beberapa bintang lainnya yang jauh lebih besar dari
matahari dinyatakan dalam satuan milyar (1011). Bahwa suhu tertinggi yang dapat
diukur saat ini terbatas dalam milyaran derajat, mengungkapkan betapa tinggi
suhu pada 10-43 detik.
l Bila kita meninjau selangkah ke de-pan dari periode 10-43
detik ini, kita sampai pada titik ketika waktu berada pada 10-37 detik. Selang
waktu antara dua periode ini tidak seperti satu atau dua detik saja. Kita
berbicara mengenai selang waktu sesingkat satu per quadrilliun-kali-quadrilliun
detik, suhu masih luar biasa tinggi, yaitu 1029
(100.000.000.000.000.000.000.000.000.000) K. Tak satu atom pun tercipta pada
fase ini.6
l Satu langkah lagi, kita sampai pada 10-2 detik. Periode
waktu ini mengindikasikan seperseratus detik. Saat ini, suhu seratus milyar
derajat. Pada titik ini, “alam semesta awal” mulai terbentuk. Partikel-partikel
seperti proton dan netron yang membentuk inti atom belum lagi muncul. Hanya ada
elektron dan anti-partikelnya, positron (anti-elektron), karena temperatur dan
kecepatan alam semesta pada titik ini hanya memungkinkan pembentukan
partikel-partikel ini. Kurang dari sedetik setelah ledakan terjadi,
terbentuklah elektron-elektron dan positron-positron.
Mulai dari momen ini dan seterusnya, waktu pembentukan setiap
partikel sub-atom sangatlah penting. Setiap partikel harus muncul pada momen
yang tepat sehingga hukum-hukum fisika yang sekarang dapat terbentuk. Pemilihan
partikel apa yang terbentuk terlebih dahulu sangat penting. Bahkan sedikit saja
penyimpangan dalam urutan atau waktu, akan menggagalkan pembentukan alam
semesta menjadi sekarang ini.
Mari kita berhenti sejenak dan berpikir.
Teori Big Bang memberikan bukti keberadaan Allah dengan
menun-jukkan bahwa semua materi yang membentuk alam semesta berasal dari
ketidakadaan. Bahkan teori ini menunjukkan bahwa bahan penyusun — yaitu
atom-atom — juga menjadi ada dalam waktu kurang dari satu detik setelah Big
Bang.
Keseimbangan dan keteraturan yang luar biasa dalam
partikel-partikel ini layak dijelaskan. Alam semesta mendapatkan kondisinya
yang sekarang ini berkat keseimbangan ini, yang akan digambarkan lebih terrinci
pada halaman-halaman berikutnya. Keseimbangan ini pula yang membuat kita hidup
damai. Pendeknya, pengaturan yang sempurna dan hukum-hukum yang konsisten,
“hukum-hukum fisika”, telah terbentuk dari ledakan yang biasanya menghasilkan
kekacauan dan ketidak-teraturan. Ini membuktikan bahwa setiap momen yang
menyertai penciptaan alam semesta, termasuk Big Bang, telah dirancang dengan
sempurna. Sekarang, mari kita melihat perkembangan selanjutnya.
l Langkah berikutnya adalah momen ketika waktu telah
berselang 10-1 detik. Pada saat ini, suhu adalah 30 milyar derajat. Belum lagi
satu detik terlewati dari t=0 ke tahap ini. Saat ini, netron, proton dan
partikel atom lainnya mulai muncul. Netron dan proton — struktur yang akan kita
analisis pada bab berikutnya — diciptakan dari yang tidak ada dalam periode
waktu yang bahkan lebih pendek dari satu detik.
l Mari kita perhatikan detik pertama setelah ledakan.
Kerapatan masif/kepadatan (massive density) pada waktu itu memberikan angka
sangat besar. Menurut perhitungan, nilai kepadatan massa pada tahap ini adalah
3,8 milyar kilogram per liter. Mudah saja menyatakan angka ini dalam milyaran
kilogram secara aritmetik dan menunjukkannya di atas kertas. Tapi sangatlah
tidak mungkin membayangkannya dengan tepat. Untuk memberikan contoh sederhana
agar besarnya angka ini dapat dibayangkan, kita dapat mengatakan “jika gunung
Everest di Himalaya memiliki kepadatan seperti ini, ia akan menelan bumi kita
seketika dengan gaya gravitasi yang dimilikinya.”7
l Karakteristik paling istimewa dari momen-momen berikutnya
adalah, pada saat itu, suhu telah mencapai tingkat lebih rendah. Pada tahap ini
alam semesta telah berusia kira-kira 14 detik, memiliki suhu 3 milyar derajat
dan terus meluas dengan kecepatan luar biasa.
Ini adalah stadium di mana inti atom yang stabil, seperti
inti Hidro-gen dan Helium, mulai terbentuk. Satu proton dan satu netron untuk
pertama kalinya telah menemukan kondisi yang kondusif untuk keber-samaan
mereka. Dua partikel ini yang mempunyai massa kecil sekali — antara ada dan
tidak ada — namun karena gaya gravitasi, mulai menahan kecepatan perluasan yang
sangat hebat. Tampak jelas, sebuah proses yang dramatis sadar dan terkendali
sedang berlangsung di sini. Sebuah ledakan padat memberikan jalan ke suatu
keseimbangan yang hebat dan aturan yang tepat. Proton dan netron telah mulai
berkumpul untuk membentuk atom, balok penyusun zat. Jelas tidaklah mungkin bagi
par-tikel-partikel ini untuk memiliki kekuatan dan kesadaran untuk mem-bangun
keseimbangan yang dibutuhkan untuk pembentukan zat.
l Dalam periode
setelah pembentukan ini, suhu alam semesta telah turun 1 milyar derajat. Suhu
ini enam puluh kali lebih besar daripada suhu inti matahari kita. Hanya tiga
menit dan dua detik berselang dari momen pertama ke momen ini. Saat ini,
partikel sub-atomik seperti foton, proton, anti-proton, netron, dan anti-netron
berjumlah banyak sekali. Kuantitas semua partikel yang ada dalam fase ini dan
interaksi mereka terhadap satu sama lain sangat kritis. Begitu banyaknya
sehingga penyimpangan sedikit saja kuantitas partikel mana pun akan merusak
tingkat energi yang telah mereka atur dan mencegah perubahan energi menjadi materi.
Ambil elektron dan positron sebagai contoh: bila elek-tron
dan positron bergabung, energi akan dihasilkan. Untuk itu, jumlah kedua
partikel itu sangat penting. Katakanlah bahwa 10 unit elektron bertemu dengan 8
unit positron. Dalam kasus ini, 8 dari 10 unit elektron tadi berinteraksi
dengan 8 unit positron dan menghasilkan energi. Dan sebagai hasilnya, dua unit
elektron dilepaskan. Karena elektron adalah salah satu partikel yang membentuk
atom, bahan penyusun alam semesta, maka elektron harus tersedia sejumlah yang
dibutuhkan dalam fase ini agar alam semesta terbentuk. Dari contoh di atas,
bila jumlah positron lebih banyak daripada elektron, maka alih-alih elektron,
positron-lah yang akan tersisa sebagai hasil dari energi yang dilepaskan dan
alam semesta tidak akan pernah terbentuk. Bila jumlah positron dan elektron
sama, maka hanya energi saja yang akan dihasilkan dan tidak ada yang tersisa
untuk membentuk alam semesta. Namun, kele-bihan jumlah elektron telah diatur
sedemikian rupa sehingga sesuai de-ngan jumlah proton di alam semesta pada
selang waktu berikutnya setelah momen ini. Dalam atom yang akan terbentuk
nanti, jumlah elektron dan proton akan sama.
Jumlah partikel yang muncul setelah Big Bang telah ditentukan
dengan perhitungan sangat teliti, yang akhirnya menuju pada pembentukan alam
semesta. Profesor Steven Weinberg mengomentari betapa kritisnya inter-aksi
antara partikel-partikel ini:
Bila alam semesta dalam beberapa menit pertama benar-benar
terdiri dari jumlah partikel dan anti partikel yang sama, semuanya akan hancur
ketika suhu turun di bawah 1.000 juta derajat, dan tidak akan ada yang tersisa
kecuali radiasi. Ada bukti sangat kuat yang menentang kemungkinan ini — kita
ada di sini! Pasti ada kelebihan jumlah elektron dari positron, proton dari
anti-proton, dan netron dari anti-netron, agar ada yang tersisa setelah
penghancuran partikel dan anti-partikel untuk menyediakan materi bagi alam
semesta ini.8
l Sudah 34 menit dan
40 detik berlalu sejak ledakan. Alam semesta sekarang berusia setengah jam.
Suhu telah turun dari yang semula milyaran derajat menjadi 300 juta derajat.
Elektron dan positron terus memproduksi energi dengan saling bertabrakan. Saat
itu, kuantitas partikel-partikel yang diperlukan telah berimbang sehingga
memung-kinkan pembentukan alam semesta.
Ketika kecepatan ledakan menurun, partikel-partikel ini, yang
hampir tanpa massa, mulai saling berinteraksi. Atom hidrogen pertama terbentuk
oleh sebuah elektron yang masuk ke dalam orbit proton. Pembentukan ini
mengenalkan kita pada gaya-gaya dasar yang akan sering kita temui di alam
semesta.
Tidak diragukan lagi, partikel-partikel ini — yang merupakan
ran-cangan jauh di luar jangkauan pemahaman manusia dan memiliki struktur unik
serta bergantung pada keseimbangan rumit — tidak mungkin muncul bersama secara
kebetulan dan mengarah ke tujuan yang sama. Kesempurnaan ini menuntun banyak
peneliti yang mengkaji topik ini kepada kesimpulan penting: ini adalah
“penciptaan” dan ada pengawasan tiada tara pada setiap momen penciptaan ini. Setiap
partikel yang diciptakan setelah ledakan dimaksudkan untuk terbentuk pada waktu
tertentu, pada suhu tertentu, dan pada kecepatan tertentu. Tam-paknya sistem
ini, yang bekerja hampir menyerupai jam pengatur, telah diprogram dengan sangat
tepat sebelum menjadi aktif. Ini berarti bahwa Big Bang dan alam semesta
sempurna yang berasal dari Big Bang telah dirancang sebelum lahirnya ledakan
dan setelah itu dijalankan.
Kuasa yang mengatur, merancang, dan mengendalikan alam
semesta ini tentu saja Allah, Pencipta segala sesuatu.
Rancangan ini dapat diamati tidak hanya dalam atom tetapi
juga dalam setiap objek di alam semesta baik besar maupun kecil.
Partikel-partikel ini, yang awalnya terhempas saling menjauh dengan kecepatan
cahaya, tidak hanya menyebabkan formasi atom-atom hidrogen tetapi juga
membangkitkan semua sistem raksasa yang mengisi alam semesta saat ini. Atom,
molekul, planet, matahari dan bintang, tata surya, galaksi, quasar, dan
lain-lain terbentuk menurut rencana yang agung dan dalam keteraturan dan
keseimbangan sempurna. Partikel-partikel yang di-butuhkan untuk membentuk
sebuah atom saja tak mungkin secara tidak sengaja muncul bersama-sama dan
menciptakan keseimbangan yang indah, sehingga lebih tidak beralasan lagi dan
sangat tidak logis untuk menyatakan bahwa planet, galaksi, dan pendeknya,
keseluruhan sistem di alam semesta terbentuk begitu saja dan mengembangkan
keseim-bangannya sendiri. Kehendak yang membuat rancangan unik ini adalah
kehendak Allah, sang Pencipta seluruh alam semesta.
Atom-atom lainnya terbentuk setelah atom hidrogen, yang
merupa-kan keajaiban tersendiri. Pada poin ini pelbagai pertanyaan muncul di
benak, seperti “bagaimana atom-atom lainnya terbentuk? Mengapa tidak semua
proton dan netron membentuk atom hidrogen saja? Bagaimana partikel-pertikel
tersebut memutuskan atom apa yang akan mereka bentuk dan seberapa banyak?”
Jawaban dari pertanyaan ini kembali membawa kita pada kesimpulan yang sama. Ada
suatu kekuatan, ken-dali dan rancangan yang hebat dalam pembentukan atom
hidrogen dan atom-atom lain berikutnya.
Kendali dan rancangan ini melampaui kapasitas akal manusia
dan menunjukkan bahwa alam semesta jelaslah sebuah “penciptaan”. Hu-kum-hukum
fisika yang berlaku setelah Big Bang tidak berubah sama sekali selama hampir 17
miliar tahun terlalui. Lebih jauh, hukum-hukum ini didasari oleh perhitungan
yang begitu tepatnya sehingga penyimpangan sekadar milimeter dari nilai yang
sekarang dapat mengganggu struktur dan ketertiban umum di seluruh alam semesta.
Komentar seorang ahli fisika terkenal, Prof. Stephen Hawkings, tentang hal ini
sangat menarik. Hawkings menerangkan bahwa fenomena-fenomena yang terjadi
didasari oleh perhitungan yang jauh lebih teliti daripada yang dapat kita
bayangkan:
Jika satu detik
setelah Big Bang, kecepatan perluasan berkurang walaupun hanya satu bagian dari
seratus ribu juta juta, alam semesta ini dapat hancur kembali sebelum mencapai
ukurannya yang sekarang.9
Big Bang, yang dibangun dengan perhitungan yang begitu
teliti, de-ngan jelas mengungkapkan bahwa waktu, ruang, dan materi tidak
men-jadi ada dengan begitu saja, namun diciptakan oleh Allah. Sama sekali tidak
mungkin, kejadian-kejadian yang disebut di atas berlangsung kare-na kebetulan
saja yang kemudian mengarah pada pembentukan atom, bahan penyusun alam semesta.
Tidaklah mengejutkan, banyak ilmuwan yang meneliti
permasalah-an ini telah menerima keberadaan sebuah kekuatan tanpa batas dan
kehendaknya dalam penciptaan alam semesta. Seorang ahli astrofisika terkenal,
Hugh Ross, menjelaskan bahwa sang Pencipta alam semesta ini melampaui semua
dimensi:
Bila didefinisikan, waktu adalah dimensi di mana gejala sebab
akibat berlangsung. Tidak ada waktu, tidak ada sebab dan akibat. Bila permulaan
waktu terjadi bersamaan dengan permulaan alam semesta, seperti yang dikatakan
teori ruang-waktu, maka sebab dari alam semesta haruslah berupa suatu entitas
yang bekerja dalam dimensi waktu yang sepenuhnya berdiri sendiri dan telah ada
sebelum dimensi waktu kosmos. … Ini mengatakan kepada kita bahwa sang Pencipta
adalah transenden, bekerja diluar batas-batas dimensional alam semesta kita.
Ini mengatakan kepada kita bahwa Tuhan bukanlah alam semesta itu sendiri, Tuhan
juga bukan tercakup di dalam alam semesta. 10
Aspek terpenting dari Big Bang adalah, bahwasanya kejadian
ini memberi manusia kesempatan untuk memahami kekuasaan Allah de-ngan lebih
baik. Asal-muasal alam semesta dengan segala isinya dari tidak ada, adalah satu
dari tanda-tanda besar kekuasaan Allah. Keseim-bangan rumit dalam energi pada
momen ledakan adalah tanda yang sangat nyata agar kita merenungkan ilmu Allah
yang tak berbatas.
Gaya-Gaya Fundamental di Alam
Semesta
Kita telah menyebutkan bahwa hukum-hukum Fisika di alam
semesta mulai berlaku setelah Big Bang. Hukum-hukum ini didasari “empat gaya
fundamental” yang dikenal fisika modern dewasa ini. Gaya-gaya ini terbentuk
bersamaan dengan pembentukan partikel sub-atomik pertama pada waktu spesifik
segera setelah Big Bang, untuk membentuk seluruh aturan dan sistem alam
semesta. Atom-atom yang menyusun materi alam semesta terwujud dan tersebar
merata di alam semesta berkat interaksi gaya-gaya ini. Gaya-gaya ini adalah
gaya tarik massa atau yang dikenal sebagai gaya gravitasi, gaya
elektromagnetik, gaya nuklir kuat, dan gaya nuklir lemah. Semua gaya ini
memiliki intensitas dan bidang kerja berbeda. Gaya nuklir kuat dan gaya nuklir
lemah beroperasi hanya pada skala subatomik. Dua gaya lainnya — gaya gravitasi
dan gaya elektromagnetik — mengatur kumpulan atom, atau yang disebut “materi”.
Pengaturan tanpa cacat di atas bumi disebabkan proporsi yang sangat rumit dari
gaya-gaya ini. Perbandingan gaya-gaya ini menghasilkan suatu hal yang menarik.
Semua materi yang diciptakan dan diedarkan ke penjuru alam semesta setelah Big
Bang dibentuk oleh efek gaya-gaya yang sangat jauh berbeda ini. Berikut adalah
nilai-nilai keempat gaya fundamental dengan selisih menakjubkan, dalam satuan
standar internasional:
Gaya-gaya fundamental ini memungkinkan pembentukan alam
semesta melalui penyebaran kekuatan dengan sempurna. Proporsi antara gaya-gaya
ini didasarkan pada keseimbangan yang begitu rumit sehingga menimbulkan efek
khusus itu terhadap partikel-partikel pada proporsi ini saja.
1. Kekuatan Raksasa di Dalam Inti: Gaya Nuklir Kuat
Sampai di sini, kita telah menyaksikan bagaimana atom
diciptakan, momen demi momen, dan keseimbangan rumit yang berlaku dalam
penciptaan ini. Kita melihat bahwa semua yang ada di sekitar kita, termasuk
diri kita sendiri disusun oleh atom-atom, dan atom-atom ini mengandung banyak
partikel. Lalu, apakah gaya yang tetap menyatukan semua partikel yang membentuk
inti atom itu? Gaya yang menjaga inti tetap utuh, dan yang merupakan gaya
paling dahsyat menurut hukum-hukum fisika, adalah “gaya nuklir kuat”.
Gaya ini menjaga proton dan netron dalam inti atom tetap di tempatnya.
Inti atom dibentuk dengan cara demikian. Gaya ini sangat kuat sehingga nyaris
menyebabkan proton dan netron dalam inti saling berikatan. Inilah sebabnya
partikel-partikel kecil yang memiliki gaya ini disebut juga “gluon” yang dalam
bahasa Latin berarti lem. Kekuatan ikatan tersebut disesuaikan dengan sangat
teliti. Intensitas gaya ini telah diatur secara spesifik agar proton dan netron
tetap berjarak tertentu. Bila gaya ini sedikit saja lebih kuat, maka proton dan
netron akan saling bertabrakan. Bila gaya ini sedikit saja lebih lemah, mereka
akan saling menjauh. Besarnya gaya ini tepat sesuai dengan yang dibutuhkan
untuk membentuk inti atom setelah detik-detik pertama Big Bang.
Pemboman Hiroshima dan Nagasaki menunjukkan sedahsyat apa
gaya nuklir kuat ini ketika dilepaskan. Satu-satunya alasan mengapa bom atom
sangat efektif adalah pelepasan sejumlah kecil gaya ini yang tersembunyi di
dalam inti atom. Hal ini akan dijelaskan lebih terperinci pada bab-bab
berikutnya.
2. Sabuk Pengaman Atom: Gaya Nuklir Lemah
Salah satu faktor penting yang menjaga keteraturan di muka
bumi ini adalah keseimbangan di dalam atom. Keseimbangan ini menjaga agar
segala sesuatu tidak tiba-tiba terurai atau memancar-kan radiasi berbahaya.
“Gaya nuklir lemah” ber-tanggung jawab atas keseimbang-an antara proton dan
netron dalam inti atom. Gaya ini memainkan peran penting dalam menjaga
keseimbangan inti yang mengandung sejumlah besar netron dan proton.
Sembari keseimbangan ini dijaga, sebuah netron, bila
dibutuhkan dapat berubah menjadi proton. Karena jumlah proton dalam inti di
akhir proses berubah, atom berubah pula dan menjadi atom yang lain. Di sini
hasilnya sangatlah penting. Sebuah atom berubah menjadi atom berbeda tanpa
terurai dan meneruskan eksistensi-nya. Sabuk pengaman ini melindungi organisme
hidup dari bahaya yang akan muncul jika partikel-partikel terurai tanpa
terkendali dan membahayakan manusia
3. Gaya yang Menjaga Elektron Tetap pada Orbitnya: Gaya
Elektromagnetik
Penemuan gaya ini mengantarkan kita pada era baru dalam dunia
fisika. Baru pada saat itulah dipahami bahwa setiap partikel mengan-dung
“muatan listrik” menurut karakteristik strukturnya masing-masing dan bahwa ada
gaya di antara muatan-muatan listrik ini. Gaya ini membuat partikel-partikel
yang bermuatan listrik berlawanan saling tarik dan partikel-partikel bermuatan
sama akan saling tolak, sehingga menjamin proton dalam inti atom dan elektron
yang mengorbit di sekelilingnya tarik-menarik. Dengan cara ini, “inti” dan
“elektron”, dua elemen dasar atom, tetap di tempat mereka.
Perubahan kekuatan sekecil apa pun pada gaya ini dapat
menyebab-kan elektron-elektron terlepas jauh dari inti atau melekat pada inti.
Dalam kedua kasus ini, atom tidak mungkin terbentuk, sehingga alam semesta pun
tidak ada. Tetapi, sejak momen pertama gaya ini terbentuk, proton-proton dalam
inti menarik elektron dengan besar gaya yang tepat dibutuhkan untuk pembentukan
atom.
4. Gaya yang Menjaga Alam Semesta Tetap Utuh: Gaya Gravitasi
Gravitasi adalah satu-satunya gaya yang dapat kita rasakan
sehari-hari, namun sedikit sekali yang kita ketahui tentangnya. Gaya gravitasi
sesungguhnya disebut “gaya tarik massa”. Gaya ini paling lemah dibandingkan
gaya lainnya, namun karena gaya inilah, massa-massa yang sangat besar
tarik-menarik. Gaya inilah yang membuat galaksi dan bintang-bintang di alam
semesta tetap berada pada orbitnya masing-masing. Bumi dan planet-planet lain
tetap di dalam orbit tertentu mengi-tari matahari, sekali lagi karena adanya
gaya gravitasi. Kita dapat berjalan di atas bumi karena gaya ini. Bila ada
pengurangan dalam nilai gaya ini, bintang-bintang akan jatuh, bumi akan keluar
dari orbitnya, dan kita akan bertebaran ke luar angkasa. Bila nilainya lebih
besar sedikit saja, bintang-bintang akan bertabrakan, bumi akan bergerak menuju
matahari, dan kita akan melesak ke dalam kerak bumi. Walaupun tampak kecil
sekali kemungkinan ini bagi Anda, semua itu tidak akan terelakkan bila gaya ini
bergeser dari nilainya yang sekarang sekalipun hanya untuk sesaat.
Semua ilmuwan yang sedang meneliti subjek ini mengakui bahwa
ketepatan nilai gaya-gaya fundamental ini sangat penting demi keber-adaan alam
semesta.
Mengomentari hal ini, seorang ahli biologi molekuler yang
terkenal, Michael Denton menyatakan dalam bukunya Nature's Destiny: How the
Laws of Biology Reveal Purpose in the Universe:
Jika, misalnya, gaya
gravitasi satu triliun kali lebih kuat, maka alam semesta akan jauh lebih kecil
dan sejarah hidupnya jauh lebih pendek. Sebuah bintang rata-rata akan mempunyai
massa satu triliun lebih kecil dari matahari dan masa hidup sekitar satu tahun.
Di lain pihak, jika gravitasi kurang kuat, tidak ada bintang atau galaksi yang
akan pernah terbentuk. Hubungan dan nilai-nilai lain tidak kurang kritisnya.
Jika gaya nuklir kuat sedikit lebih lemah saja, satu-satunya unsur yang akan
stabil hanya hidrogen. Tidak ada atom lain yang bisa terbentuk. Jika gaya
nuklir kuat tersebut sedikit lebih ku-at dalam kaitannya dengan
elektromagnetisme, maka inti atom yang terdiri dari dua proton menjadi yang
paling stabil di alam semesta — yang berarti tidak akan ada hidrogen, dan jika
ada bintang atau galaksi yang terbentuk, mereka akan sangat berbeda dari
bentuknya sekarang. Jelas sekali, jika se-mua gaya dan konstanta ini tidak
mempunyai nilai tepat demikian, takkan ada bintang, supernova, planet, atom,
dan kehidupan.11
Seorang ahli fisika terkemuka, Paul Davies, menyatakan
kekaguman-nya terhadap penetapan nilai-nilai hukum-hukum fisika yang berlaku di
alam semesta.
Bila seorang melanjutkan studi kosmologi, keingintahuannya
bertambah. Temuan-temuan tentang sejarah kosmos membuat kita menerima bahwa
perluasan alam semesta telah diatur dalam gerakannya dengan ketepatan yang
sangat mengagumkan.12
Rancangan agung dan keteraturan sempurna yang berlaku di
seluruh alam semesta dibangun di atas pondasi yang disediakan gaya-gaya
fundamental ini. Pemilik keteraturan ini, tanpa keraguan, adalah Allah, yang
menciptakan segala sesuatu tanpa cacat. Allah, Raja seluruh alam, menjaga
bintang-bintang tetap berada di orbitnya dengan gaya-gaya terlemah, dan menjaga
keutuhan inti atom dengan gaya-gaya terkuat. Semua gaya bekerja sesuai dengan
“ukuran” yang telah Dia tentukan. Allah menujukkan keteraturan dalam penciptaan
alam semesta dan keseimbangan “yang ditetapkan dengan serapi-rapinya” dalam
salah satu ayat-Nya:
“Yang kepunyaan-Nya-lah kerajaan langit dan bumi, dan Dia
tidak mempunyai anak, dan tidak ada sekutu bagi-Nya dalam kekuasaan (Nya), dan
Dia telah menciptakan segala sesuatu, dan Dia mene-tapkan ukuran-ukurannya
dengan serapi-rapinya.” (QS. Al Furqan, 25: 2) !
Picture Text
Alam semesta terbentuk melalui sebuah ledakan besar (Big
Bang). Kesempurnaan sistem alam semesta saat ini berawal dari hamburan partikel
dan gaya yang tersusun dalam keharmonisan dan keteraturan yang luar biasa sejak
tahap awal ledakan besar ini.
Bawah: Analisis cahaya dua bintang Alpha Centauri selama
beberapa waktu menunjukkan serangkaian perubahan pada spektrumnya. Perubahan
cahaya geser merah dan biru menunjukkan gambar dua bintang yang menyelesaikan
orbit mengitari satu sama lain sekali setiap 80 tahun.
Albert Einstein, ketika berkunjung ke Observatorium Wilson,
tempat Edwin Hubble melakukan pengamatannya.
Menurut efek Doppler, bila galaksi berjarak tetap dari bumi,
spektrum gelombang cahaya akan muncul pada posisi standar (atas). Bila galaksi
bergerak menjauhi kita, gelombang itu akan tampak meregang dan geser merah
(tengah). Bila galaksi bergerak menuju kita, gelombang akan tampak menciut dan
geser biru (bawah)
Tanduk Antena raksasa di Laboratorium Bell di mana Arno
Penzias dan Robert Wilson menemukan radiasi latar belakang kosmis. Penzias dan
Wilson menerima penghargan Nobel untuk temuan ini pada tahun 1978.
Peluncuran satelit COBE mensubstansikan lebih lanjut bahwa
alam semesta terbentuk dari suatu ledakan besar.
Setelah momen”0” ketika materi maupun waktu tidak ada, dan
ketika ledakan terjadi, alam semesta, dan bahan penyusunnya yaitu atom, diciptakan
dari tidak ada dengan proses yang menakjubkan.
Apakah kamu tiada mengetahui, bahwa kepada Allah bersujud apa
yang ada di langit, di bumi, matahari, bulan, bintang, gunung, dan
pohon-pohonan, binatang-binatang yang melata dan sebagian besar daripada manusia?
Dan banyak di antara manusia yang telah ditetapkan azab atasnya. Dan
barangsiapa yang dihinakan Allah maka tidak seorang pun yang memuliakannya.
Sesungguhnya Allah berbuat apa yang Dia kehendaki. (QS. Al Hajj, 22: 18) !
Dan Dia menundukkan malam dan siang, matahari dan bulan
untukmu. Dan bintang-bintang itu ditundukkan (untukmu) dengan perintah-Nya.
Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar ada tanda-tanda (kekuasaan
Allah) bagi kaum yang memahami (nya) (QS. An Nahl, 16:12) !
Manusia bisa berada di lingkungan tanpa gravitasi hanya
selama periode tertentu dengan menggunakan perlengkapan khusus. Makhluk hidup
hanya dapat bertahan hidup dalam sistem yang mempunyai gravitasi.
Rancangan agung dan keteraturan sempurna di seluruh alam
semesta diatur dengan gaya-gaya fundamental ini. Pemilik keteraturan ini, tak
diragukan lagi, adalah Allah, yang menciptakan segalanya dari ketiadaan tanpa
cacat. Issac Newton (1642-1727), Bapak fisika modern dan mekanika langit, yang
dikenal sebagai “salah satu ilmuwan terbesar di dunia” mengundang perhatian
terhadap kenyataan ini:
“Sistem matahari, planet-planet dan komet yang sangat indah
ini hanya dapat berlangsung dengan tuntunan dan kendali Zat cerdas dan
berkuasa. Zat ini mengatur segalanya, bukan sebagai sukma dunia, namun sebagai
Tuhan bagi semuanya, dan demi kekuasaan-Nya. Dia biasa disebut Tuhan, Penguasa
semesta alam.”
Bab 2
STRUKTUR ATOM
Udara, air, gunung, binatang, tumbuhan, tubuh kita, kursi
yang kita duduki, pendeknya semua yang kita lihat, kita raba, dan kita rasa,
mulai dari yang paling berat sampai dengan yang paling ringan dibentuk dari
atom. Setiap halaman buku yang Anda pegang terdiri dari miliaran atom. Atom
adalah partikel yang begitu kecil sehingga tidak mungkin dilihat walaupun
menggunakan mikroskop tercanggih. Diameter atom hanyalah sebesar sepersejuta
milimeter.
Mustahil bagi manusia membayangkan ukuran ini. Oleh karena
itu, mari kita coba memahaminya dengan contoh:
Bayangkan Anda memegang sebuah kunci. Tidak diragukan lagi,
Anda tidak mungkin bisa melihat atom-atom dalam kunci ini. Bila Anda tetap
ingin melihatnya, maka Anda harus memperbesar kunci ini menyerupai bumi.
Setelah kunci Anda seukuran bumi, maka setiap atom di dalamnnya seukuran buah
ceri. 13
Mari kita perhatikan contoh lain lagi agar dapat memahami
kekecilan ini, dan bagaimana semua tempat dan semua benda dipenuhi atom:
Katakanlah kita ingin menghitung seluruh atom dalam sebutir
garam, dan anggaplah bahwa kita dapat menghiung satu miliar atom per detik.
Meskipun kita sangat cekatan, akan dibutuhkan lebih dari lima ratus tahun untuk
menghitung jumlah atom di dalam sebutir garam ini. 14
Lalu, ada apakah di dalam struktur sekecil itu?
Meskipun teramat kecil, di dalam atom terdapat sebuah sistem
tanpa cacat, unik, dan kompleks yang dalam kecanggihannya sebanding de-ngan
sistem yang kita lihat di alam semesta secara umum.
Setiap atom terbuat dari inti dan sejumlah elektron yang
bergerak mengitari orbitnya yang berjarak sangat jauh dari inti. Di dalam inti
ter-dapat partikel-partikel lain bernama proton dan netron.
Dalam bab ini, kita akan mengamati struktur atom yang luar
biasa yang merupakan dasar dari semua yang hidup maupun mati, dan melihat
bagaimana atom-atom berkombinasi untuk membentuk molekul dan akhirnya materi.
Kekekuatan yang Terkandung dalam
Inti
Inti terletak tepat di pusat atom dan terdiri dari sejumlah
proton dan netron yang banyaknya tergantung pada sifat-sifat atom tersebut.
Jari-jari inti kira-kira seperseribu jari-jari atom. Untuk menyatakannya dalam
bentuk angka, jari-jari atom adalah 10-8 (0,00000001) cm, dan jari-jari inti
adalah 10-12 (0,000000000001) cm. Karena itu, volume inti sama dengan satu per
sepuluh-miliar volume atom.
Karena kita tidak dapat membayangkan besarnya (atau tepatnya
kecilnya) angka ini, mari kita ambil contoh buah ceri tadi. Mari kita lihat
inti di dalam atom yang telah kita bayangkan sebesar buah ceri ketika kunci di
tangan Anda sebesar bumi. Bahkan dengan perbesaran skala seperti itu, masih
mustahil bagi kita melihat inti, yang masih sangat-sangat kecil. Bila kita
benar-benar ingin melihatnya, maka kita harus mengubah kembali skalanya. Ceri
yang mewakili atom, harus diperbesar lagi menjadi sebuah bola raksasa yang
berdiameter 200 meter. Bahkan dalam skala yang sukar dipercaya ini pun, inti
dari atom tidak lebih besar dari sebutir debu. 15
Sekecil itulah, sehingga bila kita membandingkan diameter
inti yang 10-13 cm dan diameter atom yang 10-8 cm, kita sampai pada hasil
berikut: jika kita asumsikan bahwa atom itu sebuah bola, dan jika kita ingin
memenuhi bulatan ini dengan inti, maka kita akan membutuhkan 1015
(1.000.000.000. 000.000) inti untuk mengisinya.16
Akan Tetapi, ada satu hal yang lebih mengejutkan lagi:
walaupun ukuran inti satu per sepuluh-milyar ukuran atom, massa inti mencakup
99,95% massa atom. Bagaimana bisa sesuatu yang menguasai hampir keseluruhan
massa, di lain pihak, hampir tidak ada ruang yang ditem-patinya?
Alasannya adalah kerapatan yang meliputi massa atom tidak
tersebar merata ke seluruh atom. Hampir seluruh massa atom dikumpulkan di inti.
Katakanlah, Anda memiliki sebuah rumah berukuran 10 milyar meter persegi, dan
Anda harus menarik semua meubel di dalam rumah itu ke sebuah kamar yang berukuan
satu meter persegi. Dapatkah Anda melakukannya? Tentu saja tidak. Tetapi inti
atom dapat melakukan ini berkat gaya hebat yang berbeda dengan gaya-gaya lain
di alam semesta. Gaya ini adalah gaya nuklir kuat, satu dari empat gaya
fundamental di alam semesta yang telah kita sebutkan pada bab sebelumnya.
Kita telah mengkaji bahwa gaya ini, gaya paling dahsyat di
alam, menjaga inti atom tetap utuh dan tidak terjadi penguraian. Semua proton
dalam inti memiliki muatan positif dan mereka tolak-menolak karena gaya
elektromagnetik. Namun, karena gaya nuklir kuat yang seratus kali lebih kuat
daripada gaya repulsif proton, gaya elektromagnetik menjadi tidak efektif, dan
proton-proton tetap di orbitnya.
Kesimpulannya, terdapat dua gaya kuat yang saling berinteraksi
di dalam atom yang terlalu kecil untuk dapat kita lihat. Inti dapat tetap utuh
berkat nilai gaya-gaya ini tepat.
Kalau kita membandingkan ukuran atom dan jumlah atom di alam
semesta, mustahil untuk mengabaikan bahwa ada keseimbangan dan rancangan luar
biasa yang sedang bekerja. Sangat jelas bahwa gaya-gaya fundamental di alam
semesta ini telah diciptakan secara khusus dengan pengetahuan dan kekuasaan
mahaluas. Bagi mereka yang tidak mau percaya, hanya bisa menyatakan bahwa semua
ini menjadi ada karena “kebetulan” saja. Namun, perhitungan probabilitas secara
ilmiah telah menyatakan bahwa keseimbangan di alam semesta terbentuk secara
“kebetulan” peluangnya adalah “0” Semua ini adalah bukti yang jelas dari
keberadaan Allah dan kesempurnaan ciptaan-Nya.
Pengetahuan Tuhanku meliputi segala sesuatu. Maka apakah kamu
tidak dapat mengambil pelajaran. (QS. Al An'aam, 6:80) !
Ruang di dalam Atom
Seperti disebutkan sebelumnya, bagian terbesar dari atom
adalah ruang. Ini menimbulkan pertanyaan yang sama pada setiap orang: mengapa
ada ruang seluas itu? Mari kita pikirkan. Dalam kalimat sederhana, atom terdiri
dari inti, dikelilingi elektron-elektron. Tak ada apa-apa lagi antara inti dan
elektron-elektron. Jarak mikroskopis “di mana tidak terdapat apa pun”, sesungguhnya
sangat besar dalam skala atom. Kita dapat mencontohkan skala ini sebagai
berikut: Jika sebuah kelereng berdiameter satu sentimeter mewakili elektron
yang berada paling dekat dengan inti, maka inti tersebut akan berjarak satu
kilometer jauhnya dari kelereng ini.17 Kita dapat mengutip contoh di bawah ini
untuk memperjelas perbandingan tesebut:
Ada ruang yang luas terbentang di antara partikel-partikel
dasar. Bila saya memisalkan proton dari sebuah inti oksigen sebagai kepala
“jarum pentul” yang terletak di atas meja di depan saya, maka elektron yang
bergerak mengitarinya hingga membentuk lingkaran, akan melewati Belanda,
Jerman, dan Spanyol (penulis kutipan ini tinggal di Prancis). Karena itu, jika
semua atom yang membentuk tubuh saya berkumpul dengan begitu dekat hingga
saling menyentuh, Anda tidak akan dapat melihat saya lagi. Anda benar-benar
tidak akan pernah dapat melihat saya dengan mata telanjang. Saya akan menjadi
sekecil partikel debu yang berukuran seper sekian ribu milimeter.18
Sampai di sini kita menyadari bahwa ada kesamaan antara ruang
paling luas dan ruang yang paling sempit yang kita ketahui di alam semesta.
Saat kita mengarahkan mata kita ke bintang, sekali lagi kita melihat kekosongan
yang mirip dengan yang ada pada atom. Ada kekosongan milyaran kilometer baik
antar bintang maupun antar galaksi. Namun, di dalam kedua kekosongan ini,
sebuah keteraturan di luar batas pemahaman manusia tampak jelas.
Di Dalam Inti: Proton dan Netron
Sampai tahun 1932, dianggap bahwa inti terdiri dari proton
dan elektron saja. Kemudian ditemukan bahwa bukan elektron melainkan netron
yang berada di dalam inti di samping proton. (Seorang ilmuwan terkenal,
Chadwick, membuktikan keberadaan netron dalam inti pada tahun 1932 dan dia
mendapatkan penghargaan Nobel untuk penemuan-nya ini). Manusia diperkenalkan
pada struktur atom yang sesungguhnya hanya baru-baru ini.
Telah disebutkan sebelumnya betapa kecil inti atom itu.
Ukuran proton yang dapat masuk ke dalam inti atom adalah 10-15 m.
Anda mungkin mengira bahwa partikel sedemikian kecil itu
tidak akan berarti bagi kehidupan seseorang. Namun, partikel-partikel yang
teramat kecilnya sehingga tidak dapat dibayangkan manusia ini membentuk dasar
dari segala sesuatu yang Anda lihat di sekeliling Anda.
Sumber Keanekaragaman di Alam
Semesta
Ada 109 unsur yang sudah dapat diidentifikasikan sampai saat
ini. Alam semesta, bumi kita, dan semua benda yang hidup maupun mati, di-bentuk
dengan penyusunan 109 unsur tersebut dalam berbagai kombi-nasi. Sampai saat ini
kita telah melihat bahwa semua unsur terbuat dari atom-atom yang mirip satu
sama lain, sementara atom ini juga terbuat dari partikel-partikel yang sama.
Jadi, jika semua atom yang membentuk unsur terbuat dari partikel-partikel yang
sama, apakah yang membuat unsur-unsur itu saling berbeda dan menyebabkan
pembentukan zat yang sangat beraneka ragam?
Adalah jumlah proton di dalam inti atom yang pada prinsipnya
membedakan unsur satu dengan yang lainnya. Ada satu proton dalam atom Hidrogen,
unsur yang paling ringan, dua proton di dalam atom Helium, unsur kedua paling
ringan, 79 proton dalam atom emas, 8 proton dalam atom oksigen, dan 26 proton
dalam atom besi. Yang membedakan emas dari besi, dan besi dari oksigen hanyalah
perbedaan jumlah proton dalam atom-atomnya. Udara yang kita hirup, tubuh kita,
tumbuh-tumbuhan dan hewan, planet-planet di angkasa, makhluk hidup dan benda
mati, pahit dan manis, padat dan cair, dan sebagainya… semuanya dibentuk dari
proton, netron, dan elektron.
Garis Batas Keberadaan Fisik:
Quark
Sampai dengan 20 tahun yang lalu, dipercaya bahwa partikel
terkecil yang membentuk atom adalah proton dan netron. Namun baru-baru ini,
ditemukan bahwa ada partikel yang jauh lebih kecil di dalam atom yang membentuk
partikel-partikel yang disebutkan di atas.
Penemuan ini memicu perkembangan cabang ilmu fisika yang
disebut “fisika partikel” yang menyelidiki “sub-partikel”dalam atom dan
pergerakannya. Penelitian fisika partikel mengungkap bahwa proton dan netron
yang membentuk atom sebenarnya terbentuk oleh sub-partikel yang disebut quark.
Dimensi quark yang membentuk proton, yang sedemikian kecil
sehingga melampaui kemampuan imajinasi manusia, jauh lebih menak-jubkan: 10-18
(0,000000000000000 001) meter.
Quark di dalam proton tidak akan pernah dapat dipisahkan satu
sama lain karena “gaya nuklir kuat”, yang menjaga partikel-partikel tetap
berada di dalam inti, juga bekerja di sini. Gaya ini berfungsi sebagai pita
karet antara quark-quark tersebut. Ketika jarak antar quark bertambah,
bertambah juga gaya ini dan dua quark tidak akan pernah berjarak lebih dari
seper-quadrilyun meter. Pita karet antara quark-quark ini terbentuk oleh gluon
yang memiliki gaya nuklir kuat. Quark dan gluon berinteraksi sangat kuat.
Namun, ilmuwan belum berhasil menyelidiki bagaimana interaksi ini terjadi.
Penelitian di bidang “fisika partikel” sedang berlangsung
untuk memecahkan rahasia dunia partikel sub-atomik. Namun, sekalipun dengan
segala kecerdasan, kesadaran dan pengetahuan yang dimiliki manusia, baru-baru
ini kita hanya berhasil menemukan partikel-partikel dasar yang membentuk segala
sesuatu termasuk diri kita. Lebih jauh lagi, semakin kita mencermati
partkel-partikel ini, semakin detaillah subjek ini, dan kita sudah dibuat
terhenyak oleh batas dimensi 10-18 m dari quark. Lalu, ada apa lagi di luar
batas ini?
Dewasa ini, para ilmuwan mengemukakan berbagai hipotesis
me-ngenai subjek ini, tetapi seperti telah disebutkan di atas, batas itu adalah
titik terjauh yang bisa kita capai dalam dunia materi alam semesta. Segala
sesuatu yang melampaui titik ini hanya dapat dinyatakan sebagai energi bukan
materi. Yang terpenting adalah manusia menemukan —di lokasi yang hanya bisa
ditemukannya setelah seluruh teknologi yang ada dikerahkan — keseimbangan luar
biasa dan hukum-hukum fisika yang telah berjalan seperti jam. Lebih jauh lagi,
lokasi ini adalah di dalam atom, yang merupakan bahan penyusun semua materi di
alam semesta, termasuk makhluk hidup.
Manusia baru mulai menyadari mekanisme sempurna yang berfung-si
tanpa gagal pada organ dan sistem di dalam tubuhnya sendiri. Pene-muannya
tentang mekanisme sel pembentuk struktur ini baru terjadi beberapa dekade lalu.
Penciptaan agung yang tampak pada atom pemba-ngun sel, proton dan netron dalam
atom, dan quark di dalam partikel-par-tikel tersebut, begitu sempurna sehing-ga
mengejutkan setiap orang, terlepas dari apakah dia percaya atau tidak. Hal
mendasar yang perlu dipikirkan di sini adalah bahwa semua mekanisme sempurna
ini berjalan dengan teratur setiap detik di sepanjang hidup manu-sia, tanpa
campur tangannya, dan sama sekali di luar kendalinya. Fakta ini menjadi bukti
nyata bagi setiap orang yang menggunakan nurani dan pengetahuannya bahwa semua
itu diciptakan dan diatur oleh Allah, Pemilik kekuatan dan ilmu yang
mahatinggi.
“Semua yang ada di langit dan di bumi selalu meminta
kepada-Nya. Setiap waktu Dia dalam kesibukan. Maka nikmat Tuhan kamu yang
manakah yang kamu dustakan?” (QS. Ar-Rah-maan, 55: 29-30) !
Aspek Lain dari Atom: Elektron
Elektron adalah partikel yang berotasi dan
berevolusi/berputar mengelilingi inti atom seperti halnya bumi berputar pada
porosnya dan juga berputar mengelilingi matahari. Perputaran ini, seperti
rotasi planet, ternyata berjalan terus-menerus dan sangat teratur pada jalur-jalur,
yang kita sebut orbit. Namun, perbandingan ukuran bumi dan matahari sangat
berbeda dari skala atom. Untuk membuat perbandingan antara ukuran elektron dan
ukuran bumi, jika kita memperbesar atom sebesar bumi, maka elektron hanya akan
sebesar apel.19
Puluhan elektron yang berevolusi dalam area yang begitu kecil
sehingga tak terlihat walaupun menggunakan mikroskop tercanggih menciptakan
sebuah lalu lintas yang sangat kompleks dalam atom. Yang paling menakjubkan di
sini adalah bahwa elektron-elektron ini, yang mengelilingi inti seperti sebuah
tameng muatan listrik, tidak pernah mengalami kecelakaan kecil sekalipun.
Bahkan, satu kecelakaan kecil saja di dalam atom dapat menyebabkan bencana
untuk atom itu. Tetapi kecelakaan seperti itu tidak pernah terjadi. Seluruh
operasi ini berjalan mulus. Elektron-elektron yang mengelilingi inti dengan
kecepatan sangat mengejutkan yaitu 1.000 km/detik, tidak pernah bertubrukan
satu sama lain. Sangat mengagumkan bahwa elektron-elektron ini, yang tidak
berbeda satu dengan lainnya, berputar di orbitnya sendiri-sendiri, dan ini
jelas hasil dari sebuah “penciptaan yang disengaja”. Jika mereka mempunyai
massa dan kecepatan berbeda, mungkin wajar saja kalau mereka mempunyai orbit
berbeda di sekeliling inti. Contohnya, urutan planet dalam tata surya kita
mengikuti logika ini. Planet-planet yang mempunyai massa dan kecepatan saling
berbeda dengan sendirinya mempunyai orbit berbeda dalam mengelilingi matahari.
Tetapi kasus elektron dalam atom sama sekali berbeda dari planet-planet ini.
Semua elektron sama benar namun mempunyai orbit berbeda di sekeliling inti:
Bagaimana mereka mengikuti jalur ini dengan akurat, bagaimana mereka bisa tidak
saling bertabrakan meskipun mereka berukuran sangat kecil dan bergerak dengan
kecepatan sangat tinggi? Pertanyaan ini membawa kita pada kesimpulan tunggal:
satu-satunya kebenaran yang kita lihat dalam keteraturan unik dan keseimbangan
rumit ini adalah penciptaan sempurna oleh Allah.
“Dia-lah Allah Yang Menciptakan, Yang Mengadakan, Yang
Mem-bentuk Rupa, Yang Mempunyai Nama-Nama yang Paling Baik. Ber-tasbih
kepada-Nya apa yang di langit dan di bumi. Dan Dia-lah Yang Mahaperkasa lagi
Mahabijaksana.” (QS. Al Hasyr, 59:24) !
Elektron adalah partikel-partikel kecil, berukuran hampir
seperdua-ribu ukuran netron dan proton. Sebuah atom mempunyai jumlah elektron
dan proton yang sama dan setiap elektron bermuatan negatif yang setara dengan
muatan positif yang dikandung tiap proton. Total muatan positif pada inti dan
total muatan negatif pada elektron saling meniadakan dan atom menjadi netral.
Muatan listrik yang dimilikinya membuat elektron patuh pada
hu-kum-hukum fisika tetentu. Salah satu hukum fisika ini adalah “muatan listrik
yang sama saling tolak dan muatan yang berlawanan akan saling tarik”.
Pertama, dalam kondisi normal, elektron-elektron, yang
seluruhnya bermuatan negatif, seharusnya saling tolak mengikuti hukum ini dan
melepaskan diri dari inti. Tetapi, ini tidak terjadi. Bila elektron terlepas
dari inti, maka alam semesta akan terdiri dari proton, netron dan elektron
bebas yang berkeliaran dalam ruang kosong. Kedua, inti yang bermuatan positif
seharusnya menarik elektron-elektron yang bermuatan negatif, sehingga elektron
akan melekat pada inti. Dalam kasus ini, inti akan menarik semua elektron dan
atom akan melesak hancur.
Akan tetapi, tak satu pun hal ini terjadi. Kecepatan elektron
yang luar biasa yang disebutkan di atas (1.000 km/detik), gaya tolak-menolak
yang dikeluarkan oleh sesama elektron, dan gaya tarik-menarik antara inti dan
elektron, merupakan nilai-nilai yang begitu tepat sehingga ketiga faktor yang
saling bertentangan ini saling menyeimbangkan secara sempurna. Sebagai
hasilnya, sistem luar biasa di dalam atom ini berjalan tanpa kegagalan. Bahkan
jika nilai salah satu gaya yang bekerja pada atom lebih atau kurang daripada
seharusnya, atom tidak akan pernah ada.
Di samping faktor-faktor itu, jika tidak ada gaya-gaya nuklir
yang mengikat proton dan netron di dalam inti, proton-proton yang bermuatan
sama bahkan tidak akan bisa saling mendekat, apalagi berikatan di dalam inti.
Dengan cara yang sama, netron-netron tidak akan bisa melekat pada inti. Sebagai
hasilnya, tidak akan ada inti dan karena itu, tidak ada atom.
Semua perhitungan akurat ini adalah indikasi bahwa sebuah
atom pun tidak bebas lepas namun bekerja di bawah kendali sempurna Allah. Jika
tidak, alam semeta yang kita tinggali ini pasti akan berakhir sebelum dimulai.
Proses ini akan berbalik di permulaan dan alam semesta tidak akan terbentuk.
Namun Allah, Pencipta segala sesuatu, Yang Mahakuasa dan Mahabesar, menetapkan
keseimbangan yang sangat tepat di dalam atom seperti Dia menetapkan semua
keseimbangan di alam semesta, yang karenanya atom terus eksis dalam keteraturan
sempurna.
Para ilmuwan telah memberikan usaha terbaik mereka selama
berta-hun-tahun untuk mengungkap rahasia keseimbangan yang ditetapkan oleh
Allah ini, dan berhasil hanya sejauh memberi nama untuk gejala-gejala yang
teramati seperti “gaya elektromagnetik”, “gaya nuklir kuat”, “gaya nuklir
lemah”, dan “gaya tarik massa”… Tetapi, seperti yang disebutkan di bagian
pendahuluan buku ini, tak seorang pun memikirkan pertanyaan “Mengapa?” Mengapa
gaya-gaya ini beroperasi pada inten-sitas tertentu di bawah aturan-aturan
tertentu? Mengapa daerah yang diatur gaya-gaya ini, aturan-aturan yang mereka
patuhi, dan intensitas gaya-gaya ini, memiliki keharmonisan yang begitu hebat?”
Para ilmuwan tidak berdaya dihadapkan pada semua pertanyaan
ini karena yang bisa mereka lakukan hanyalah memperkirakan keteraturan dalam
peristiwa yang terjadi. Penelitian mereka, bagaimanapun juga, membangkitkan
kenyataan yang tidak dapat dibantah. Setiap titik di alam semesta menunjukkan
campur tangan Pemilik kecerdasan dan kehendak, yang tidak membiarkan satu atom
pun menganggur. Ada kekuatan tunggal yang menjaga semua gaya ini dalam
keharmonisan, dan itu adalah Allah, Yang memegang seluruh kekuatan dan
kekuasaan. Allah menjelmakan kekuasaan-Nya di mana saja Dia berkehendak dan
kapan saja Dia berkehendak. Seluruh alam semesta, dari atom terkecil hingga
galaksi tak berujung mampu melanjutkan keberadaannya hanya karena kehendak dan
penjagaan Allah.
Di dalam Al Quran, Allah menyatakan bahwa tidak ada kekuatan
kecuali Dia dan Dia mengumumkan hukuman bagi mereka yang, karena
ketidaktahuannya, menganggap bahwa makhluk tak berdaya (hidup atau mati) yang
diciptakan Allah memiliki daya dan kekuatan yang mandiri dari-Nya, dan
memberikan atribut karakteristik ketuhanan pada mereka.
“Dan jika seandainya orang-orang yang berbuat zalim itu
mengetahui ketika mereka melihat siksa (pada hari kia-mat), bahwa kekuatan itu
kepunyaan Allah semuanya dan bahwa Allah amat berat siksaan-Nya (niscaya mereka
menyesal).” (QS. Al Baqarah, 2: 165) !
Sampai sejauh ini, tidak ada ilmuwan yang mampu menjelaskan
penyebab dan sumber gaya-gaya di dalam atom dan tentunya di alam semesta pula,
dan mengapa gaya-gaya tertentu berperan pada saat-saat tertentu. Yang dilakukan
oleh ilmu pengetahuan hanyalah membuat pengamatan, mengukur dan mengarang
“nama-nama” untuk hasil temuan mereka.
“Penamaan” seperti itu dianggap sebagai penemuan besar di
dunia sains. Padahal yang dilakukan ilmuwan bukanlah usaha untuk mem-bentuk
keseimbangan baru di alam semesta atau membangun sistem baru, namun hanya usaha
untuk memahami dan menguraikan rahasia keseim-bangan yang nyata di dalam
kosmos. Yang biasa mereka lakukan adalah hanya mengamati salah satu keajaiban
dari yang tak terhitung banyaknya ciptaan Allah di alam semesta dan menamainya.
Para ilmuwan yang mendeteksi sistem atau struktur agung ciptaan Allah diberi
aneka penghargaan ilmiah, dihormati dan dikagumi orang. Dalam hal ini, yang
seharusnya benar-benar dihormati, tanpa ada keraguan, adalah Allah, yang Maha
Pengasih, yang Maha Penyayang, yang menciptakan sistem itu dari tidak ada
menjadi ada, melengkapinya dengan keseimbangan sangat rumit dan terus-menerus
menciptakan keajaiban luar biasa.
“Sesungguhnya pada pertukaran malam dan siang itu dan pada
apa yang diciptakan Allah di langit dan di bumi, benar-benar terdapat
tanda-tanda (kekuasan-Nya) bagi orang-orang yang bertaqwa.” (QS. Yunus, 10: 6)
!
Orbit Elektron
Puluhan elektron, yang berpusing dan mengorbit dalam satu
daerah tak teramati bahkan oleh mikroskop paling canggih sekalipun,
men-ciptakan lalulintas yang sangat kompleks di dalam atom seperti yang telah
disebutkan sebelumnya. Namun lalulintas ini begitu teratur, tak tertandingi
oleh lalulintas kota yang paling sistimatis. Elektron-elektron tidak pernah
saling bertabrakan, karena setiap elektron memiliki orbit sendiri dan
orbit-orbit ini tidak identik.
Ada tujuh kulit eletkron di seputar inti atom. Jumlah
elektron yang tidak pernah berubah dalam tujuh kulit ini ditentukan dengan
rumus matematika: 2n2. Jumlah maksimum elektron yang boleh ada di setiap kulit
telah ditentukan dengan formula ini (n menunjukkan nomor kulit elektron).
Bahwa jumlah tak terbatas kulit elektron dari atom yang
membangun alam semesta setia pada jumlah yang sama dengan mengkuti formula 2n2,
menunjukkan keteraturan. Bahwa tidak ada kekacauan terjadi di dalam atom walaupun
elektron-elektron berpindah dengan kecepatan luar biasa, juga menunjukkan
keteraturan unik. Ini adalah keteraturan yang sama sekali tidak dapat dianggap
sebagai kebetulan. Satu-satunya penjelasan untuk keberadaan keteraturan ini
adalah bahwa Allah menciptakan segala sesuatu sebagai manisfestasi kekuatan-Nya
dalam keteraturan dan keselarasan seperti yang disebutkan Al Quran. Allah
merujuk keteratur-an yang diciptakan-Nya dalam ayat-ayat Al Quran:
“Sesungguhnya Allah telah mengadakan ke-tentuan bagi tiap-tiap
sesuatu.” (QS. Ath-Thaalaq, 65: 3) !
“Dia telah menciptakan segala sesuatu, dan Dia menetapkan
ukuran-ukurannya dengan serapi-rapinya.”, (QS. Al Furqaan, 25: 2) !
“Dan segala sesuatu pada sisi-Nya ada ukurannya. Yang
mengetahui semua yang gaib dan yang tampak; Yang Mahabesar lagi Mahatinggi.” (QS.
Ar-R'ad, 14: 8-9) !
“Dan Kami telah menghamparkan bumi dan menjadikan padanya
gunung-gunung yang Kami tumbuhkan pada-nya segala sesuatu menurut ukuran. “
(QS. Al Hijr, 15: 19) !
“Matahari dan bulan (beredar) menurut perhitungan.” (QS.
Ar-Rahman, 55: 5) !
“Dan Allah meninggikan langit dan Dia meletakkan neraca
(keadil-an)” (QS. Ar-Rahman, 55: 7) !
Seperti yang dijelaskan ayat tersebut, Allah, Raja seluruh
dunia, Dia-lah yang menciptakan segala sesuatu dalam proporsi, ukuran, dan
keter-aturan sempurna. Proporsi dan ukuran ini meliputi seluruh jagat raya,
dari partikel sub-atomik terkecil, hingga benda-benda raksasa di ruang angkasa:
tata surya, galaksi, dan segala sesuatu di antara mereka. Keku-atan, ilmu, dan
citarasa seni Allah yang mahaluas dan tak berbatas lah yang menghasilkan semua
itu. Allah memperkenalkan sifat-sifat-Nya kepada umat manusia dalam ukuran,
keteraturan, dan keseimbangan sempurna pada makhluk dan sistem yang
diciptakan-Nya. Dia menun-jukkan kekuatannya yang tiada berakhir di depan mata
kita. Ini adalah kebenaran yang seharusnya dituju manusia dengan penelitian dan
perhitungan sainsnya.
Gelombang atau Partikel?
Ketika elektron pertama kali ditemukan, partikel ini dianggap
sama dengan proton dan netron yang ditemukan di dalam inti. Namun, pada
percobaan berikutnya, ditemukan bahwa mereka menunjukkan karak-teristik
gelombang seperti partikel cahaya, yaitu foton. Kemudian, Fisika Kuantum
menyimpulkan bahwa setiap partikel sekaligus juga merupa-kan bentuk gelombang
dengan frekuensi tertentu.
Telah diketahui bahwa cahaya menyebar dengan cara yang sama
seperti gelombang pada permukaan air ketika batu dilempar ke dalam danau.
Namun, cahaya terkadang mempunyai karakteristik partikel materi dan teramati
dalam bentuk pulsa yang sporadis dan periodik seperti tetes hujan yang jatuh
dari kusen jendala . Dikotomi yang sama ini terjadi juga pada elektron, yang
menimbulkan keraguan besar dalam dunia ilmu pengetahuan. Penjelasan Richard P.
Feynman seorang profesor Fisika teoretis yang terkenal meredakan kebingungan
ini:
Sekarang kita tahu bagaimana perilaku elektron dan cahaya.
Tetapi bagaimana saya menyebutnya? Jika saya katakan mereka berperilaku seperti
partikel maka saya memberikan kesan yang salah; begitu juga jika saya katakan
mereka berperilaku seperti gelombang. Mereka berperilaku dengan cara mereka
yang unik, yang secara teknis dapat disebut cara mekanik kuantum. Mereka
menunjukkan perilaku yang tidak pernah Anda lihat sebelumnya…. Sebuah atom
tidak berperilaku seperti beban yang tergantung pada per dan berayun-ayun. Juga
tidak seperti model mini tata surya dengan planet-planet kecil berputar
mengelilingi orbitnya. Juga tidak tampak seperti kabut atau awan yang
mengelilingi inti. Atom berperilaku tidak seperti apa pun yang pernah Anda
lihat sebelumnya. Tapi setidaknya ada penyeder-hanaan. Elektron berperilaku
dalam hal ini dengan cara yang persis sama seperti foton; keduanya aneh, namun
dengan keanehan yang sama. Jadi diperlukan imajinasi tinggi untuk mengapresiasi
perilaku mereka, karena kita akan menggambarkan sesuatu yang berbeda dari apa
pun yang pernah Anda tahu. 21
Karena ilmuwan tidak pernah mampu menjelaskan perilaku
elektron, sebagai solusinya mereka memberinya nama baru: “Gerakan Mekanika
Kuantum”. Mari kita kutip lagi ucapan Profesor Feynman yang dengan kalimat
berikut ini menyatakan sifat luar biasa elektron dan ketakjuban yang
dirasakannya:
Jangan terus-menerus berkata pada diri Anda, jika Anda masih
dapat menghindarinya, “bagaimana perilakunya bisa seperti itu?” karena Anda
akan “tersesat”, masuk ke jalan buntu yang tak seorang pun berhasil keluar. Tak
seorangpun tahu bagaimana perilakunya bisa seperti itu.22
Akan tetapi, jalan buntu yang disebut Feynman sebenarnya
tidaklah demikian. Alasan mengapa sebagian orang tidak menemukan jalan keluar
dari dilema ini adalah karena sekalipun ada bukti nyata, mereka tidak dapat
menerima bahwa sistem dan keseimbangan luar biasa ini diadakan oleh Pencipta
yang Mahaagung. Situasinya sangatlah jelas: Allah menciptakan alam semesta,
melengkapinya dengan keseimbangan luar biasa dan dibuat menjadi ada tanpa ada
contoh sebelumnya. Jawaban dari pertanyaan ilmuwan ”bagaimana perilakunya bisa
seperti itu?” yang tidak pernah bisa dipecahkan atau dimengerti, terletak pada
kenyataan bahwa Allah adalah Pencipta segala sesuatu, dan bahwa segala sesuatu
ada hanya karena perintah-Nya “Jadilah!”
“Allah menciptakan langit dan bumi, dan bila Dia berkehendak
(untuk menciptakan) sesuatu, maka (cukuplah) Dia hanya mengatakan kepadanya:
‘Jadilah’. Lalu jadilah ia.” (QS. Al Baqarah, 2: 117) !
Gerbang Dunia Penuh Warna Dibuka
oleh Elektron
Pernahkan Anda berpikir bagaimana hidup di dunia tanpa warna?
Coba bayangkan bila tubuh Anda, orang-orang di sekitar Anda, laut, langit,
pohon, bunga-bunga, pendek kata, semuanya berwarna hitam. Anda tidak mau hidup
di dunia seperti itu, bukan?
Apakah yang membuat bumi ini berwarna-warni? Bagaimanakah
warna-warna yang membuat dunia begitu indah ini muncul?
Karakteristik tertentu yang ada dalam materi membuat kita
dapat menangkap objek berwarna. Warna dibentuk sebagai hasil alami dari gerakan
tertentu elektron-elektron di dalam atom. Anda mungkin akan berpikir “Apa
hubungan gerakan elektron dengan warna?”. Mari kita jelaskan hubungan ini:
Elektron berevolusi hanya di dalam kulit-kulit elektron. Kita
baru saja menyebutkan bahwa ada tujuh kulit elektron. Setiap kulit elektron
memiliki tingkat energi tertentu, yang bervariasi tergantung pada jarak kulit
dengan inti. Semakin dekat jarak kulit elektron dengan inti, semakin kecil
energi yang dimiliki elektronnya, dan semakin jauh jaraknya de-ngan inti,
semakin besar energi yang dimiliki elektronnya.
Setiap kulit elektron memiliki “subkulit (sub-shells)”, di
mana elek-tron-elektron dari kulit tersebut bergerak terus-menerus.
Satu elektron perlu menerima energi eksternal agar dapat
berpindah dari satu kulit ke kulit lain. Sumber energi ini disebut “foton”.
Dalam ungkapan paling sederhana, foton adalah “partikel
cahaya”. Setiap bintang di alam semesta ini adalah sumber foton. Sumber foton
yang paling penting untuk dunia kita adalah, tentu saja, matahari. Foton
disebarkan ke seluruh penjuru angkasa dari matahari dengan kecepatan 300.000 km
per detik.
Ketika foton dari matahari ini tiba di bumi dan menabrak
atom-atom objek di bumi, elektron-elektron atom terkadang mulai berpindah. Jika
elektron yang dapat berpindah dengan bantuan energi ini melompat ke kulit
energi yang lebih tinggi dan kembali lagi ke kulit asalnya, ia akan memancarkan
foton, yang membentuk warna yang akan tertangkap mata anda. Setiap proses yang
telah dirangkum dalam beberapa kalimat di atas telah berlangsung sejak awal
penciptaan tanpa kegagalan. Setiap langkah berjalan di bawah perencanaan hebat
dan mengikuti aturan. Jika satu bagian saja dari interaksi antara elektron dan
foton tidak bekerja, alam semesta akan gelap dan tanpa warna.
Mari kita urutkan lagi langkah kerja yang harus terjadi
mengikuti rencana dan secara teratur untuk pembentukan alam semesta berwarna,
alih-alih gelap.
l Cahaya datang dari
matahari ke bumi berdifusi dalam bentuk par-tikel foton. Partikel foton ini
menyebar ke seluruh bumi dan bertub-rukan dengan atom materi.
l Foton tidak dapat
bergerak jauh di dalam atom. Mereka menubruk elektron-elektron yang mengitari
inti.
l Elektron menyerap
(mengabsorpsi) foton yang menubruknya.
l Ketika elektron
mengambil energi dari foton yang diserap tadi, ia melompat ke kulit lain yang
memiliki tingkatan energi lebih tinggi.
l Elektron ini mencoba
kembali lagi ke rumahnya yang lama.
l Jika kembali lagi ke
kulit aslinya, ia memancarkan foton yang memu-at energi.
l Foton yang dipancarkan
elektron ini menentukan warna sebuah objek.
Sebagai rangkuman, warna sebuah objek terdiri atas campuran
partikel cahaya yang diserap, kemudian dipancarkan oleh objek ini, dan mencapai
mata kita. Warna benda yang tidak memancarkan cahaya sendiri tetapi memantulkan
cahaya yang diterimanya dari matahari bergan-tung pada dua hal yaitu cahaya
yang diterimanya dan perubahan yang dibuatnya pada cahaya ini. Bila sebuah
benda yang disinari dengan cahaya putih tampak "merah”, ini karena benda
tersebut menyerap seporsi besar campuran yang sampai padanya dari sinar
matahari dan hanya memancarkan merah saja. Yang dimaksud “menyerap” adalah
sebagai berikut:
Seperti yang disebutkan sebelumnya, setiap kulit memiliki
subkulit dan elektron berpindah antara subkulit-subkulit ini. Setiap kulit
mempu-nyai tingkat energi tertentu dan elektron membawa energi sebanyak yang
diizinkan oleh tingkat energi kulit yang mereka putari. Kulit yang lebih jauh
dari inti memiliki energi yang lebih besar. Bila satu ruang untuk satu elektron
menjadi tersedia di kulit lebih tinggi, elektron tiba-tiba hilang, dan kemudian
muncul kembali dalam subkulit dengan tingkat energi lebih tinggi. Tetapi, agar
elektron dapat melakukan ini, ia harus meningkatkan energinya ke tingkat yang
diminta oleh kulit tujuan. Elektron akan meningkatkan energinya dengan menyerap
(menelan) partikel foton dari matahari.
Kita dapat membuat situasi lebih jelas dengan beberapa
contoh. Mari kita perhatikan kupu-kupu Morpho. Pigmen pada kupu-kupu menyerap
seluruh cahaya matahari dan memancarkan kembali hanya yang ber-warna biru.
Ketika partikel cahaya untuk warna yang dipantulkan men-capai retina mata,
mereka dikonversikan menjadi sinyal-sinyal elektrik oleh sel-sel cone dalam
retina dengan cara tertentu sehingga ditangkap sebagai warna biru dan kemudian
dikirimkan ke otak. Akhirnya warna biru terbentuk di otak.
Ini berarti bahwa warna sebuah objek bergantung pada karakter
ca-haya yang dipancarkan dari sumber cahaya dan seberapa banyak bagian cahaya
ini dipancarkan kembali oleh benda tersebut. Sebagai contoh, warna selembar
gaun tidak sama bila dilihat di bawah sinar matahari dan di bawah sinar lampu
toko. Jika sebuah objek dianggap hitam oleh otak kita, itu berarti bahwa objek
ini mengabsorpsi semua cahaya dari mata-hari dan tidak ada yang dipantulkan.
Demikian pula, jika benda meman-tulkan semua cahaya dari matahari dan tidak
menyerapnya sedikitpun, maka otak kita menangkap warna putih dari benda itu.
Dalam hal ini, hal-hal yang perlu kita cermati adalah sebagai berikut:
l Warna sebuah benda bergantung pada
si-fat-sifat cahaya yang dipancarkan oleh sumber cahaya.
l Warna sebuah benda bergantung pada
re-aksi elektron-elektron molekul dalam strukturnya, misalnya cahaya apa yang
akan diserap elektron-elektron ini dan cahaya apa yang tidak diserapnya.
l Warna sebuah benda bergantung pada
ba-gaimana otak kita menangkap foton yang sampai pada retina.
Di sini, marilah kita berhenti sejenak dan berpikir sekali
lagi.
Elektron yang berevolusi dengan kecepat-an menakjubkan di
sekitar inti atom, yang me-rupakan materi yang terlalu kecil untuk dilihat
mata, tiba-tiba menghilang dari kulit-nya dan melompat ke tempat lain yang
disebut sub-kulit. Juga dibutuhkan ruang kosong pada sub-kulit ini untuk
lompatan tersebut. Elektron mendapatkan energi yang dibutuhkan selama proses
dengan menyerap foton. Kemudian ia kembali ke orbitnya semula. Selama aksi ini,
terbentuklah sesuatu yang dianggap mata ma-nusia sebagai warna-warna. Lebih
jauh lagi, atom-atom yang berjumlah trilyunan ini terus melakukannya setiap
waktu, karenanya kita melihat “citra” tak terputus.
Mekanisme menakjubkan ini tidak tertan-dingi kerja mesin apa
pun buatan manusia. Se-buah jam misalnya, memiliki mekanisme yang sangat rumit,
dan semua bagiannya (gigi, cak-ram, mur, baut dan sebagainya) harus
ditem-patkan di lokasi yang tepat dan dengan cara yang tepat sehingga jam
bekerja dengan baik. Bila terjadi masalah, sekalipun kecil, dalam mekanismenya
maka jam tersebut akan terganggu. Tetapi, ketika kita memikirkan struktur atom
dan bagaimana mekanisme elektron-elektron bekerja, kesederhanaan struktur jam
itu dapat lebih dimengerti. Seperti yang telah disebutkan, mekanisme elektron
terlalu kompleks, sempurna, dan tanpa cacat untuk dibandingkan dengan sistem
mana pun yang dibu-at manusia. Jelas, sebuah sistem dengan kompleksitas begitu
menakjub-kan dan berjalan begitu sempurna tidak mungkin muncul dengan spon-tan,
sebagai hasil peristiwa kebetulan seperti yang dikatakan ilmuwan materialis.
Sekarang mari kita ajukan perta-nyaan ini: Ketika Anda berjalan-jalan di gurun
dan melihat sebuah jam ter-geletak di tanah, apakah An-da akan berpikir bahwa
jam itu terbentuk dari debu, pasir, tanah dan batu secara kebetul-an? Tak
seorang pun akan ber-pikir seperti itu, karena rancangan dan pengetahuan pada
jam tersebut terlalu jelas. Padahal, rancangan dan pengetahuan dalam sebuah
atom seperti yang disebutkan di atas sangat superior dibandingkan mekanisme apa
pun buatan manusia. Pemilik pengetahuan ini adalah Allah, yang memiliki ilmu
mahatinggi, yang mengetahui, melihat, dan menciptakan segala sesuatu.
Allah menciptakan setiap “tempat” baik yang dapat kita lihat
dan yang tidak dapat kita lihat, dengan cita seni tak terbatas dan Dia memberikan
rahmat tak terhitung untuk kita manfaatkan, apakah kita menyadarinya atau
tidak. Seluk beluk warna yang belum kita ketahui sebelumnya, dan kita merasa
tidak perlu mempelajarinya, telah menarik perhatian kita pada detail dan
kompleksitasnya ketika ilmu pengetahuan berkembang. Tidak dapat dipungkiri
bahwa perkembangan dan kema-juan ilmu pengetahuan seharusnya menyebabkan setiap
orang yang menggunakan akal dan nuraninya untuk mempercayai keberadaan Allah.
Walaupun begitu, masih ada orang-orang yang mengabaikan ke-luasan cita seni dan
ilmu yang dapat diamati di mana pun di alam se-mesta. Seorang ilmuwan terkenal,
Louis Pasteur, memberikan komentar menarik tentang hal ini dengan mengatakan,
“Ilmu pengetahuan yang sedikit menjauhkan Anda dari Tuhan, namun pengetahuan
yang dalam mendekatkan Anda kepada-Nya”.23
Ketika seseorang belajar lebih banyak mengenai contoh-contoh
pen-ciptaan di sekitarnya, ia akan lebih memahami bahwa Allah meling-kupinya
dari segala arah, Dia mengatur seluruh urusan di langit dan bumi, dan
mengendalikan segala sesuatunya. Manusia ini mengerti bah-wa hidupnya pasti
akan diambil dan mendapat balasan untuk apa pun yang dilakukannya di dunia.
Ketika orang beriman lebih akrab dengan fenomena tak terhitung banyaknya yang
terjadi di sekitarnya, keka-gumannya akan ilmu Allah meningkat. Kekaguman ini
adalah langkah yang sangat penting menuju pengakuan kekuatan dan kekuasaan tak
terbatas milik Allah, dan menjadi takut kepada-Nya. Hal ini dinyatakan dalam Al
Quran:
“Tidakkah kamu melihat bahwasanya Allah menurunkan hujan dari
langit lalu Kami menghasilkan dengan hujan itu buah-buahan yang beraneka macam
jenisnya. Dan diantara gunung-gunung itu ada garis-garis putih dan merah yang
beraneka macam warnanya dan ada pula yang hitam pekat dan demikian (pula) di
antara manusia, bina-tang-binatang melata dan binatang-binatang ternak ada yang
ber-macam-macam warnanya (dan jenisnya). Sesungguhnya yang takut kepada Allah
diantara hamba-hamba-Nya, hanyalah ulama. Sesung-guhnya Allah Maha Perkasa lagi
Maha Pengampun.” (QS. Faathir, 35: 27-28) !
Picture Text
Ruang antara proton-proton dan elektron-elektron atom adalah
selebar daerah yang ditandai di peta
Yang menyebabkan perbedaan unsur-unsur adalah jumlah proton
dalam inti atomnya. Perbedaan inilah yang membuat material-material di atas
tampak begitu berbeda satu dengan lainnya.
Proton dan netron dalam inti terbentuk dari partikel yang
lebih kecil lagi yang disebut quark.
Dari struktur atom hingga ke struktur quark, dapat dilakukan
analisis partikel-partikel terkecil yang membentuk atom dengan menggunakan
akselerator modern. Diagram di samping menggambarkan hubungan ini secara
berurutan.
Pada diagram sebelah kanan, Anda melihat empat jenis orbit
berbeda yang dibuat elektron, tergantung pada gerak gelombang. Elektron
mengikuti orbit ini, tak ubahnya planet-planet yang bergerak mengelilingi
matahari, tergantung pada sifat partikel-partikelnya. Gerakan elektron yang
berbeda ini mencegah batasan tertentu.
Revolusi elektron mengitari inti berada dalam keseimbangan sangat
rumit sebagaimana planet berevolusi mengelilingi matahari.
Sesungguhnya pada pertukaran
malam dan siang itu dan pada apa yang
diciptakan Allah di langit dan di bumi,
benar-benar terdapat tanda-tanda
(kekuasan-Nya) bagi orang-orang
yang bertaqwa.
(QS. Yunus, 10:6) !
PARTIKEL-PARTIKEL TERAKSELERASI
Pengkajian partikel yang merupakan bahan penyusun materi
dimungkinkan dengan menyelidiki partikel yang berjuta-juta kali lebih kecil
daripada atom.
Penelitian terhadap partikel yang sangat renik ini hanya
dapat dilakukan dengan menggunakan peralatan eksperimental fisika partikel yang
sangat kompleks dan besar. Eksperimen yang sedemikian rumit hanya dapat
dilakukan dengan penggunaan komputer yang ekstensif .
Fisika partikel energi-tinggi adalah bidang sains yang
mempelajari bahan pembangun materi dan interaksi di antara mereka. Percobaan
terbaru yang dilakukan dengan bantuan teknologi baru yang canggih memungkinkan
kita memperluas dengan cepat pengetahuan kita tentang komposisi materi.
Penelitian pada fisika partikel dilakukan di laboratorium
akselerasi partikel yang berdiameter berkilo-kilometer. Di dalam akselarator,
partikel bermuatan — kebanyakan proton dan elektron — dipercepat hingga
kecepatan sangat tinggi melalui medan elektromagnetik dan diarahkan pada kamar
awan. Partikel yang dipercepat kemudian dibuat bertabrakan dengan target tetap
atau dengan sesamanya. Partikel-partikel yang pecah sebagai hasil tabrakan ini
akan diuji dengan pelbagai sistem detektor.
Teknologi akselerator dan detektor, yang kecanggihannya
dengan cepat meningkat sejak tahun 1950, membuat tabrakan berenergi setinggi
mungkin. Penelitian tentang tabrakan ini oleh sistem detektor lanjut membuka
jalan untuk penemuan bahwa proton dan netron, yang diketahui sebagai dasar
materi, mempunyai sub-struktur yang terdiri dari partikel, yang disebut quark.
Pengukuran dilakukan pada tingkat energi tinggi memberi peluang kepada ilmuwan
untuk mempelajari komposisi materi pada jarak sekecil seperseratus jari-jari
proton. Laboratorium akselerator hanya ditemukan di beberapa pusat di dunia
karena pendirian dan pengoperasiannya sangat mahal. Yang terpenting adalah CERN
(Jenewa), DESY (Hamburg), Fermilab-FNAL (Chicago) dan SLC (California). Para
ahli fisika energi-tinggi mengikuti studi eksperimental ini di pusat-pusat
tersebut dalam kelompok-kelompok besar dan mempelajari rahasia atom. Di antara
lab-lab ini, SLC berdiameter 3 km dan CERN 27 km. Namun, pemenang dalam
kompetisi ukuran ini adalah proyek AS, SSC yang sedang dibangun di pusat kota
Texas, Amerika Serikat, dengan diameter sekitar 85 km. Biaya peralatan
meningkat sebanding dengan ukuran (untuk SSC, angkanya mendekati 6 milyar
dollar)20.
Laboratorium fisika partikel CERN menggunakan tabung 100
meter di bawah tanah yang dipasang melingkar dengan diameter 27 km. Partikel
awalnya dipercepat di dalam tabung panjang ini, kemudian dibuat saling
bertabrakan.
Labortorium fisika partikel CERN adalah pusat penelitian
internasional yang berlokasi di perbatasan Swiss-Prancis dan didirikan oleh 19
negara Eropa anggotanya. Tujuan penelitian laboratorium ini adalah struktur
dasar materi dan partikel-partikel utama yang membentuk struktur ini. Sekitar
3.000 ahli fisika, insinyur, teknisi dan karyawan administratif dipekerjakan di
lab ini, yang dikunjungi lebih dari 6.000 ahli fisika anggota untuk tujuan
riset.
ELEKTRON MEMBANTU KEHIDUPAN
MANUSIA
Listrik adalah salah satu bagian paling penting dalam hidup
kita. Tampaknya kita tidak dapat melakukan apa pun tanpanya. Hidup kita terikat
pada listrik ketika kita makan, menonton TV, berpergian dari satu tempat ke
tempat lain atau membersihkan rumah. Kita menekan tombol dan segala sesuatu di
sekitar kita menjadi terang. Kita tekan tombol lain, dan semua peralatan
listrik mulai bekerja. Bentuk listrik yang kita gunakan setiap waktu disebut
arus listrik. Yang membuat arus ini terjadi adalah elektron-elektron yang kita
bicarakan sejak awal buku ini. Listrik adalah arus bermuatan yang terbentuk
dari pergerakan elektron dan ion bermuatan negatif. Peralatan seperti televisi
dan kulkas dalam penggunaan sehari-hari membutuhkan listrik sebesar 1-2 Amper.
Jadi, apa arti jumlah ini? Arus sebesar 1 Ampere/detik berarti transmisi 6
milyar kali satu milyar elektron dari area tertentu per detik. Ini adalah satu
juta kali lebih besar daripada untuk sebuah sambaran kilat.
Elektron mengikuti orbit yang sangat kompleks dalam atom.
Walaupun lingkungan yang jauh lebih padat daripada lalulintas kota terbentuk
dalam tempat yang begitu kecil, tak satu kecelakaan pun terjadi.
TANDA-TANDA DARI AL-QURAN
Ketika mempelajari kulit elektron, kita juga harus memikirkan
ayat yang menjelaskan hal ini di dalam Al Quran. Ada tujuh kulit elektron di
sekeliling inti atom. Pada setiap kulit terdapat elektron dalam jumlah
tertentu. Mungkinkah pernyataan “tujuh langit” yang digunakan dalam Quran untuk
menggambarkan lapisan-lapisan yang membentuk langit, dimaksudkan juga sebagai
kulit elektron yang seakan-akan menjadi langit dari atom? (QS. Al Mulk, 67:3)
Angka ini tidak pernah berubah. Tidak pernah menjadi 6 atau
8. Di sini, yang paling ajaib adalah bahwa angka tujuh kulit elektron sangat
sesuai dengan ayat ini.
Tujuh puluh persen sinar yang mencapai bumi kita dari
matahari porsinya sangat tepat untuk kelangsungan kehidupan di bumi.
Sangat banyak macam sinar dari matahari sampai ke bumi.
Seperti terlihat pada spektrum elektromagnetik di atas, kita hanya melihat
sebagian kecil saja dari sinar-sinar ini.
Rancangan superior dalam pembentukan warna telah membawa kita
pada fakta tunggal: alam semesta telah diciptakan dalam keharmonisan dan
keteraturan luar biasa, dari partikel terkecil hingga terbesar. Cita rasa seni
warna adalah salah satu tanda ciptaan Allah yang sempurna.
Foton dari matahari yang menabrak struktur objek di bumi
memungkinkan kita melihat dunia penuh warna.
Bab 3
LANGKAH KEDUA MENUJU MATERI: MOLEKUL
Apa sebetulnya yang membuat benda-benda yang Anda lihat di
sekitar Anda saling berbeda? Apa yang membedakan warna, bentuk, rasa dan bau
mereka? Mengapa satu zat lunak, semen-tara yang lain keras, namun satu lagi
cair? Dari yang sudah Anda baca sejauh ini, Anda mungkin akan menjawab
pertanyaan ini dengan menga-takan, “Perbedaan di antara atom-atom merekalah
yang menyebab-kannya”. Tetapi, jawaban ini tidak memadai, karena jika atom-atom
adalah penyebab perbedaan ini, maka harus ada miliaran atom yang memiliki sifat
bebeda-beda. Dalam praktiknya, tidak seperti itu. Banyak materi tampak berbeda
dan memiliki sifat-sifat berbeda walaupun atom-atom mereka sama. Penyebabnya
adalah beragam ikatan kimia yang dibentuk atom di antara mereka untuk menjadi
molekul.
Untuk menjadi materi, molekul adalah langkah kedua setelah
atom. Molekul adalah unit terkecil yang menentukan sifat-sifat kimia dari suatu
materi. Benda kecil ini disusun oleh dua atom atau lebih dan terkadang oleh
ribuan kelompok atom. Atom-atom terikat dalam molekul dengan ikatan kimia yang
ditentukan oleh gaya tarik elektromagnetik, yang berarti bahwa ikatan-ikatan
ini terbentuk berdasarkan muatan listrik atom. Muatan listrik atom, pada
gilirannya, ditentukan oleh elektron-elektron yang berada pada kulit terluar.
Penyusunan molekul dalam kombinasi berbeda menimbulkan keanekaragaman materi di
sekitar kita. Pentingnya ikatan kimia yang mendasari perbedaan materi menjadi
jelas di sini.
Ikatan-Ikatan Kimia
Seperti yang diterangkan di atas, ikatan kimia dibentuk
melalui gerakan elektron-elektron di kulit terluar atom. Tiap atom memiliki
ke-cenderungan untuk mengisi kulit terluarnya dengan elektron sejumlah yang
mampu ia tampung. Jumlah maksimum elektron yang dapat ditampung oleh kulit
terluar atom adalah 8. Untuk melakukan ini, atom menerima elektron dari atom
lain demi melengkapkan jumlah elektron kulit terluar menjadi 8, atau jika atom
ini memiliki elektron lebih sedikit pada kulit terluar, ia memberikannya pada
atom lain, membuat subkulit yang sebelumnya telah dilengkapi di dalam orbit
terluarnya. Kecenderungan atom untuk saling bertukar elektron menyusun basis
yang memicu gaya ikatan kimia yang mereka bentuk di antara mereka.
Gaya penggerak ini, yaitu, tujuan atom untuk meningkatkan
jumlah elektronnya pada kulit terluar menjadi maksimal, menyebabkan atom
membentuk tiga macam ikatan dengan atom lain. Yaitu, ikatan ion, ikatan
kovalen, dan ikatan logam.
Biasanya, ikatan khusus yang dikategorikan sebagai “ikatan
lemah”, terjadi di antara molekul. Ikatan ini lebih lemah daripada ikatan yang
di-bentuk oleh atom untuk menjadi molekul, karena molekul membutuh-kan struktur
yang lebih fleksibel untuk membentuk materi.
Sekarang, mari kita tinjau sekilas sifat ikatan-ikatan itu
dan bagaimana mereka terbentuk.
Ikatan Ion
Atom-atom yang digabungkan dengan ikatan ion saling bertukar
elektron untuk melengkapi jumlah elektron pada kulit terluarnya menjadi
delapan. Atom yang memiliki sampai dengan empat elektron pada kulit terluarnya
memberikan elektron ini kepada atom lain yang akan berga-bung dengannya, dan
dengan keempat elektron itu mereka berikatan. Atom yang memiliki lebih dari
empat elektron pada kulit terluarnya menerima elektron dari atom lain yang akan
berikatan dengannya. Mole-kul-molekul yang terbentuk dengan jenis ikatan ini
memilik struktur kristal (kubik). Molekul garam dapur (NaCl) adalah salah satu
senyawa yang terbentuk oleh ikatan ini. Mengapa atom memiliki kecenderungan
itu? Apa yang akan terjadi bila mereka tidak memilikinya?
Hingga saat ini, ikatan yang dibentuk atom dapat
didefinisikan secara umum. Belum dimengerti mengapa atom-atom mengikuti prinsip
ini. Mungkinkah atom-atom memutuskan sendiri bahwa jumlah elektron kulit
terluarnya harus 8? Tentu saja tidak. Ini adalah perilaku yang berkehendak, dan
berada di luar jangkauan atom, karena atom tidak memiliki intelegensi,
keinginan, atau kesadaran. Jumlah ini adalah kunci dalam penggabungan atom-atom
sebagai molekul, yang merupakan langkah pertama dalam penciptaan materi, dan
akhirnya alam semesta. Jika atom tidak memiliki kecenderungan seperti itu yang berdasarkan
prinsip ini, molekul, dan pada gilirannya, materi tidak akan ada. Tetapi, sejak
pertama kali diciptakan, atom telah berperan dalam pembentukan molekul dan
materi dengan sempurna berkat kecenderungan ini.
Ikatan Kovalen
Para ilmuwan yang mempelajari ikatan antara atom menghadapi
situasi yang sangat menarik. Sementara sebagian atom saling bertukar elektron
agar ikatan terjadi, beberapa dari mereka justru saling berbagi elektron pada
kulit terluarnya. Penelitian lebih jauh mengungkap bahwa banyak molekul yang
memegang peranan kritis dalam kehidupan ada berkat ikatan kovalen ini.
Mari kita tinjau sebuah contoh sederhana untuk menjelaskan
ikatan-ikatan kovalen ini dengan lebih baik. Seperti yang telah disebutkan
se-belumnya mengenai kulit-kulit elektron, atom dapat membawa maksimal dua
elektron pada kulit paling dalam. Atom hidrogen mempunyai elektron tunggal dan
ia memiliki kecenderungan untuk melengkapkan jumlah elektronnya menjadi dua
supaya stabil. Untuk itu, atom hidrogen membentuk ikatan kovalen dengan atom
hidrogen lainnya. Jadi, kedua atom hidrogen berbagi elektron tunggal
masing-masing sebagai elektron kedua. Maka terbentuklah molekul H2.
Ikatan Logam
Jika sejumlah besar atom bergabung dengan berbagi elektron
ma-sing-masing, ini disebut ikatan logam. Logam seperti besi, tembaga, seng,
aluminium, dan lain-lain, yang membentuk materi mentah banyak perkakas dan
instrumen yang kita lihat atau gunakan sehari-hari, men-dapatkan badan yang
padat dan rapat karena ikatan-ikatan logam yang terbentuk oleh atom-atomnya.
Para ilmuwan tidak mampu menjawab pertanyaan mengapa
elektron-elektron pada kulit elektron atom memiliki kecenderungan itu. Yang
paling menarik, makhluk hidup menjadi ada karena kecende-rungan ini.
Langkah Berikutnya: Senyawa
Apakah Anda pernah bertanya-tanya berapa banyak senyawa yang
dapat dibentuk dengan ikatan-ikatan ini?
Di laboratorium, senyawa jenis baru diproduksi setiap hari.
Sekarang ini, hampir ada dua juta senyawa. Senyawa kimia paling sederhana dapat
berukuran sekecil molekul hidrogen, sementara ada juga senyawa yang terbentuk
dari jutaan atom. 27
Berapa paling banyak sebuah unsur membentuk senyawa berbeda?
Jawaban dari pertanyaan ini sangat menarik, karena di satu sisi ada unsur-unsur
tertentu yang tidak berinteraksi dengan unsur lainnya (gas-gas lembam/inert gasses),
sementara di sisi lain ada atom karbon yang mampu membentuk 1.700.000 senyawa.
Seperti yang dinyatakan di atas, jumlah total senyawa ada sekitar dua juta. 108
dari total 109 unsur membentuk 300.000 senyawa. Namun karbon, membentuk
1.700.000 senyawa sepenuhnya sendirian dengan cara sangat menakjubkan.
Bahan Penyusun Kehidupan:
“Karbon”
Karbon adalah unsur paling penting untuk makhluk hidup,
karena semua organisme hidup dibangun dari senyawa karbon. Halaman banyak
sekalipun tidak akan cukup untuk menjelaskan sifat-sifat atom karbon, yang
sangat penting untuk keberadaan kita. Lagipula ilmu kimia belum mampu menemukan
semua sifatnya. Di sini kami akan menye-butkan hanya beberapa sifat karbon yang
paling penting.
Struktur yang beraneka ragam seperti membran sel, tanduk
rusa, batang kayu, lensa mata, dan bisa laba-laba disusun oleh senyawa karbon.
Karbon, bergabung dengan hidrogen, oksigen, dan nitrogen dalam kuantitas dan
susunan geometri yang berbeda-beda, menghasil-kan pelbagai jenis materi dengan
pelbagai sifat baru. Jadi, apa yang menyebabkan karbon mampu membentuk hampir
1,7 juta senyawa?
Salah satu sifat terpenting karbon adalah kemampuannya untuk
membentuk rantai dengan sangat mudah dengan cara membariskan atom-atom karbon.
Rantai karbon terpendek dibuat dengan dua atom karbon. Meskipun belum diketahui
pasti berapa banyak atom karbon yang membentuk rantai terpanjang, kita dapat
berbicara tentang rantai dengan 70 mata rantai. Jika kita lihat bahwa atom yang
dapat membentuk rantai terpanjang selain karbon adalah silikon yang membentuk
enam sambungan, maka keluarbiasaan karbon dapat dimengerti lebih baik. 28
Mengapa karbon membentuk rantai dengan begitu banyak mata
rantai adalah karena rantainya tidak linear. Rantai dapat bercabang, juga mampu
membentuk poligon.
Dalam hal ini, bentuk rantai memainkan peranan penting. Dalam
dua senyawa karbon, misalnya, jika atom-atom karbon yang berjumlah sama
membentuk rantai-rantai yang berbeda, terbentuklah dua zat berbeda.
Karakteristik atom karbon yang disebutkan di atas menghasilkan molekul-molekul
yang penting untuk kehidupan.
Sebagian molekul senyawa karbon hanya mengandung beberapa
atom, yang lain mengandung ribuan bahkan jutaan atom. Juga, tak ada elemen lain
yang semampu karbon dalam membentuk molekul-molekul stabil dan tahan lama.
Mengutip David Burnie dalam bukunya, Life:
Karbon adalah unsur yang luar biasa. Tanpa kehadiran karbon
dan sifat-sifat uniknya, tidak mungkin ada kehidupan di muka bumi.29
Seorang ahli kimia dari Inggris, Nevil Sidgwick, menulis
dalam bukunya Unsur-Unsur Kimia dan Senyawanya, tentang pentingnya karbon bagi
makhluk hidup:
Karbon adalah elemen yang unik di antara unsur-unsur dalam
jumlah dan variasi senyawa yang bisa dibentuknya. Lebih dari seperempat juta
telah ditemukan dan dijelaskan, tetapi ini tetap belum bisa menggam-barkan
kemampuan karbon sepenuh-nya, mengingat karbon adalah dasar semua bentuk materi
hidup.30
Kelas senyawa yang dibentuk dari karbon dan hidrogen saja
disebut 'hidrokarbon'. Ini adalah keluarga besar senyawa yang mencakup gas
alam, minyak cair, kerosin, dan minyak pelumas. Hidrokarbon eti-lena dan
propilena menjadi basis industri petrokimia. Hidrokarbon se-perti benzena,
toluena, dan terpentin adalah senyawa-senyawa yang sangat dikenal orang yang
berurusan dengan cat. Naftalena yang me-lindungi pakaian kita dari ngengat
adalah hidrokarbon lain. Hidro-karbon yang direaksikan dengan klorin atau
fluorin membentu zat ana-estetik, zat kimia yang digunakan kuntuk memadamkan
api, dan freon yang digunakan untuk pembekuan.
Seperti yang dikatakan Sidgwick diatas, akal manusia tidak
cukup untuk mengerti sepenuhnya potensi atom yang memiliki hanya 6 proton, 6
netron dan 6 elektron ini. Tidak mungkin bahkan satu sifat saja dari atom yang
sangat penting dalam kehidupan ini, untuk terbentuk secara tidak sengaja. Atom
karbon, seperti yang lain, telah diciptakan oleh Allah sesuai benar untuk tubuh
makhluk hidup, yang dikuasai Allah sampai ke atom terkecil.
“Kepunyaan Allah-lah apa yang ada di langit dan apa yang di
bumi, dan adalah (pengetahuan) Allah maha meliputi segala sesuatu.” (QS.
An-Nisaa', 4: 126) !
Ikatan Antarmolekul: Ikatan Lemah
Ikatan yang menjalin atom-atom dalam molekul lebih kuat
daripada ikatan-ikatan lemah antar molekul ini. Ikatan ini dapat membantu
pem-bentukan jutaan, bahkan miliaran jenis molekul.
Lalu, bagaimana molekul-molekul bergabung untuk membentuk materi?
Karena molekul-molekul menjadi stabil setelah pembentukan,
mereka tidak lagi bertukar atom.
Jadi, apa yang membuat mereka tetap berikatan?
Dalam usaha untuk menjawab pertanyaan ini, para ahli kimia
menghasilkan teori-teori berbeda. Penelitian menunjukkan bahwa molekul-molekul
mampu bergabung dengan pelbagai cara tergantung pada sifat atom dalam komposisi
mereka.
Ikatan ini sangat penting untuk ki-mia organik, yang
merupakan kimia makhluk hidup, karena molekul ter-penting untuk kehidupan
dibentuk berkat kemampuan mereka menjalin ikatan ini. Protein contohnya.
Bentuk-bentuk tiga dimensi yang kompleks dari protein, yang merupakan bahan
penyusun makhluk hidup, terbentuk berkat ikatan ini. Ini berarti bahwa ikatan
kimia lemah antar molekul setidaknya sama pentingnya dengan ikatan kimia kuat
antar atom demi pembentukan kehidupan. Tentu saja, kekuatan ikatan ini harus
memp-unyai ukuran tertentu.
Kita lanjutkan dengan contoh protein. Molekul yang disebut
asam amino bergabung membentuk protein, sebuah molekul yang jauh lebih besar.
Atom-atom yang membentuk asam amino tergabung oleh ikatan kovalen. Ikatan lemah
menyatukan asam amino-asam amino ini se-demikian sehingga membentuk pola tiga
dimensi. Protein dapat ber-fungsi dalam organisme hidup hanya jika mereka
memiliki pola tiga dimensi ini. Jadi, jika ikatan-ikatan ini tidak ada, baik
protein maupun kehidupan tidak akan ada.
Ikatan “hidrogen”, sejenis ikatan lemah, memainkan peranan
utama dalam pembentukan materi yang sangat penting untuk kehidupan kita.
Contohnya, molekul-molekul yang membentuk air, sebagai dasar kehidupan,
disatukan dengan ikatan hidrogen.
Molekul Ajaib: Air
Zat cair yang khusus dipilih untuk kehidupan — “air” —
meliputi dua pertiga bagian permukaan bumi. Tubuh seluruh makhluk hidup di bumi
dibentuk cairan khusus ini dengan perbandingan berkisar antara 50-95%. Dari
bakteri yang hidup di sumber air panas dengan suhu mendekati titik didih air,
sampai lumut pada aliran lelehan salju, kehidupan ada di segala tempat di mana
ada air, tidak peduli pada suhu berapa pun. Bahkan dalam setetes embun di daun
setelah hujan, beribu-ribu organisme berukuran mikroskopis lahir, berkembang
biak, dan mati.
Bagaimana tampak bumi ini bila tidak ada air? Tentunya, di
mana-mana hanya ada gurun. Laut tidak ada, dan sebagai gantinya menganga ngarai
dan lubang mengerikan. Langit tampak tidak berawan dan akan berwarna aneh.
Sebetulnya, air yang merupakan dasar kehidupan di bumi sangat
sulit terbentuk. Pertama, mari kita bayangkan, molekul-molekul hidro-gen dan
oksigen, yang merupakan komponen air, kita masukkan ke dalam mangkok kaca. Lalu
kita biarkan mereka dalam mangkok kaca untuk waktu sangat lama. Gas-gas ini
belum tentu membentuk air walaupun mereka berada di dalam mangkok selama
ratusan tahun. Kalaupun air bisa terbentuk, tak akan lebih dari setetes di
dasar mangkok dan itu mungkin akan terjadi setelah beribu-ribu tahun.
Air terbentuk begitu lambat dalam kondisi ini karena faktor
suhu. Pada suhu kamar, oksigen dan hidrogen bereaksi sangat lambat.
Oksigen dan hidrogen, dalam keadaan bebas, berbentuk molekul
H2 dan O2. Untuk membentuk molekul air, mereka harus bertubrukan. Sebagai hasil
dari tubrukan ini, ikatan-ikatan yang membentuk molekul hidrogen dan oksigen
melemah, sehingga tidak ada rintangan lagi bagi atom-atom hidrogen dan oksigen
untuk bergabung. Suhu meningkatkan energi yang kemudian meningkatkan kecepatan
molekul-molekul ini, dan akhirnya memperbanyak jumlah tubrukan. Jadi, ini
mempercepat reaksi. Namun, saat ini tidak ada suhu yang cukup tinggi untuk
meng-hasilkan air di bumi. Panas yang dibutuhkan untuk membentuk air disediakan
ketika bumi terbentuk, yang menghasilkan begitu banyak air sehingga memenuhi
tiga perempat bagian permukaan bumi. Kini, air menguap dan naik ke atmosfer di
mana air mendingin dan kembali ke bumi dalam bentuk hujan. Jadi, tidak ada
peningkatan dalam kuantitas; hanya siklus yang tiada henti.
Sifat-Sifat Ajaib Air
Air mempunyai banyak sifat kimia yang istimewa. Setiap
molekul air terbentuk dari penggabungan atom hidrogen dan oksigen. Yang menarik
adalah bahwa kedua gas ini, yang satu bersifat membakar, yang lain bersifat
mudah terbakar, bergabung untuk membentuk cairan, yaitu air.
Sekarang, mari kita lihat sepintas bagaimana air terbentuk
secara kimia. Muatan listrik air adalah 0, berarti netral. Tetapi disebabkan
ukuran atom oksigen dan hidrogen, komponen oksigen molekul air memiliki muatan
yang sedikit negatif, dan komponen hidrogennya bermuatan sedikit positif.
Ketika lebih dari satu molekul air bergabung, muatan-muatan positif dan negatif
saling menarik untuk membentuk ikatan yang sangat khusus yang disebut “ikatan hidrogen”.
Ikatan hidrogen adalah ikatan yang sangat lemah dan entah mengapa berumur
pendek. Usia ikatan hidrogen ini kira-kira satu per seratus-milyar detik.
Tetapi begitu satu ikatan pecah, ikatan yang lain terbentuk. Jadi,
molekul-molekul air merekat kuat satu sama lain sambil mempertahankan bentuk
cair karena mereka diikat dengan ikatan lemah.
Ikatan hidrogen juga memungkinkan air menahan perubahan
tempe-ratur. Walaupun temperatur udara meningkat cepat, suhu air meningkat
dengan lambat, dan begitu juga bila suhu udara tiba-tiba turun, maka suhu air
akan turun dengan lambat. Dibutuhkan perubahan suhu yang besar untuk
menyebabkan perubahan suhu dalam air. Energi termal air yang tinggi ini
memiliki fungsi penting dalam hidup kita. Sebagai contoh, terdapat sejumlah
besar air dalam tubuh kita. Bila air beradaptasi sesuai dengan perubahan suhu
yang tiba-tiba di udara, kita akan menjadi demam atau beku tiba-tiba.
Air juga memerlukan energi termal yang tinggi untuk menguap.
Kare-na air menggunakan energi termal cukup banyak saat menguap, suhunya
menjadi turun. Sebagai contoh, kembali ke tubuh manusia, suhu tubuh normal
manusia adalah 36oC, dan suhu tertinggi yang dapat ditolerir tubuh adalah 42o
C. Interval 6o ini memang sangat kecil dan bahkan bekerja di bawah terik
matahari selama berjam-jam dapat meningkatkan suhu badan setinggi itu. Tetapi,
tubuh kita mengeluarkan banyak energi termal dengan berkeringat, yaitu
menguapkan air di dalam tubuh, yang akhirnya menyebabkan suhu tubuh menjadi
turun. Bila tubuh kita tidak memiliki mekanisme seperti itu, bekerja di bawah
sinar matahari beberapa jam saja akan fatal akibatnya.
Ikatan hidrogen melengkapi air dengan sifat lain yang juga
luar biasa, yaitu air lebih kental pada keadaan cair daripada keadaan bekunya.
Padahal, sebagian besar zat di bumi lebih kental pada bentuk padat daripada
bentuk cairnya.
Berlawanan dengan zat lain, air memuai ketika membeku. Ini
karena ikatan hidrogen mencegah molekul-molekul air agar tidak berikatan
terlalu kuat, akibatnya banyak ruang kosong di antara mereka. Ikatan hidrogen
terurai ketika air berada dalam kondisi cair, yang menyebabkan atom-atom
oksigen saling mendekat dan membentuk struktur yang lebih kental.
Hal ini juga yang menjadi penyebab es lebih ringan daripada
air. Biasanya, bila Anda mencair-kan logam apa saja dan memasukkan logam
padatnya ke dalam cairan itu, maka logam padat ini akan langsung tenggalam ke
dasar cairan. Pada air, tidak seperti itu. Gunung es dengan berat puluhan ribu
ton mengapung di atas air seperti pelampung. Jadi keuntungan apa yang diberikan
oleh sifat-sifat air ini untuk kita?
Mari kita jawab pertanyaan ini dengan contoh sungai: Ketika
cuaca sangat dingin, yang membeku bukan seluruh sungai namun hanya permukaannya
saja. Air mencapai kondisi terberat pada suhu 4OC dan begitu air mencapai suhu
ini, air langsung tenggelam ke dasar. Es ter-bentuk di atas air sebagai
lapisan, di bawah lapisan ini air terus mengalir, dan karena 4OC adalah suhu di
mana organisme hidup masih dapat bertahan, maka kehidupan dalam air tetap
berlangsung.
Sifat-sifat unik yang telah Allah berikan kepada air membuat
kehi-dupan bisa terwujud di atas bumi. Dalam Al Quran, Allah menyatakan
pentingnya rahmat besar ini, yang diberikan-Nya kepada manusia:
“Dia-lah yang menurunkan air hujan dari langit untuk kamu,
seba-hagiannya menjadi minuman dan sebahagiannya (menyuburkan) tumbuh-tumbuhan,
yang pada (tempat tumbuhnya) kamu menggem-balakan ternakmu dan Dia menundukkan
malam dan siang matahari dan bulan untukmu. Dan binatang-binatang itu ditundukkan
(untuk-mu) dengan perintah-Nya. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar
ada tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum yang memahaminya.” (QS. An- Nahl,
16: 10-11) !
Sifat Air yang Menarik
Kita semua tahu bahwa air mendidih pada suhu 100O C dan
membeku pada suhu 0OC. Sebetulnya, pada kondisi normal, air tidak mendidih pada
suhu 100OC melainkan pada 180O C. Mengapa?
Dalam tabel periodik, sifat-sifat unsur dalam grup yang sama
meningkat mulai dari unsur teringan hingga unsur terberat. Urutan ini paling
tampak pada senyawa hidrogen. Senyawa elemen-elemen dari grup yang sama dengan
oksigen pada tabel periodik disebut “hidrida”. Air bahkan disebut “oksigen
hidrida”. Hidrida unsur-unsur lain dalam grup ini memiliki struktur molekul
yang sama dengan air. Titik didih dari senyawa-senyawa ini semakin tinggi
dimulai dari belerang (Sulfur) hingga unsur yang lebih berat lagi; namun, titik
didih air justru bertolak belakang dengan pola ini. Air atau oksigen hidrida
mendidih kurang 80OC dari yang semestinya. Situasi lain yang juga mengejutkan
adalah titik beku air. Seharusnya, menurut urutan dalam sistem periodik, air
membeku pada suhu 100 OC. Tetapi air melanggar aturan ini dan membeku pada suhu
0OC, 100OC lebih tinggi dari seharusnya. Hal ini membuat kita bertanya-tanya,
mengapa tidak ada hidrida lain, melainkan hanya air (oksigen hidrida), yang
melanggar aturan sistem periodik ini?
Hukum-hukum fisika, hukum-hukum kimia, dan lain-lainnya yang
kita sebut aturan hanyalah usaha untuk menerangkan keseimbangan sempurna di
alam semesta, dan detail penciptaan. Seluruh penelitian yang dilakukan di abad
ke-20, lebih jelas menunjukkan bahwa semua keseimbangan fisik di alam semesta
dirancang khusus untuk kehidupan manusia. Penilitian mengungkap bahwa semua
hukum fisika, kimia dan biologi yang berlaku di alam semesta seperti halnya
atmosfer, matahari, atom-atom, molekul-molekul, dan lain-lain, semuanya diatur
seperti yang dibutuhkan dalam menyokong kehidupan manusia. Air, seperti elemen
lain yang disebut di atas, cocok untuk kehidupan sampai pada taraf tidak
tertandingi zat cair lain, dan sebagian besar bumi terisi air dalam jumlah yang
memang tepat untuk kehidupan. Jelas bahwa semua itu tidak mungkin merupakan
kebetulan dan bahwa ada aturan dan rancangan sempurna yang berlaku di alam
semesta.
Sifat-sifat kimia dan fisika air yang mengejutkan ini
membuktikan bahwa zat cair ini telah diciptakan khusus untuk kehidupan manusia.
Allah memberikan kehidupan kepada manusia melalui air dan dengan-nya
menumbuhkan segala sesuatu dari tanah yang dibutuhkan manusia agar tetap hidup.
Allah menyeru manusia untuk memikirkan hal ini:
“Dan Dia-lah yang menurunkan air hujan dari langit, lalu Kami
tum-buhkan dengan air itu segala macam tumbuh-tumbuhan, maka Kami keluarkan
dari tumbuh-tumbuhan itu tanaman yang menghijau, Ka-mi keluarkan dari tanaman
yang menghijau itu butir yang banyak; dan dari mayang korma mengurai
tangkai-tangkai yang menjulai, dan kebun-kebun anggur, dan (Kami keluarkan pula)
zaitun dan deli-ma yang serupa dan yang tidak serupa. Perhatikanlah buahnya di
waktu pohonnya berbuah, dan (perhatikan pulalah) kematangan-nya. Sesungguhnya
pada yang demikian itu ada tanda-tanda (ke-kuasaan Allah) bagi orang-orang yang
beriman.” (QS. Al An’aam, 6: 99) !
Langit-Langit Pelindung: Ozon
Udara yang kita hirup, yaitu atmosfer paling rendah,
komposisi utamanya adalah gas oksigen. Yang dimaksud gas oksigen adalah O2.
Dengan kata lain molekul-molekul oksigen di atmosfer bawah masing-masing terdiri
dari dua atom. Tetapi, molekul oksigen terkadang terbentuk dari tiga atom (O3).
Dalam hal ini, molekul ini tidak disebut oksigen lagi, tetapi ozon. Karena
kedua gas ini saling berbeda.
Satu hal yang perlu disebutkan di sini: Sementara oksigen
terbentuk ketika dua atom bergabung, mengapa gas berbeda yang disebut ozon yang
terbentuk ketika tiga atom oksigen bergabung? Bukankah sama-sama atom oksigen
yang bergabung, apakah itu dua atau tiga atom dalam satu molekul? Lalu mengapa
dua gas yang berbeda ini muncul? Sebelum menjawab pertanyaan ini, sebaiknya
kita tinjau apa yang membedakan gas-gas ini.
Oksigen (O2) ditemukan pada atmosfer lebih rendah dan memberi
kehidupan pada semua makhluk melalui pernapasan. Ozon (O3) adalah gas beracun
dan berbau tidak sedap. Ozon ditemukan pada lapisan atmosfer tertinggi.
Andaikan kita harus menghirup ozon alih-alih oksigen, tak ada manusia yang
bertahan hidup.
Ozon berada di atmosfer teratas, karena di sana ozon
berfungsi vital untuk kehidupan. Ia membentuk lapisan kira-kira 20 km di atas
atmosfer yang menyelubungi bumi seperti sabuk. Ozon menyerap sinar-sinar
ultraviolet yang dipancarkan matahari, mencegahnya mencapai bumi dengan
intensitas penuh. Karena sinar ultraviolet mempunyai energi sangat besar,
kontak langsung dengan bumi akan menyebabkan segala sesuatu di bumi terbakar,
dan tidak memungkinkan kehidupan berkem-bang. Karena alasan ini, lapisan ozon
menjadi tameng pelindung di at-mosfer.
Agar ada kehidupan di bumi, semua makhluk hidup harus dapat
ber-nafas dan terlindungi dari radiasi sinar matahari yang berbahaya. Yang
membentuk sistem ini adalah Allah, yang mengatur setiap atom, setiap molekul.
Tanpa izin Allah, tak ada kekuatan yang dapat menyatu-kan atom-atom ini dengan
proporsi berbeda-beda seperti molekul oksigen dan molekul ozon.
Molekul yang Kita Rasakan dan
Cium
Indra perasa dan penciuman adalah persepsi yang membuat hidup
manusia lebih indah. Kenikmatan yang dihasilkan indra-indra ini telah menarik
minat orang sejak zaman dahulu, namun baru-baru ini saja ditemukan bahwa ini
disebabkan oleh interaksi molekuler.
“Rasa dan bau adalah persepsi yang dibuat oleh berbagai
molekul berbeda pada organ-organ indra kita. Singkatnya, bau makanan, minum-an,
atau aneka buah dan bunga yang dapat kita lihat di sekeliling kita, semuanya
terdiri dari molekul-molekul volatil (mudah menguap). Jadi, bagaimana hal ini
terjadi?
Molekul-molekul volatil seperti aroma vanila, dan aroma bunga
ma-war mencapai reseptor (penerima) yang berada pada rambut-rambut ge-tar di
area hidung yang disebut epitelium dan berinteraksi dengan resep-tor-reseptor
itu. Interaksi ini ditangkap sebagai bau di otak kita. Sejauh ini, ada tujuh
jenis reseptor yang telah dikenali dalam lubang hidung kita, yang dibatasi oleh
membran pencium sebesar 2-3 cm2. Tiap reseptor berhubungan dengan sejenis bau
dasar. Sama halnya, ada 4 jenis reseptor kimia di bagian depan lidah kita.
Reseptor-reseptor ini berhu-bungan dengan rasa asin, manis, asam, dan pahit.
Otak kita menangkap molekul-molekul yang datang ke reseptor dari organ indra
kita sebagai sinyal kimia.
Telah diketahui bagaimana rasa dan bau diterima dan bagaimana
mereka terbentuk, namun para ilmuwan sejauh ini belum mencapai kesepakatan
mengapa zat tertentu berbau tajam, sementara zat lain samar saja, dan mengapa
ada zat yang lezat, dan ada yang tidak.
Pikirkanlah sebentar. Kita dapat tinggal di sebuah dunia
tanpa rasa atau aroma apa pun. Karena kita tidak akan mengetahui konsep rasa
dan aroma, bahkan tidak terpikirkan oleh kita untuk mengharapkan persepsi ini.
Namun kejadiannya tidak begitu. Dari tanah cokelat berbau unik menghasilkan
beratus-ratus jenis buah yang enak dan harum, sayur dan bunga ratusan warna,
bentuk, dan aroma. Lalu, mengapa atom-atom ini, yang di satu sisi bergabung
dengan cara luar biasa untuk membentuk zat, di sisi lain bergabung untuk
menghasilkan bau dan rasa? Meskipun kita sering menganggap hal itu biasa dan
tidak ingat betapa mereka itu rahmat yang besar, mereka adalah sumbangan bagi
dunia kita sebagai hasil sebuah cita seni yang menakjubkan.
Untuk makhluk hidup lainnya, sebagian hanya makan rumput dan
sebagian lain aneka bahan makanan. Tentunya, tidak ada yang berbau enak atau
terasa lezat. Kalaupun enak, ini tidak berarti banyak bagi makhluk hidup itu
karena mereka tidak memiliki kesadaran seperti kesadaran manusia. Kita juga
bisa mengkonsumsi satu jenis nutrisi saja seperti mereka. Apakah Anda pernah
memikirkan betapa biasa dan hambarnya hidup Anda jika Anda hanya bisa makan
satu jenis makanan seumur hidup dan hanya minum air putih. Oleh karena itu, bau
dan rasa, seperti rahmat yang lain, diberikan Allah, yang Maha Pemurah dan
Pengasih, pada manusia secara cuma-cuma. Ketiadaan dua indra ini akan membuat
hidup manusia sangat hambar. Sebagai rasa syukur atas semua rahmat ini, manusia
seharusnya mencoba menjadi orang yang menye-nangkan Allah. Dan sebagai imbalan
dari sikap ini, Allah menjanjikan kepadanya kehidupan abadi, yang berlimpah
rahmat jauh lebih banyak dan sempurna daripada yang tampak di bumi yang
merupakan contoh saja dari kenikmatan di kehidupan nanti. Namun, balasan untuk
orang yang tidak bersyukur, ingkar, dan menjauhi Allah, adalah:
“Dan ingatlah juga, tatkala Tuhanmu memaklumkan ‘Sesungguhnya
jika kamu bersyukur, pasti kami akan menambah (nikmat) kepada-mu, dan jika kamu
mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih’.” (QS.
Ibrahim, 14: 7) !
Bagaimana Kita Memandang Materi?
Yang kita diskusikan sejauh ini telah mengungkapkan bahwa apa
yang kita sebut materi bukanlah satu entitas yang memiliki warna, bau, dan
bentuk tertentu, seperti yang kita semula percayai. Yang kita bayang-kan
sebagai materi, yaitu tubuh kita, kamar kita, rumah kita, dunia dan seluruh
alam semesta, pada kenyataannya tidak lain adalah energi. Lalu, apa yang
membuat segala sesuatu di sekitar kita dapat dilihat dan disentuh?
Alasan mengapa kita merasakan benda-benda di sekitar kita
sebagai materi adalah tabrakan elektron-elektron di kulit-kulit orbit atom
dengan foton, dan atom yang saling tarik dan tolak sesamanya.
Anda bahkan sebenarnya tidak memegang buku yang menurut Anda,
Anda pegang sekarang… Sebenarnya, atom-atom tangan Anda tolak-menolak dengan
atom-atom buku, dan Anda merasakan sensasi sentuhan tergantung intensitas gaya
tolak ini. Seperti yang telah disebutkan ketika membahas struktur atom, mereka
dapat saling mendekat sedekat diameter sebuah atom. Padahal, atom-atom yang
mampu sedekat ini hanyalah atom-atom yang saling bereaksi. Jadi, kalau
atom-atom dari zat yang sama saja tidak dapat bersentuhan, apalagi kita. Tidak
mungkin kita menyentuh materi yang kita pegang, meremas atau mengangkatnya
dengan tangan kita. Bahkan, bila kita dapat berada sedekat mungkin dengan benda
di tangan kita, kita akan terlibat dalam reaksi kimia dengan objek tersebut.
Dalam hal ini, sangat tidak mungkin bagi manusia atau makhluk hidup lain untuk
bertahan hidup walapun hanya satu detik. Makhluk hidup akan langsung bereaksi
dengan materi yang dia injak, duduki, sandari, dan akan berubah menjadi sesuatu
yang lain.
Gambaran akhir yang muncul dalam situasi ini sangat menarik:
kita hidup di dunia yang 99,95% terdiri dari kekosongan berisi atom-atom yang
hampir seluruhnya merupakan energi.37 Sebenarnya kita tidak pernah menyentuh
apa yang kita anggap “kita sentuh dan kita pegang”. Jadi, sejauh mana kita
mengindra materi yang kita lihat, dengar atau cium? Apakah substansi-substansi
ini benar-benar seperti apa yang kita lihat dan dengar? Sama sekali tidak. Hal
ini sudah kita singgung pada saat kita membahas elektron dan molekul. Ingat,
sungguh tidak mungkin kita melihat zat yang kita anggap ada dan kita lihat,
karena fenomena yang kita sebut melihat sebenarnya terdiri dari image-image
tertentu yang terbentuk di otak kita oleh foton-foton dari matahari, atau dari
sumber cahaya lainnya, yang menabrak materi, dan materi ini lalu menyerap porsi
tertentu dari cahaya yang datang, dan memancarkan sisanya. Yang dipancarkan
kembali dari benda itulah yang sampai pada mata kita. Sehingga dapat dikatakan
bahwa materi yang kita lihat hanyalah terdiri dari informasi-informasi yang
dibawa oleh foton yang direfleksikan ke mata kita. Jadi, berapa banyak data
tentang materi ini yang disampaikan pada kita melalui informasi ini? Kita tidak
memiliki bukti bahwa bentuk asli materi yang ada di luar telah direfleksikan
sepenuhnya kepada kita.
Picture Text
Atom sodium memberikan elektron terluarnya kepada atom klorin
dan menjadi bermuatan positif. Karena menerima elektron, atom klorin menjadi
bermuatan negatif. Keduanya membentuk ikatan ion melalui dua muatan berlawanan
yang tarik-menarik ini. 24
Sebagian atom membentuk molekul baru dengan ikatan kovalen,
berbagi elektron pada orbit terluar mereka.25
Ikatan antara atom-atom logam sangat berbeda dengan bentuk
ikatan kimia lain — setiap atom logam menyumbangkan elektron terluarnya pada
kolam umum. “Lautan elektron” ini menjelaskan sifat kunci logam — kemampuannya
menghantarkan listrik.26
Materi mentah alam semesta dan tabel periodik: 92 unsur yang
ditemukan bebas di alam dan 17 unsur yang dibuat di laboratorium atau dalam
reaksi nuklir, disusun dalam sebuah tabel yang disebut “Tabel Periodik” menurut
jumlah protonnya. Sekilas kita lihat, Tabel Periodik hanyalah kotak-kotak
berisi satu atau dua huruf dengan angka-angka di sudut atas dan bawah. Namun
yang paling menarik, tabel ini menampung elemen-elemen seluruh alam semesta
termasuk udara yang kita hirup, di samping pula tubuh kita.
TIGA MOLEKUL YANG SAMA
MENGHASILKAN TIGA ZAT SANGAT
BERBEDA.
Bahkan perbedaan jumlah atom antar molekul menyebabkan hasil
yang sangat berbeda. Sebagai contoh, mari kita cermati dua molekul yang ditulis
di bawah ini. Keduanya tampak mirip kecuali pada komponen karbon dan
hidrogennya. Hasilnya adalah dua substansi yang sangat bertolak belakang:
C18H24O2 dan C19H28O2.
Dapatkah Anda menebak molekul-molekul apa ini? Kami beritahu
saja Anda: yang pertama adalah estrogen yang kedua adalah testosteron. Yang
pertama adalah hormon yang bertanggungjawab atas sifat-sifat kewanitaan, dan
yang kedua adalah hormon yang bertanggung jawab atas sifat-sifat kelaki-lakian.
Paling menarik di sini adalah, bahkan sedikit perbedaan dalam jumlah atom
menyebabkan perbedaan seksual.
Sekarang mari kita lihat formula di bawah ini:
C6H12O2.
Bukankah molekul ini menyerupai molekul hormon estrogen dan
testosteron? Jadi, molekul apa ini? Apakah hormon lain lagi? Biar kami jawab
langsung: ini adalah molekul gula.
Dari contoh ketiga molekul yang tersusun dari unsur-unsur
yang sama, terlihat jelas betapa beragamnya zat yang dihasilkan dari perbedaan
jumlah atom. Di satu sisi, ada hormon untuk karakteristik seksual, sementara di
lain sisi, ada gula, makanan dasar
Apa yang Terjadi Seandainya Atom-Atom yang Berdekatan
Tiba-Tiba Bereaksi?
Baru saja dikatakan bahwa seluruh alam semesta dibentuk dari
interaksi 109 unsur atom yang berbeda-beda. Di sini ada hal yang perlu
disebutkan, yaitu bahwa kondisi yang sangat penting harus dipenuhi agar reaksi
dimulai. Sebagai contoh, air tidak terbentuk kapanpun oksigen dan hidrogen
bertemu, dan besi tidak segera berkarat begitu bersentuhan dengan udara. Kalau
demikian, besi, yang merupakan logam keras dan mengkilat, dalam beberapa menit
saja akan berubah menjadi besi-oksida, yang berupa bubuk halus. Tidak ada logam
yang tersisa di bumi dan keteraturan di dunia akan sangat terganggu. Jika
atom-atom yang kebetulan berdekatan dengan jarak tertentu bersatu segera tanpa
harus memenuhi kondisi-kondisi tertentu, atom dari dua zat berbeda akan
langsung berinteraksi. Dalam kasus ini, Anda bahkan tidak mungkin duduk di
kursi, karena atom-atom yang membentuk kursi akan langsung bereaksi dengan
atom-atom yang membentuk tubuh Anda, dan Anda akan menjadi manusia setengah
kursi (!). Tentu saja dalam dunia seperti itu, tidak akan ada kehidupan.
Bagaimana hal itu dihindari?
Sebagai contoh, molekul-molekul hidrogen dan oksigen bereaksi
sangat lambat pada suhu kamar. Ini berarti air terbentuk sangat lambat pada
suhu kamar. Tetapi bila suhu lingkungan meningkat, energi molekul juga
meningkat dan reaksi dipercepat, sehingga air terbentuk dengan cepat pula.
Jumlah minimum energi yang dibutuhkan molekul untuk bereaksi dengan yang lain
disebut energi aktivasi. Misalnya, agar molekul hidrogen dan oksigen bereaksi
satu sama lain untuk membentuk air, energi mereka haruslah lebih tinggi dari
energi aktivasi.
Coba pikirkan. Jika suhu bumi sedikit lebih tinggi, atom-atom
akan bereaksi terlalu cepat, yang berarti akan merusak keseimbangan di alam.
Bila kebalikannya, suhu bumi lebih rendah, maka atom-atom akan bereaksi terlalu
lambat, yang sekali lagi akan mengganggu keseimbangan di alam. Ini menjelaskan
mengapa jarak bumi dari matahari sangat tepat untuk menyokong kehidupan di
bumi. Tentu saja, keseimbangan rumit yang dibutuhkan untuk kehidupan tidak
berakhir di sini. Kemiringan sumbu bumi, massanya, luas permukaannya, proporsi
gas-gas dalam atmosfer, jarak antara bumi dan bulan, serta banyak faktor lain,
harus tepat nilainya seperti sekarang ini sehingga makhluk hidup bisa bertahan.
Ini menunjuk pada fakta bahwa semua faktor ini tidak dapat berkembang secara
kebetulan dan semuanya diciptakan Allah, Pemilik kekuasaan tertinggi, yang
memahami semua sifat makhluk.
Biasanya, peran ilmu pengetahuan selama proses ini hanyalah
memberi nama hukum-hukum fisika yang teramati. Seperti dijelaskan di awal,
dalam fenomena seperti itu, pertanyaan seperti “apa?”, “bagaimana?” dan “dengan
cara bagaimana?”
menjadi tidak penting. Apa yang kita capai dengan semua
pertanyaan ini hanyalah penjabaran dari hukum-hukum yang telah ada. Pertanyaan
utama yang seharusnya diajukan adalah “mengapa?” dan “siapa yang menciptakan
hukum-hukum ini?” Jawaban pertanyaan-pertanyaan ini tetap menjadi teka-teki
bagi para ilmuwan yang menganut dogma-dogma materialis secara buta.
Di sini, di mana para materialis mencapai jalan buntu,
gambarannya sangat jelas bagi orang-orang yang melihat kejadian di alam semesta
dengan pikiran dan kesadarannya. Keseimbangan tanpa cacat di alam semesta, yang
tidak bisa dijelaskan sebagai suatu kebetulan, telah diwujudkan menurut
perencanaan dan kehendak yang agung, seperti yang dinyatakan dalam ayat, “Allah
memperhitungkan segala sesuatu.” (Surat an-Nisa: 86), dan Dia menciptakan
segala sesuatu menurut perhitungan, aturan, dan keseimbangan yang sangat
teliti.
Intan, batu yang sangat berharga, adalah turunan karbon, yang
di sisi lain, banyak ditemukan di alam sebagai grafit.
Protein harus memiliki konfigurasi tiga dimensi yang khusus
untuk menjalankan peranan pentingnya dalam tubuh kita. Ikatan lemah antar
molekul membentuk struktur ini.
“Apakah kamu tiada melihat bahwasanya Allah menurunkan air
dari langit, lalu jadilah bumi itu hijau? Sesungguhnya Allah Mahahalus lagi
Maha Mengetahui.” (QS. Al Hajj, 22: 63)
!
Jika pembekuan air tidak dimulai dari permukaan ke dasar,
sebagian besar laut akan membeku dalam setahun dan kehidupan di laut akan
terancam.
Karena kerapatan air beku lebih kecil daripada bentuk
cairnya, maka es terapung di air.
Molekul-molekul pada permukaan zat cair membentuk tegangan
permukaan. Tegangan ini memberikan gaya kohesi antara molekul-molekul
permukaan, yang cukup untuk mencegah kaki serangga air menembus permukaan.
Tegangan permukaan air sangat penting untuk proses-proses fisiologis.31
“Allah-lah yang telah menciptakan langit dan bumi dan
menurunkan air hujan dari langit, kemudian Dia mengeluarkan dengan air hujan
itu berbagai buah-buahan menjadi rezeki untuk kamu; dan Dia telah menundukkan
bahtera bagimu supaya bahtera itu berlayar di lautan dengan kehendak-Nya, dan
dia telah menundukkan (pula) bagimu sungai-sungai. Dan Dia telah menundukkan
pula bagimu matahari dan bulan yang terus-menerus beredar (dalam orbitnya); dan
telah menundukkan bagimu malam dan siang. Dan dia telah memberikan kepadamu
(keperluanmu) dari segala apa yang kamu mohonkan kepadanya. Dan jika kamu
menghitung nikmat Allah, tidaklah dapat kamu menghinggakannya. Sesungguhnya
manusia itu sangat zalim dan sangat mengingkari (nikmat Allah).” (QS. Ibrahim, 14: 32-34) !
Bagaimana klorin menghancurkan ozon?
Klorin bereaksi dengan ozon, menghasilkan sebuah molekul
oksigen, dan sebuah ion hipoklorit (OCl-) (1). Ion-ion ini bereaksi dengan atom
oksigen (O2) (2) untuk membebaskan klorin (3), yang dapat bereaksi dengan ozon
dan menghancurkan molekul ozon yang lain.32
PIPERIN. Piperin adalah komponen aktif merica putih dan hitam
(Piper nigrum). Merica hitam diperoleh dengan membiarkan buah yang belum matang
berfermentasi dan kemudian dikeringkan. Merica putih didapatkan dengan menghilangkan
kulit dan daging dari buah matang, dan mengeringkan biji-bijinya.33
Para-HYDROXYPHENOL-2- BUTANONE ve IONONE
Campuran dari kedua molekul ini menghasilkan aroma yang
sangat sedap. Butanon adalah molekul yang penghasil bau buah raspberrie yang
sudah masak. Bau segar buah yang baru dipetik sebagian dihasilkan oleh Ionon,
yang juga menghasilkan aroma jerami kering dan violet. Ionon adalah komponen
pewangi minyak bunga violet.34
Furylmethanethiol. Molekul ini adalah salah satu molekul
penghasil aroma kopi. Efek stimulasi dari kopi disebabkan oleh kafein. Warna
biji kopi kering di samping ini disebabkan oleh reaksi pencokelatan yang
terjadi ketika zat organik yang mengan-dung nitrogen dipanaskan. Di dalam biji
sementara terperang-kap molekul-molekul penghasil rasa dan efek stimulasi.35
b-KERATIN
Sutra, nama umum dari b-Keratin, adalah cairan yang memadat
yang dikeluarkan sejumlah serangga dan labah-labah, yang paling berharga
dikeluarkan oleh ulat sutra, ulat dari ngengat sutra. Zat ini adalah sebuah polipeptida
yang disusun sebagian besar dari glisin, alanin, dan sedikit asam amino
lainnya. Molekul b-keratin tidak membentuk helix; melainkan mereka bertumpukan
membentuk lembaran bergelombang rantai asam amino, di mana glisin muncul hanya
pada satu sisi lembaran itu. Lembaran-lembaran itu kemudian saling bertumpuk.
Struktur datar ini terasakan ketika Anda menyentuh permukaan lembut sutra. 36
Gambar di atas adalah gambar molekul berbau busuk, dan
sebelah kanan adalah gambar molekul berbau harum. Seperti yang kita lihat, yang
membedakan bau tidak sedap dengan aroma wangi adalah perbedaan kecil dalam
mikrokosme yang tidak kasatmata.
Bab 4
ATOM-ATOM YANG MENJADI HIDUP
Sampai di sini, kita telah membahas atom dan bagaimana materi
diciptakan dari yang sebelumnya tidak ada. Kita katakan bahwa atom adalah bahan
penyusun semua benda baik hidup maupun mati. Perlu ditegaskan bahwa atom adalah
bahan penyusun organisme hidup, di samping benda-benda mati. Karena atom adalah
partikel-partikel yang tidak hidup, sangat menakjubkan bahwa atom merupakan
bahan penyusun makhluk hidup. Ini juga merupakan masalah yang tidak pernah
dapat dijelaskan oleh para pendukung teori evolusi.
Membayangkan atom-atom yang tidak hidup bergabung membentuk
organisme hidup, sama tak mungkinnya dengan membayangkan batu-batu bergabung
membentuk organisme hidup. Bayangkan sebongkah batu dan seekor kupu-kupu; yang
satu benda mati, yang lainnya hidup. Tetapi apabila kita tinjau esensi mereka,
kita akan melihat bahwa keduanya terbentuk oleh partikel-partikel subatomik
yang sama.
Contoh berikut ini akan lebih menjelaskan kemustahilan benda
mati berubah dengan sendirinya menjadi benda hidup: dapatkah aluminium terbang?
Tidak. Bila kita gabungkan aluminium dengan plastik dan bahan bakar, dapatkah
ia terbang? Tentu saja, belum bisa. Tetapi, jika kita gabungkan
material-material ini dengan cara tertentu sehingga mem-bentuk sebuah pesawat,
baru mereka dapat terbang. Jadi, apa yang membuat sebuah pesawat bisa terbang?
Apakah sayapnya? Mesinnya? Pilotnya? Tak satu pun dari mereka dapat terbang
sendiri. Sesungguhnya, pesawat terbang dibuat dengan rancangan tertentu melalui
perakitan aneka bahan yang masing-masing tidak dapat terbang. Kemampuan untuk
terbang bukan berasal dari aluminium, bukan juga dari plastik, atau bahan
bakar. Spesifikasi bahan ini sangat penting, tetapi kemam-puan untuk terbang
hanya bisa didapatkan setelah bahan-bahan ini di-gabungkan menurut suatu
rancangan khusus. Begitu juga makhluk hi-dup. Sebuah sel hidup disusun dari
atom-atom yang tidak hidup dengan rancangan khusus. Kemampuan sel hidup seperti
pertumbuhan, repro-duksi dan lain-lainnya, adalah hasil dari rancangan
sempurna, bukan merupakan sifat-sifat molekul. Rancangan tersebut adalah
rancangan Allah dalam menciptakan yang hidup dari yang mati
“Sesungguhnya Allah menumbuhkkan butir tumbuh-tumbuhan dan
biji buah-buahan. Dia mengeluarkan yang hidup dari yang mati dan mengeluarkan
yang mati dari yang hidup (Yang memiliki sifat-sifat) demikian ialah Allah,
maka mengapa kamu masih berpaling?” (QS. Al An’aam, 6: 95) !
Hanya Allah yang Mahakuasa dan Mahabijaksana yang dapat
meng-hidupkan substansi mati, dengan kata lain, menciptakan makhluk hidup.
Sistem hidup mempunyai struktur yang sedemikian kompleks sehingga tak
sepenuhnya dimengerti bagaimana mereka bekerja meskipun fasilitas teknologi
tersedia saat ini.
Akan tetapi, ada kenyataan yang dipahami dengan bantuan ilmu
pe-ngetahuan yang membuat kemajuan luar biasa bersamaan dengan teknologi yang
semakin canggih di abad ke-20 ini. Makhluk hidup mempunyai struktur yang
sangat-sangat kompleks. Ketika teori evolusi diajukan pada pertengahan abad
ke-19, penelitian ilmiah yang dilakukan dengan mikroskop primitif telah
menciptakan kesan bahwa sel hanyalah segumpal materi sederhana. Namun pada abad
ke-20, observasi dan penelitian yang dilakukan dengan alat-alat canggih dan
mikroskop elektron mengungkap bahwa sel, yang merupakan bahan penyusun
benda-benda hidup, mempunyai struktur sangat kompleks yang hanya dapat dibentuk
sebagai hasil rancangan sempurna. Yang paling penting, penelitian ini
menunjukkan bahwa mustahil kehidupan bisa muncul begitu saja dari zat mati.
Sumber kehidupan hanyalah kehidupan. Fakta ini telah dibuktikan secara
eksperimental pula.38 Ini merupakan masalah yang tidak pernah dapat dipecahkan
oleh para evolusionis. Oleh karena itu, alih-alih menunjukkan bukti-bukti
ilmiah, ilmuwan evolusionis yang menemui jalan buntu, menceritakan dongeng yang
tak lebih dari omong kosong. Mereka mengajukan pernyataan yang sama sekali
tidak masuk akal dan tidak ilmiah bahwa materi mempunyai kesadaran, kemampuan,
dan kemauan sendiri. Anehnya, mereka sendiri juga tidak mempercayai kisah tidak
logis ini dan pada akhirnya terpaksa mengaku bahwa pertanyaan utama yang harus
dijawab tidak dapat dijawab secara ilmiah:
Pernah ada sebuah masa sebelum kita hidup, ketika bumi masih
kosong dan tak berpenghuni. Sekarang dunia kita dipenuhi dengan kehidupan.
Bagai-mana ini terjadi? Bagaimana molekul organik berbasis karbon dibuat dalam
ketiadaan kehidupan? Bagaimana makhluk hidup yang pertama muncul? Bagaimana
kehidupan berevolusi sehingga terbentuk makhluk hidup sedemikian detail dan
rumit seperti kita, yang dapat menggali misteri asal-usul kita sendiri?39
Misteri evolusi terbesar saat ini adalah bagaimana materi
muncul dan ber-evolusi, mengapa bentuknya di alam semesta dan di bumi seperti
sekarang ini? Dan mengapa ia mampu membentuk dirinya menjadi kumpulan molekul
hidup yang kompleks?40
Seperti yang diakui para ilmuwan evolusio-nis di atas, tujuan
utama teori evolusi adalah untuk menyangkal bahwa Allah menciptakan makhluk
hidup. Meskipun kebenaran pencipta-an sangat jelas pada setiap sudut alam
semesta dan tampak gamblang bahwa setiap detail adalah hasil desain yang
terlalu sempurna untuk terjadi secara kebetulan, evolusionis menutup mata pada
kenyataan ini dan terjebak dalam lingkaran intelektual tak putus.
Alih-alih percaya pada kebenaran, para ilimuwan evolusionis
memilih membicarakan kemampuan benda mati, bagaimana mereka mengubah diri menjadi
organisme hidup. Sambil menutup mata dari kebenaran, para ilmuwan ini tanpa
sadar mempermalukan diri mereka sendiri. Sangat jelas, menyatakan bahwa atom
mempunyai bakat dan menggunakan bakat ini untuk mengubah diri menjadi sistem
hidup, tidak ada hubungannya dengan nalar.
Setelah membaca contoh yang akan kita kutip sekarang, Anda
akan menentukan sendiri realistis atau tidak kisah-kisah ini. Berikut ini
adalah skenario yang diajukan para evolusionis untuk menggambarkan peru-bahan
atom-atom mati dan tidak berkesadaran menjadi organisme hidup, atau tepatnya,
menjadi manusia dengan tingkat kesadaran dan kecerdas-an tinggi.
Setelah Big Bang, atom-atom, yang mengandung gaya-gaya yang
tepat seimbang, entah bagaimana memunculkan dirinya. Sementara sebagian atom,
yang memadai jumlahnya untuk membentuk seluruh alam semes-ta, membentuk
bintang-bintang dan planet-planet, serta sebagian mem-bentuk bumi. Sebagian
atom yang membentuk bumi, pada awalnya mem-bentuk daratan, dan kemudian, secara
tiba-tiba memutuskan untuk mem-bentuk makhluk hidup! Atom-atom ini pertama-tama
mengubah dirinya menjadi sel-sel dengan struktur yang sangat kompleks dan
kemudian memproduksi duplikat sel yang mereka bentuk dengan membelah diri
menjadi dua. Setelah itu mereka mulai berbicara dan mendengar. Kemu-dian,
atom-atom ini berubah menjadi profesor-profesor yang melihat diri mereka
sendiri melalui mikroskop elektron dan menyatakan bahwa me-reka muncul secara
kebetulan. Sebagian atom bergabung untuk memben-tuk insinyur-insinyur sipil
yang membangun jembatan dan gedung pen-cakar langit, sementara atom-atom lain
bergabung untuk memproduksi satelit, pesawat terbang. Dan atom-atom lainnya
lagi menjadi spesialis di bidang fisika, kimia, dan biologi. Atom-atom seperti
karbon, magnesium, fosfor, potasium dan besi berkumpul untuk membentuk otak
yang sempurna dengan kompleksitas luar biasa, dan masih mengandung rahasia yang
belum terungkap. Otak ini mulai melihat benda-benda tiga dimensi dengan
resolusi sempurna yang belum pernah dicapai teknologi. Sebagian atom membentuk
pelawak dan mentertawakan lelucon yang dibuat pelawak. Lagi, sebagian atom
menciptakan musik dan menikmati musik itu.
Cerita ini bisa kita perpanjang, tetapi mari kita hentikan
sampai sini, dan melakukan eksperimen untuk menunjukkan bahwa cerita seperti
itu tidak akan pernah terwujud. Biarkan para evolusionis memasukkan atom-atom
sebanyak yang diperlukan unsur-unsur yang membentuk kehidupan ke dalam sebuah
tong. Biarkan mereka menambahkan apa saja yang mereka anggap perlu ke dalam tong
itu agar atom-atom ini bersatu untuk membentuk zat organik, dan biarkan mereka
menunggu. Biarkan mereka menunggu selama 100 tahun, 1.000 tahun, dan bila perlu
selama 100 juta tahun, dengan mengalihkan tugas penantian dari ayah kepada
anaknya. Akankah suatu saat muncul seorang profesor dari tong ini? Tentu saja
tidak. Berapa lama pun mereka menunggu, seorang professor tidak akan muncul
dari tong ini. Bukan hanya professor, satu makhluk hidup pun tak akan keluar
dari tong ini. Tidak ada burung, ikan, kupu-kupu, apel, gajah, mawar, stroberi,
jeruk, bunga violet, pohon, semut, lebah madu, bahkan nyamuk, tidak akan pernah
ada, karena sekalipun jutaan keping zat organik terkumpul, mereka tidak akan
dengan spontan memiliki sifat-sifat makhluk hidup.
Sekarang, mari kita lihat apakah atom-atom yang tidak
berkesadaran dapat secara spontan membentuk DNA, batu pertama kehidupan, dan
protein.
DNA (Deoxyribonucleic Acid/Asam Deoksiribonukleat), yang
terletak pada inti sel mengandung kode-kode yang membawa informasi dari semua
organ dan karakteristik tubuh. Kode ini sedemikian kompleks sehingga para
ilmuwan hanya dapat menerjemah-kannya secara terbatas baru pada tahun 1940-an.
DNA, yang berisi semua informasi tentang makhluk hidup pemiliknya, juga dapat
berkembang biak sendiri. Bagaimana molekul yang terbentuk melalui perakitan
dari atom-atom dapat berisi informasi dan bagaimana ia memperbanyak jumlahnya
dengan menduplikat diri sendiri, masih merupakan salah satu pertanyaan yang
tidak terjawab.
Protein adalah bahan pembangun makhluk hidup dan mereka
me-mainkan peran kunci dalam banyak fungsi penting organisme. Misalnya,
hemoglobin mengirim oksigen ke seluruh tubuh kita, antibodi menjinak-kan
mikroba yang memasuki tubuh kita, dan enzim membantu kita mencer-na makanan
yang kita makan dan mengubahnya menjadi energi.
Rumus pada DNA kita
memungkinkan pembentukan 50.000 macam protein. Jelas, protein sangat penting
untuk kelangsungan makhluk hidup dan ketiadaan satu protein saja, mustahil
makhluk hidup itu bisa hidup. Secara ilmiah mustahil bagi DNA dan protein, yang
masing-masing merupakan molekul besar, untuk terbentuk begitu saja secara
kebetulan.
DNA adalah serangkaian
nukleotida yang tersusun dalam urutan terentu. Protein adalah serangkaian asam
amino yang tersusun lagi-lagi dalam urutan tertentu. Sebelumnya, secara
matematika tidak mungkin baik untuk molekul DNA maupun molekul protein, yang
terdiri dari ribuan jenis, untuk memilih secara kebetulan urutan yang
diperlukan untuk kehidupan. Perhitungan probabilitas menunjukkan bahwa molekul
protein yang paling sederhana sekalipun berpeluang nol untuk dapat mencapai
urutan yang benar. (Untuk informasi lebih detail, baca buku Keruntuhan Teori
Evolusi oleh Harun Yahya). Di samping ketidakmungkinan matematis ini, juga ada
hambatan kimiawi untuk pembentukan molekul ini secara kebetulan. Jika hubungan
antara DNA dan protein merupakan fungsi waktu, peluang dan proses alami, maka
harus ada semacam kecenderungan kimiawi pada DNA dan protein untuk bereaksi,
seperti asam dan basa yang mempunyai kecenderungan kuat untuk bereaksi. Dalam
hal ini, jika 'peluang' benar-benar berperan, asam-gula, asam aminefosforat,
dan seluruh tuan rumah (host) dari reaksi-reaksi kimia alami lainnya akan
terjadi di antara fragmen-fragmen DNA dan protein manapun, dan makhluk hidup
yang kita lihat sekarang tidak akan terbentuk.
Apakah kecenderungan alami fragmen-fragmen DNA dan protein
untuk bereaksi secara kimia ini lantas membuat waktu, peluang, dan hu-kum kimia
pada akhirnya akan menghasilkan kehidupan dari campuran molekul-molekul ini?
Tidak. Bahkan sebaliknya. Masalahnya adalah bahwa semua reaksi kimia alami ini
adalah reaksi yang salah selama ini mengenai sistem kehidupan. Jika diserahkan
pada waktu, peluang, dan kecenderungan kimiawi mereka sendiri, DNA dan protein
akan bereaksi sedemikian rupa sehingga menghancurkan sistem kehidupan dan akan
menghambat perkembangan kehidupan.41
Sudah jelas, sama
sekali mustahil bagi DNA dan protein, yang sama sekali tidak dapat terbentuk
secara acak, dibiarkan tak terkedali untuk membentuk kehidupan mengikuti
formasi mereka sendiri. Jean Guitto, filsuf kontemporer, menegaskan
ketidakmungkinan ini dalam bukunya yang berjudul Dieu et la Science (Tuhan dan
Ilmu Pengetahuan), dengan menyatakan bahwa kehidupan tidak terbentuk secara
kebetulan:
Mengikuti 'kebetulan' yang manakah atom-atom tertentu saling
mendekat untuk membentuk molekul pertama dari asam amino? Sekali lagi, melalui
kebetulan yang mana molekul-molekul ini bergabung untuk membentuk struktur
kompleks yang disebut DNA? Saya mengajukan pertanyaan seder-hana ini seperti
ahli biologi, Francois Jacob bertanya: Siapa yang mem-persiapkan rencana agar
molekul DNA pertama memberikan pesan pertama yang memicu kelahiran sel hidup
pertama?
Jika orang puas dengan asumsi yang melibatkan faktor
kebetulan, perta-nyaan-pertanyaan ini — dan banyak lagi lainnya — tidak akan
pernah terja-wab; Inilah sebabnya, selama beberapa tahun terakhir, para ahli
biologi mulai mengubah pandangannya. Peneliti-peneliti ternama tidak puas
dengan menceritakan kembali hukum Darwin tanpa berpikir, dari waktu ke waktu;
mereka mengajukan teori baru yang mengejutkan. Teori-teori ini berda-sarkan
pada gagasan bahwa ada Zat Pengatur yang jelas lebih superior daripada materi
terlibat dalam proses ini. 42
Seperti yang dikatakan Jean Guitton, sains telah mencapai
suatu titik, berkat penelitian dan penemuan-penemuan ilmiah di abad ke-20,
sehingga secara ilmiah telah terbukti bahwa teori evolusi Darwin tidak berlaku.
Ahli biologi Amerika, Michael Behe, menyampaikan hal ini dalam bukunya yang
terkenal, Darwin's Black Box:
Sains telah mengalami kemajuan luar biasa dalam memahami
bagaimana kimia kehidupan bekerja, tetapi keanggunan dan kerumitan sistem
biologi pada tingkat molekul telah melumpuhkan usaha-usaha sains untuk menjelaskan
asal usul manusia. Jangankan kemajuan, usaha untuk menjelaskan asal usul sistem
biomolekular yang spesifik dan kompleks saja nyaris tidak ada. Banyak ilmuwan
berpura-pura menyatakan bahwa penje-lasan sudah di tangan, atau akan ada cepat
atau lambat, tetapi tidak ada du-kungan untuk pernyataan ini dalam literatur
ilmiah profesional. Lagipula, ada alasan-alasan yang memaksa — ber-dasarkan
struktur sistem itu sendiri — kita berpikir bahwa penjelasan Darwin untuk
mekanisme kehidupan selamanya terbukti tidak masuk akal.43
Seperti halnya seluruh alam semesta di-ciptakan dari sesuatu
yang tidak ada, begitu pula makhluk hidup. Tidak ada yang dapat muncul dari
ketiadaan secara kebetulan, demikian pula, zat mati tidak dapat berga-bung
secara kebetulan untuk membentuk makhluk hidup. Hanya Allah, pemilik kekuatan,
kebijakan, dan ilmu pengetahuan tak terhingga, yang memiliki kekuatan untuk
melakukan semua ini:
“Sesungguhnya Tuhan kamu ialah Allah yang telah menciptakan
la-ngit dan bumi dalam enam masa, lalu dia bersemayan di atas ‘Arsy. Dia
menutupkan malam kepada siang yang mengikutinya dengan cepat, dan
(diciptakan-Nya pula) matahari, bulan dan bintang-bin-tang (masing-masing)
tunduk kepada perintah-Nya. Ingatlah, men-ciptakan dan memerintah hanyalah hak
Allah. Mahasuci Allah, Tuhan semesta alam.” (QS. Al A’raaf, 7: 54) !
Picture Text
Dapatkah material— plastik, aluminium, dan baja di atas —
terbang? Tidak. Mereka tidak dapat terbang sekalipun mereka ditempatkan bersama
dalam suatu wadah. Pesawat dibuat dengan merakit banyak bahan yang
masing-masing tidak mampu terbang, dengan rancangan khusus. Kemampuan untuk
terbang bukan didapat dari aluminium, plastik, atau bahan bakar. Spesifikasi
bahan ini sangat penting, tetapi kemampuan untuk terbang hanya bisa didapatkan
setelah bahan-bahan ini digabungkan menurut suatu rancangan khusus. Begitu juga
makhluk hidup. Sebuah sel hidup disusun dari atom-atom yang tidak hidup dengan
rancangan khusus.
Mengapa kamu kafir kepada Allah, padahal kamu tadinya mati,
lalu Allah menghidup-kan kamu, kemudian kamu dimatikan dan dihidupkannya
kembali, kemudian kepada-Nya-lah kamu dikembalikan? (QS. Al Baqarah, 2: 28) !
Jelas betapa tidak berartinya sketsa di atas. Semua orang
kini tahu bahwa batu-batu atau kerikil di alam tidak berubah menjadi katak atau
ikan. Tak diragukan lagi, mustahil kehidupan bisa terbentuk dari materi mati.
Ini menyangkal teori evolusi yang menyatakan bahwa kehidupan muncul dari benda
mati secara kebetulan.
KETIKA ATOM MEMPELAJARI ATOM
Menurut pernyataan evolusionistis, atom-atom yang secara
kebetulan berubah menjadi profesor dan melihat diri sendiri dengan mikroskop
elektron, menyatakan bahwa mereka terbentuk secara kebetulan. Tidak diragukan
pernyataan demikian sangat tidak meyakinkan bahkan bagi anak kecil.
Molekul DNA yang mengandung informasi lengkap tentang sel-sel
hidup dalam sistem pengkodean sempurna, memiliki struktur yang sangat kompleks.
Struktur molekul tanpa cacat ini menggugurkan pernyataan evolusionis bahwa ia
terbentuk secara kebetulan.
“Semua yang berada di langit dan yang berada di bumi
bertasbih kepada Allah (menyatakan kebesaran Allah). Dan Dialah Yang
Mahaperkasa lagi Mahabijaksana. Kepunyaan-Nyalah kerajaan langit dan bumi. Dia
menghidupkan dan mematikan, dan Dia Mahakuasa atas segala sesuatu.” (QS. Al
Hadiid, 57: 1-2) !
Dan kepada Allah sajalah bersujud segala apa yang berada di
langit dan semua makhluk yang melata di bumi dan (juga) para malaikat, sedang
mereka (malaikat) tidak menyombongkan diri. Mereka takut kepada Tuhan mereka
yang berkuasa atas mereka dan melaksanakan apa yang diperintahkan (kepada
mereka). (QS. An-Nahl, 16: 49-50) !
Bab 5
KEKUATAN ATOM
Kita mengetahui bagaimana atom, bahan pembangun seluruh alam
semesta dan segala sesuatu di dalamnya, baik hidup mau-pun mati, membentuk
materi dengan cara luar biasa. Seperti yang telah kita kaji, partikel kecil ini
mempunyai organisasi yang sempurna di dalamnya. Namun, aspek ajaib dari atom
tidak berakhir di sana, atom juga menyimpan energi yang sangat dahsyat.
Kekuatan tersembunyi di dalam atom sedemikian hebat sehingga
penemuannya memungkinkan manusia untuk membangun kanal besar antarsamudra,
menggali menembus gunung, memproduksi iklim buat-an, dan menyelesaikan banyak
proyek bermanfaat. Namun, sementara kekuatan tersembunyi di dalam atom berguna
bagi kemanusiaan di satu sisi, ia mengandung bahaya sangat besar bagi
kemanusiaan di sisi lain. Sedemikian dahsyat sehingga penyalahgunaan kekuatan
ini, puluhan ribu orang kehilangan jiwanya dalam waktu yang relatif singkat —
bebe-rapa detik saja — di Hiroshima dan Nagasaki di masa Perang Dunia ke-2.
Beberapa tahun belakangan, sebuah kecelakaan yang terjadi di Pembangkit Tenaga
Nuklir Chernobyl, Rusia menyebab-kan kematian atau terlukanya sejumlah besar
manusia.
Sebelum memberikan informasi lebih detail tentang bencana
yang disebabkan kekuatan atom di Hiroshima, Nagasaki dan Chernobyl, mari kita
tinjau sifat kekuatan atom dan bagaimana kekuatan ini dilepaskan.
Kekuatan Tersembunyi di Dalam
Inti
Pada bab berjudul “Episode Pembentukan Atom”, telah dikatakan
bahwa gaya yang menjaga proton dan netron tetap bergabung di dalam inti atom
adalah “gaya nuklir kuat”. Kekuatan dahsyat energi nuklir didapatkan dengan
pelepasan sebagian kecil dari gaya ini di inti. Kadar energi ini bervariasi
tergantung jenis unsurnya, karena jumlah proton dan netron dalam inti setiap
unsur berbeda. Ketika inti berkembang, jumlah netron dan proton dan kadar gaya
yang mengikat mereka meningkat. Sangat sulit untuk melepaskan gaya yang
berperan menjaga kebersamaan proton dan netron di dalam inti besar. Ketika
jarak antar partikel semakin jauh, mereka, seperti tali busur yang terentang,
mencoba untuk berkumpul kembali dengan gaya yang lebih kuat.
Sebelum mencermati gaya ini lebih detail, mari kita berpikir
sejenak. Bagaimana gaya sedemikian besar berada di tempat yang sedemikian
kecil? Gaya ini baru ditemukan setelah bertahun-tahun penelitian yang dilakukan
oleh ribuan orang. Jika tidak di-ganggu, gaya ini tidak akan membahayakan siapa
pun, tetapi karena intervensi manusia, gaya ini kapan saja dapat membunuh
jutaan manusia.
Dua proses teknis yang disebut “fisi” dan “fusi” melepaskan
gaya dahsyat dalam inti atom ini, yang dapat membahayakan jiwa jutaan manusia.
Meskipun reaksi ini semula tampaknya terjadi di dalam inti atom, sebenarnya
semua komponen atom terlibat. Reaksi yang disebut fisi adalah reaksi nuklir di
mana inti atom membelah menjadi fragmen, dan reaksi yang disebut fusi membawa
dua inti bergabung dengan sebuah gaya yang kuat. Dalam kedua reaksi ini, energi
dalam jumlah besar dilepaskan.
Fisi
Fisi adalah reaksi nuklir di mana inti atom, yang terikat
oleh gaya terkuat di alam semesta, atau “Gaya Nuklir Kuat”, terbelah menjadi
fragmen-fragmen. Bahan utama yang digunakan dalam percobaan fisi adalah
“uranium” karena atom uranium adalah salah satu atom terberat. Dengan kata
lain, terdapat banyak proton dan netron di dalam inti atomnya.
Dalam percobaan fisi, ilmuwan menembakkan sebuah netron pada
inti uranium dengan kecepatan tinggi. Mereka menghadapi situasi yang sangat
menarik. Setelah netron diserap inti uranium, inti uranium menjadi sangat tidak
stabil. Inti atom tak stabil berarti ada perbedaan jumlah proton dan netron di
dalam inti yang menyebabkan ketidak-seimbangan di dalam strukturnya. Karena
itu, inti memulai pembelahan menjadi fragmen dan memancarkan sejumlah energi
untuk meng-hilangkan ketidakseimbangan ini. Inti, di bawah pengaruh energi yang
dilepaskan, mulai mengeluarkan komponen-komponen yang dimiliki-nya dengan kecepatan
tinggi.
Mengingat hasil percobaan ini, netron diakselerasi dan
uranium dibombardir dengan netron di dalam lingkungan khusus yang disebut
“reaktor”. Namun, uranium dibombardir dengan netron menurut ukuran tertentu,
tidak secara acak, karena setiap netron yang mem-bombardir atom uranium harus
dengan cepat mengenai uranium dan pada titik yang diinginkan. Karena itu,
percobaan ini dilakukan dengan mempertimbangkan segala kemungkinan. Jumlah
uranium, jumlah ne-tron untuk menembak uranium, durasi, dan kecepatan tembak
netron, harus dihitung dengan saksama.
Setelah semua perhitungan dilakukan dan lingkungan yang
sesuai disiapkan, inti dibombardir dengan netron-netron sedemikian rupa
se-hingga mereka menembus inti atom di dalam uranium. Dari gumpalan inti, satu
inti saja yang terbelah menjadi dua sudah cukup. Dalam pem-belahan ini,
rata-rata dua atau tiga netron dikirim keluar dengan kece-patan tinggi dan
energi yang besar. Netron-netron yang dilepaskan memulai reaksi berantai dengan
menabrak inti uranium lainnya dalam gumpalan itu. Setiap inti yang baru
terbelah berperilaku seperti inti uranium pertama. Jadi, reaksi berantai pun
dimulai. Sejumlah besar inti uranium terbelah menjadi fragmen sebagai hasil
reaksi berantai ini, dan menyebabkan terlepasnya sejumlah besar energi.
Pembelahan inti seperti inilah yang menyebabkan bencana di
Hiro-shima dan Nagasaki, dan merenggut nyawa puluhan ribu orang. Sejak momen
pertama bom atom dijatuhkan di Hiroshima oleh Amerika Seri-kat dalam Perang
Dunia II, tahun 1945, dan setelahnya, diperkirakan 100.000 orang mati. Satu bom
lagi yang dijatuhkan Amerika di Nagasaki tiga hari setelah bencana di Hiroshima
menyebabkan kematian 40.000 orang tepat pada saat peledakan. Kekuatan yang
dilepaskan inti di sam-ping menyebabkan kematian banyak orang, juga
menghancurkan area pemukiman yang luas, dan radiasinya menimbulkan banyak
penyim-pangan genetik yang tidak bisa diperbaiki dan masalah psikologis di
pemukiman yang tersisa, yang kelak akan mempengaruhi generasi berikutnya.
Jika bumi kita, seluruh atmosfer, semua benda hidup dan mati
terma-suk kita, terdiri dari atom, apa yang mencegah atom-atom itu melakukan
reaksi nuklir seperti yang terjadi di Hiroshima dan Nagasaki, yang dapat saja
terjadi kapan saja dan di mana saja?
Netron diciptakan dengan cara seperti itu sehingga, ketika
mereka bebas di alam — tanpa terikat pada sebuah inti — mereka rentan terha-dap
dekomposisi/peluruhan yang disebut “disintegrasi beta”. Karena peluruhan ini,
tidak ada netron yang berkeliaran bebas di alam. Karena itu, netron yang
digunakan pada reaksi nuklir ini didapatkan melalui metode buatan.
Ini menjelaskan bahwa, Allah, Pencipta seluruh alam semesta,
men-ciptakan segala sesuatu dengan ukuran tepat. Jika netron tidak luruh dalam
kondisi bebas, bumi hanya akan menjadi bola langit tak berpeng-huni di mana
reaksi berantai berjalan terus-menerus. Allah menciptakan atom lengkap dengan
kekuatan dahsyat di dalamnya dan menjaga kekuatan ini terkendali secara
menakjubkan.
Fusi
Fusi nuklir, kebalikan dari fisi, adalah proses penyatuan dua
inti ringan menjadi inti yang lebih berat dan menggunakan energi pengikat yang
dilepaskan. Namun, untuk mencapai hal ini secara terkendali sangat tidak mudah.
Ini karena inti bermuatan listrik positif dan berto-lakan satu sama lain dengan
kuat jika dipaksa bersatu. Karena itu, sebuah gaya yang cukup kuat diperlukan
untuk mengatasi gaya repulsif di antara mereka agar fusi terjadi. Energi
kinetik yang dibutuhkan ini setara dengan temperatur sekitar 20-30 juta
derajat.44 Temperatur ini luar biasa tinggi sehingga tidak ada satu pun benda
padat untuk menampung partikel-partikel yang akan terlibat dalam reaksi fusi
ini tahan ter-hadapnya. Jadi, tidak ada satu mekanisme pun di dunia yang dapat
merealisasikan fusi kecuali panas dari bom atom.
Reaksi fusi terjadi di matahari sepanjang waktu. Panas dan
sinar yang datang dari matahari adalah hasil fusi antara hidrogen dan helium,
dan energi dilepaskan sebagai ganti materi yang hilang selama perubahan ini.
Setiap detik, matahari mengubah 564 juta ton hidrogen menjadi 560 juta ton
helium. 4 juta ton sisa materi diubah menjadi energi. Kejadian luar biasa ini
menghasilkan tenaga matahari yang sangat vital bagi kehidupan di planet kita,
dan telah berjalan selama jutaan tahun tanpa jeda. Dalam benak kita mungkin
akan timbul pertanyaan seperti ini: Jika setiap detik matahari kehilangan
materinya sebanyak 4 juta ton, kapan matahari akan habis?
Matahari kehilangan 4 juta ton materi setiap detiknya, atau
240 juta ton per menit. Jika kita asumsikan bahwa matahari telah memproduksi
energi dengan laju seperti ini selama 3 milyar tahun, maka matahari telah
kehilangan massanya selama itu sebesar 400.000 juta kali juta ton, yang sama
dengan seper 5000 total massa matahari sekarang. Jumlah ini seperti satu gram
pasir yang hilang dari bongkahan batu seberat 5 kilogran dalam kurun 3 milyar
tahun. Ini menjelaskan bahwa massa matahari sedemikian besar sehingga waktu
yang sangat-sangat panjang akan terlewati sebelum matahari habis.
Abad ini, manusia hanya dapat menemukan komposisi matahari
dan kejadian kejadian yang berlangsung di dalamnya. Sebelumnya, tidak ada yang
pernah tahu tentang gejala seperti ledakan nuklir, fisi atau fusi. Tak seorang
pun tahu bagaimana matahari menghasilkan energi. Tetapi, selagi manusia tak
menyadari semua ini, matahari terus-menerus menjadi sumber energi bumi dan
kehidupan, selama jutaan tahun dengan mekanisme menakjubkan ini.
Sekarang, yang benar-benar menarik adalah bahwa bumi kita
telah diletakkan pada jarak sedemikian tepat dari matahari — sumber energi
bermassa besar — sehingga tidak terpapar kekuatan matahari yang membakar dan
merusak, sekaligus tidak kehilangan energi bermanfaat yang disediakan matahari.
Demikian pula, matahari yang memiliki daya dan energi sebegitu besarnya, diciptakan
pada jarak, dengan kekuatan dan ukuran, yang sempurna untuk seluruh kehi-dupan
di bumi, dan terutama, manusia.
Massa raksasa dan reaksi-reaksi nuklir hebat yang terjadi di
dalamnya terus melakukan aktivitas selama berjuta-juta tahun dalam keharmonisan
sempurna dengan bumi dan peri-laku terkendali. Untuk memahami betapa hebat,
terkendali, dan seimbangnya sistem ini, kita hanya perlu mengingat bahwa
manusia tidak mampu mengendalikan sumber tenaga nuklir paling sederhana yang
didirikannya sendiri. Tak ada ilmuwan, tak peralatan teknologi canggih, yang
mampu mencegah kecelakaan nuklir yang terjadi di reaktor Chernobyl di Rusia
pada tahun 1986. Dikatakan bahwa efek kecelakaan nuklir ini bertahan hingga
30-40 tahun. Walaupun ilmuwan telah menutup bagian reaktor yang terkontaminasi
dengan beton sangat tebal untuk mencegah kerusakan lebih lanjut, belakangan
dilaporkan bahwa ada kebocoran pada beton ini.
Jangankan ledakan nuklir, kebocoran nuklir saja sudah sangat
berba-haya bagi kehidupan manusia, dan sains tidak berdaya terhadap ancam-an
ini.
Di sini, kita berhadapan dengan kekuatan Allah yang mahaluas
dan kedaulatan-Nya pada setiap partikel (atom) di alam semesta dan
par-tikel-partikel subatomik di dalamnya (proton, netron,). Kekuatan Allah dan
kedaulatan-Nya atas segala sesuatu yang diciptakan-Nya dinyata-kan dalam ayat
berikut:
“Kamu tidak berada dalam suatu keadaan dan tidak membaca
suatu ayat dari Al Quran dan kamu tidak mengerjakan suatu pekerjaan, melainkan
Kami menjadi saksi atasmu di waktu kamu melakukan-nya. Tidak luput dari
pengetahuan Tuhanmu biarpun sebesar zarrah (atom) di bumi ataupun di langit.
Tidak ada yang lebih kecil dan tidak (pula) yang lebih besar dari itu,
melainkan (semua tercatat) dalam kitab yang nyata (Lauh Mahfuzh).” (QS. Yunus,
10: 62) !
Efek Bom Atom: Hiroshima dan
Nagasaki
Bom atom yang dijatuhkan pada tahun terakhir Perang Dunia
ke-2 telah menunjukkan pada seluruh dunia kekuatan dahsyat yang tersim-pan
dalam atom. Kedua bom itu menyebabkan ratusan ribu orang kehi-langan jiwa dan
menyisakan kerusakan fisik seumur hidup pada orang-orang yang selamat.
Mari kita lihat kekuatan dahsyat dalam atom, yang menyebabkan
ke-matian ratusan ribu orang dalam beberapa detik, yang dilepaskan detik per
detik:
Pada Momen Ledakan
Mari kita asumsikan bom atom meledak pada ketinggian 2.000 m
seperti yang terjadi di Hiroshima dan Nagasaki. Netron-netron yang membombardir
uranium dan yang membelah atom pertama menjadi fragmen-fragmen, menghasilkan
reaksi berantai di dalamnya seperti yang disebutkan sebelumnya. Dengan kata
lain, netron-netron yang ter-lempar keluar dari inti pertama yang pecah
menabrak inti lain dan memecahnya pula. Jadi, semua inti terfragmentasi dengan
cepat dalam reaksi berantai, dan ledakan terjadi dalam waktu sangat singkat.
Netron bergerak begitu cepat sehingga bom melepaskan total energi sebesar 1.000
milyar kilo kalori hanya dalam sepersejuta detik.
Bom segera berubah menjadi gas, dan temperatur gas ini
meningkat menjadi beberapa juta derajat dan tekanan gas meningkat menjadi satu
juta atmosfer.
Seperseribu Detik Setelah Ledakan
Diameter massa gas yang diledakkan meningkat dan pelbagai
radiasi dipancarkan. Radiasi-radiasi ini membentuk “kilatan awal (initial
flash)” ledakan. Kilatan ini dapat menyebabkan kebutaan total pada orang-orang
yang berada dalam radius puluhan kilometer dari ledakan. Kilatan ini ratusan
kali lebih kuat daripada yang dipancarkan dari permukaan matahari (per satuan
permukaan). Waktu yang berselang setelah ledakan begitu pendeknya sehingga
orang yang berada di dekat lokasi ledakan bahkan belum sempat menutup mata.
Tekanan akibat guncangan ini menyebabkan kerusakan berat di
dalam bangunan. Menara-menara pemancar daya, jembatan-jembatan dan
gedung-gedung tinggi yang dibangun dari baja-kaca juga rusak. Di sekitar
ledakan, sekumpulan besar debu halus membumbung.
Dua Detik Setelah Ledakan
Kumpulan debu yang berkilat dan udara di sekitarnya membentuk
bola api. Panas yang dipancarkan bola api ini, yang permukaannya masih sangat
panas dan berpendar seperti matahari, bahkan cukup dahsyat untuk menyalakan
zat-zat yang mudah terbakar di dalam lingkup daerah berdiameter 4-5 km. Radiasi
bola api dapat menyebabkan kerusakan permanen pada indra penglihatan. Pada
momen ini, gelombang kejut yang bergerak dengan kecepatan sangat tinggi meluas
di sekitar bola api.
Enam Detik Setelah Ledakan
Pada saat ini, gelombang kejut menghantam bumi dan
menyebabkan kerusakan mekanik pertama. Gelom-bang ini menciptakan tekanan udara
yang sangat tinggi, yang intensitasnya baru menurun setelah jauh dari pusat
ledakan. Bahkan sekitar 1,5 km dari titik ini, tekanan tambahan dua kali lebih
kuat daripada tekanan atmosfer normal. Kemungkinan orang bertahan hidup pada
tekanan ini adalah 1%.
Tiga Belas Detik Setelah Ledakan
Gelombang kejut menyebar sepanjang permu-kaan bumi dan
diikuti ledakan yang terjadi karena reposisi udara oleh bola api. Ledakan ini
menyebar sepanjang bumi pada kecepatan 300-400 km/jam.
Sementara itu, bola api telah mendingin dan volumenya
menurun. Karena lebih ringan dari udara, bola api ini mulai naik. Gerakan ke
atas menyebabkan arah angin di bumi berbalik dan menimbulkan angin kencang
mulai bertiup ke arah pusat, walaupun sebelumnya bertiup keluar dari pusat
ledakan.
Tiga Puluh Detik Setelah Ledakan
Setelah bola api naik, bentuknya yang bulat berubah seperti
bentuk jamur.
Dua Menit Setelah Ledakan
Awan berbentuk jamur tadi kini telah mencapai ketinggian
12.000 m. Ini adalah batas terendah lapisan stratosfer. Angin yang bertiup di
ketinggian ini menyebabkan awan gelap berbentuk jamur itu menyebar, dan
komponennya yang sebagian besar debu radioaktif berhamburan ke dalam atmosfer.
Karena debu radioaktif ini berisikan partikel-partikel yang sangat kecil,
mereka dapat naik ke lapisan-lapisan atmosfer lebih atas. Sebelum kembali jatuh
ke bumi, debu ini mungkin berhasil mengelilingi bumi beberapa kali terbawa
angin pada lapisan atmosfer yang lebih tinggi. Jadi, debu radioaktif sisa
ledakan ini mungkin telah tersebar di seluruh dunia.
Radiasi yang Dipancarkan Atom
Radiasi terdiri dari sinar gamma, netron, elektron dan
partikel-partikel subatomik sejenis, yang bergerak dengan kecepatan tinggi,
mencapai 200.000 km/detik. Partikel-partikel ini dapat dengan mudah menembus
tubuh manusia dan merusak sel-sel pembentuk tubuh. Kerusakan ini dapat
menyebabkan kanker fatal atau bila terjadi pada sel-sel reproduksi, dapat
mengakibatkan gangguan genetika yang memengaruhi generasi berikutnya. Jadi,
partikel radioaktif yang menembus tubuh manusia berakibat sangat serius.
Radiasi yang dilepaskan dalam ledakan atom mempengaruhi
makhluk hidup baik secara langsung maupun melalui produk-produk peluruhan
radioaktif yang timbul dalam ledakan.
Ketika satu partikel atau sinar ini mengenai materi dengan
kece-patan tinggi, dengan kuat ia menabrak atom atau molekul yang
meng-halanginya. Tubrukan ini dapat menyebabkan kerusakan struktur sel. Sel
menjadi mati, atau kalaupun pulih, ia bisa tumbuh tanpa terkendali — yaitu
kanker — mungkin setelah berminggu-minggu, berbulan-bulan , atau bertahun-tahun
kemudian.
Radiasi sangat kuat di daerah dengan radius 500 m dari pusat
ledakan. Mereka yang berhasil selamat dari faktor fatal telah kehilangan hampir
semua sel-sel darah putih, luka-luka muncul di atas kulit, dan mereka semua
meninggal karena pendarahan dalam waktu singkat, sekitar beberapa hari sampai
2-3 minggu kemudian. Efek radiasi bagi orang-orang yang berada lebih jauh dari
lokasi ledakan bervariasi. Mereka yang terkena sinar merusak yang dipancarkan
bola api dari jarak 13, 16, dan 22 km, berturut-turut menderita luka bakar
tingkat pertama, kedua, dan ketiga. Masalah pencernaan dan pendarahan paling
sedikit terjadi, na-mun penyakit nyata yang muncul belakangan adalah: rambut
rontok, kulit terbakar, anemia, kemandulan, keguguran, melahirkan bayi cacat
atau salah bentuk. Dalam kasus ini, kematian sangat mungkin terjadi dalam
periode 10 hari hingga 3 bulan. Bahkan bertahun-tahun kemudian, kerusakan mata,
leukimia, dan kanker radiasi bisa berkembang. Satu bahaya terbesar dari ledakan
bom hidrogen (bom nuklir lain dengan kekuatan dahsyat yang disebabkan fusi inti
bermacam-macam isotop hidrogen dalam membentuk inti helium) adalah tembusnya
debu radio-aktif ke dalam tubuh, melalui pernafasan, pencernaan, dan kulit.
Debu ini menyebabkan masalah-masalah yang disebutkan di atas tergantung dan
kadar kontaminasinya.
Semua ini disebabkan oleh atom yang bahkan tidak dapat kita
lihat dengan mata kita. Atom-atom dapat membentuk hidup seperti mereka dapat
menghancurkannya. Sifat-sifat atom ini jelas menunjukkan kepada kita betapa tak
berdayanya kita dan betapa besar kekuatan Allah.
“Dan orang-orang yang kafir berkata: “Hari berbangkit itu
tidak akan datang kepada kami,” katakanlah, “Pasti datang, demi Tuhanku yang
mengetahui yang gaib, sesungguhnya kiamat itu pasti akan datang kepadamu. Tidak
ada tersembunyi daripadanya seberat zarrah pun yang ada di langit dan yang ada
di bumi dan tidak ada (pula) yang lebih kecil dari itu dan yang lebih besar,
melainkan tersebut dalam Kitab yang nyata (Lauh Mahfuzh). “(QS. Saba’, 34: 3) !
Picture Text
Fisi adalah sebuah reaksi pemisahan inti atom menjadi
fragmen-fragmen. Seperti terlihat pada gambar berikut, atom uranium 235 yang
ditabrakan dengan sebuah netron menjadi terpisah dan membentuk atom kripton 92
dan barium 142. Dampak dari tabrakan ini yaitu dilepaskannya sinar gamma dalam
bentuk energi
Fusi nuklir, kebalikan dari fisi, adalah proses penyatuan dua
inti ringan menjadi inti yang lebih berat dan menggunakan energi pengikat yang
dilepaskan. Inti di bintang berfusi ketika mereka bertabrakan. Inti baru
kemudian terbentuk, dan neutrino, positron, netron dan proton serta partikel
subatomik lainnya dilepaskan sebagai energi. Sumber energi yang besar dari
bintang-bintang adalah fusi nuklir ini.
Ratusan ribu orang meninggal dalam beberapa detik saja akibat
pelepasan kekuatan dahsyat yang tersembunyi dalam inti atom.
Tiga macam reaksi fusi yang tampak pada diagram menghasilkan
pelepasan energi dan partikel.
Kecelakaan nuklir yang terjadi di reaktor Chernobyl, Rusia
pada tahun 1986 mengakibatkan dampak permanen pada manusia dan semua makhluk
hidup. Ilmuwan menyatakan efek ini akan bertahan 30-40 tahun lagi.
Langkah-langkah untuk mencegah kebocoran nuklir tidak banyak menolong. Sebuah
studi sedang dilakukan untuk menghilangkan dampak radiasi yang berbahaya.
Radiasi bisa menimbulkan kerusakan sangat serius, dengan
membentuk ion positif ketika mengenai atom dan menyingkirkan elektron-elektron
di kulit terluarnya. Elektron membentuk ion negatif dengan berikatan pada atom
netral lain.
Kehidupan hancur total setelah bom dijatuhkan di Hiroshima,
dan hanya puing-puing yang tersisa.
Debu radiasi menyebar sangat luas akibat angin kencang yang
terbentuk setelah ledakan, dan meninggalkan gambaran seakan segalanya
diselimuti lapisan abu.
“Dan orang-orang yang kafir berkata: “Hari berbangkit itu
tidak akan datang kepada kami,” katakanlah, “Pasti datang, demi Tuhanku yang
mengetahui yang gaib, sesungguhnya kiamat itu pasti akan datang kepadamu. Tidak
ada tersembunyi daripadanya seberat zarrah pun yang ada di langit dan yang ada
di bumi dan tidak ada (pula) yang lebih kecil dari itu dan yang lebih besar,
melainkan tersebut dalam Kitab yang nyata (Lauh Mahfuzh). “(QS. Saba’, 34: 3) !
KESIMPULAN
Dengan tubuh tersusun atas atom-atom, Anda menghirup atom di
udara, memakan atom dalam makanan dan meminum atom dalam air. Yang Anda lihat
tidak lain adalah tabrakan elektron atom di mata Anda dengan foton. Dan
bagaimana yang Anda rasakan dengan sentuhan? Sensasi itu dibentuk oleh
atom-atom kulit Anda yang menolak atom-atom objek.
Memang, dewasa ini hampir setiap orang tahu bahwa tubuhnya,
alam semesta, dunia, pendeknya, segala sesuatu, terdiri atas atom. Tetapi,
barangkali sebagian besar orang sejauh ini tidak pernah memikirkan sistem macam
apa yang dimiliki entitas yang kita sebut atom itu. Atau kalaupun mereka
berpikir, mereka tidak merasakan kebutuhan untuk menyelidikinya, karena mereka
selalu menganggap itu tugas ahli fisika saja.
Akan tetapi, manusia terkait dalam sistem yang sempurna ini
sepanjang hidupnya. Sistem ini sedemikian rupa sehingga setiap atom dari
trilyunan atom yang membentuk kursi yang kita duduki memiliki susunan yang jika
diuraikan perlu satu buku tersendiri. Diperlukan banyak halaman untuk
menyampaikan informasi, sistem dan kekuatan sebuah atom saja. Dengan kemajuan
teknologi dan peningkatan ilmu pengetahuan kita mengenai alam semesta, buku ini
akan semakin tebal.
Lalu, bagaimana susunan ini terbentuk? Tidak mungkin
partikel-partikel yang tersebar setelah Big Bang membentuk atom dengan
keputusan tiba-tiba, dan kemudian lingkungan kondusif terbentuk secara
kebetulan, dan atom-atom ini lalu berubah menjadi materi. Jelas mustahil
menjelaskan sistem seperti ini sebagai suatu kebetulan. Segala sesuatu yang
Anda lihat di sekitar Anda, dan bahkan udara yang tidak dapat Anda lihat
terdiri dari atom-atom, dan terdapat lalulintas yang sangat kompleks di antara
atom-atom ini.
Jadi, siapa yang dapat mengatur lalulintas atom-atom?
Andakah? Bila Anda mengira bahwa tubuh Anda terdiri dari atom-atom saja, maka
atom mana yang mengatur apa? Apakah atom-atom otak Anda, yang tidak berbeda
dengan atom-atom lain, mengontrol atom lainnya? Bila kita menganggap atom-atom
di kepala adalah pengatur, maka kita harus bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan
berikut ini:
l Bila semua atom yang
membentuk otak adalah pengatur, bagai-mana dan berdasarkan apa mereka mengambil
keputusan? Bagaimana trilyunan atom otak bekerja sama?
l Mengapa tidak ada satu
pun atom dari trilyunan atom ini yang menentang keputusan yang diambil?
l Bagaimana atom-atom
ini berkomunikasi satu sama lain?
Mengingat pertanyaan-pertanyaan di atas, jelas sebuah deduksi
yang sangat tidak logis untuk mengatakan bahwa trilyunan atom yang membentuk
otak seluruhnya adalah pengatur.
Jadi, bukankah tepat bila kita berpikir bahwa hanya satu dari
trilyun-an atom ini yang menjadi pengatur dan yang lain adalah pengikutnya?
Bila kita percaya bahwa satu atom menjadi pengatur maka pertanyaan yang akan
muncul adalah:
l Atom mana yang menjadi
pengatur? Siapa yang memilih atom ini?
l Di bagian otak mana
atom ini berada?
l Apa perbedaan atom ini
dengan atom lainnya?
l Mengapa atom lain
mematuhi atom ini tanpa syarat?
Sebelum menjawab pertanyaan ini, ada satu hal lagi yang perlu
di-nyatakan: satu atom pengatur tersebut juga terbuat dari partikel-partikel
lain. Mengapa dan dengan motif apa partikel-partikel ini bergabung membentuk
atom pengatur? Siapa yang mengontrol partikel-partikel ini? Karena ada kehendak
lain yang mengarahkan partikel-partikel ini, layakkah mempertahankan keyakinan
tentang atom tunggal di otak yang menjadi pengatur?
Sampai di sini, tak terelakkan lagi bahwa pernyataan itu
tidak berlaku. Bagaimana atom yang tak terhitung jumlahnya di alam semesta
meneruskan eksistensinya dengan penuh keharmonisan, padahal orang, binatang,
tumbuhan, tanah, udara, air, benda, planet, ruang angkasa, dan lain-lainnya
terbuat dari atom? Atom mana yang dapat menjadi pengatur, padahal atom itu
sendiri terbuat dari banyak subpartikel? Menyatakan pendapat seperti itu atau
menganggap segala sesuatu terjadi begitu saja, dan mengingkari keberadaan Allah
yang menciptakan seluruh dunia, hanyalah “mengingkarinya karena kezaliman dan
kesombongan (mereka) padahal hati mereka meyakini (kebenaran)nya.“ (QS. An-Naml
, 27: 14).
Coba pikirkan: manusia, yang terbuat dari susunan atom dengan
aneka kombinasi, dilahirkan, diberi makan dengan atom-atom, dan tumbuh besar
dengan atom-atom. Kemudian dia membaca buku-buku yang terbuat dari atom dalam
sebuah gedung yang terbuat dari atom pula. Kemudian, dia menerima ijazah yang
terdiri dari atom-atom yang menyatakan “Sarjana Teknik Nuklir”. Namun, dia
masih bisa maju dan menyampaikan pidato seperti ini: “ Atom-atom ini bergabung
dengan spontan, dan sis-tem yang begitu hebat di dalamnya terbentuk secara
kebetulan.” Jika memang demikian, dari mana dia mendapatkan kesadaran, ke-inginan
dan kecerdasan untuk memberikan pidato ini?
Dalam hampir setiap halaman buku ini, ki-ta berulang-ulang
melihat bahwa sangat tidak mungkin bagi atom yang membangun benda-benda hidup
atau mati di alam semesta untuk terbentuk secara kebetulan. Apa yang akan kita
katakan kepada mereka, yang sudah mendengar penjelasan ini, namun tetap
berpikir bahwa fenomena ini menjadi ada secara “kebetulam” atau terbentuk
sampai seperti sekarang ini karena mekanisme “coba-coba”, tidak akan berbeda
dengan apa yang dikatakan oleh Nabi Ibrahim (Alaihis Salam) kepada orang-orang
yang ingkar:
“Apakah kamu tidak memperhatikan orang yang mendebat Ibrahim
tentang Tuhannya (Allah) karena Allah telah memberikan kepada orang itu
pemerintahan (kekuasaan). Ketika Ibrahim mengatakan, ‘Tuhanku ialah Yang
menghidupkan dan mematikan,’ orang itu ber-kata: ‘Saya dapat menghidupkan dan
mematikan’ Ibrahim berkata ‘Sesungguhnya Allah menerbitkan matahari dari timur,
maka terbit-kanlah dia dari barat,”’lalu heran terdiamlah orang kafir itu; dan Allah
tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang zalim.” (QS. Al Baqarah, 2: 258)
!
“Maka bagi Allah-lah segala puji, Tuhan langit dan Tuhan
bumi, Tuhan semesta alam
Dan bagi-Nyalah keagungan di langit dan di bumi, Dialah Yang
Mahaperkasa lagi Mahabijaksana.” (QS. Al Jaatsiyah, 45: 36-37)
"Mahasuci Engkau, tidak ada yang kami ketahui
selain dari apa yang telah Engkau ajarkan kepada kami;
sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mengetahui
lagi Mahabijaksana."
(QS. Al Baqarah, 2: 32) !